Berita Samarinda Terkini
Longsor Lagi di Jalan Pattimura Samarinda, Walikota Andi Harun Inginkan Pemprov Segera Memperbaiki
Kesekian kalinya Jalan Pattimura, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur terjadi longsor.
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kesekian kalinya Jalan Pattimura, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur terjadi longsor, hingga menutup setengah badan jalan pada Jumat (9/4/2021) lalu.
Perlu diketahui bahwa Jalan Poros Samarinda Seberang - Palaran tersebut, sudah sering mengalami longsor dan juga sudah ditangani oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur.
Namun hasilnya tidak maksimal, sehingga terjadi kembali.
Baca Juga: Parit di Jalan Pattimura Samarinda Tertimbun, Dekat Titik Lokasi Longsor, Warga Merasa Khawatir
Baca Juga: Pembersihan Material Longsor di Jalan Pattimura Samarinda Terus Dikebut, Akses Jalan Masih Ditutup
Bahkan ada beberapa kali terjadinya kecelakaan, lantaran jalanan yang licin pasca dibersihi material longsor tersebut.
Menanggapi atas terjadinya longsor tersebut, Walikota Samarinda, Andi Harun berharap agar Pemprov Kalimantan Timur segera memperbaikinya.
Lantaran hal tersebut menyangkut dengan keselamatan pengguna jalan.
AH, sapaan karibnya melanjutkan, untuk situasi yang sifatnya darurat kalau itu diakibatkan karena tanah longsor atau karena bencana alam lainnya.
Baca Juga: Jalan Pattimura Samarinda Sempat Longsor, Kini Mulai Dicor, Pekerja Membuang Sisa Material Tanah
Baca Juga: Jalan Pattimura Samarinda Mengalami Longsor, Muncul Dugaan Aktivitas Tambang, DPRD Kaltim Bersikap
"Maka tentu bisa mempercepat itu dengan memakai kaidah kedaruratan dalam menggunakan atau pemakaian anggarannya," ungkapnya Selasa (13/4/2021).
Ia melanjutkan, kalau pun tidak secara reguler tetapi selama sampai dilaksanakan perbaikan. Kendati demikian AH berharap agar PUPR Kaltim melakukan maintenance, sehingga potensi tidak makin besar.
"Dan ini menyangkut tentang nyawa manusia, ini tentang keselamatan warga, saya kita PU provinsi berdesak agar segera mengambil langkah perbaikan dijalan tersebut," pungkasnya.
Mobil Masuk ke Lokasi Longsor
Berita sebelumnya. Sebuah mobil jenis SUV salah masuk jalur longsor di Jalan Pattimura RT 17, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, pada Jumat (19/2/2021) dini hari tadi pukul 03.00 Wita.
Mobil SUV berwarna putih ini diketahui melaju, masuk jalur arah Kecamatan Palaran ke arah Kecamatan Samarinda Seberang.
Alhasil mobil tersebut terjebak di material longsor yang belum dibersihkan.
Baca juga: Saksi Mata Pertama di Kebakaran Prapatan Balikpapan, Bangunkan Warga Pakai Palu, Dipukul ke Tiang
Baca juga: Sering Dikritik, Gubernur Kaltim Isran Noor: Saya dan Wagub Sangat Senang Ketika Ada Kritikan
Pengendara yang berisi satu keluarga dari Kota Banjarmasin ini tak dapat keluar, karena terjebak lumpur sedalam 40 centimeter.
Kurang lebih setengah jam barulah mobil ditarik oleh unit dari Dinas Pemadam Kebakaran Posko V Samarinda Seberang.
"Dia melaju saja dari jalan yang ditutup arah Palaran ke Samarinda Seberang karena kondisi juga gelap, saat melaju mobil itu masuk di kubangan lalu tak dapat keluar (terjebak)," tutur Koordinator Disdamkar Posko V Samarinda Seberang, M Fadly, Jumat (19/2/2021).
M Fadly mendapat laporan dari warga yang melintas, melihat sebuah mobil terjebak di lumpur sekitar area longsor.
"Lalu kami mendapat laporan dari warga yang melintas, kami datang menggunakan tangki fire truck menarik mobil dari kubangan," tuturnya.
Ditanya hendak kemana, pengendara SUV yang ditemuinya berkata keluar dari tol dan hendak menuju ke rumah kerabat di Kota Tepian.

"Mau kerumah keluarga, baru keluar dari tol, dari Banjarmasin. Kalau untuk kendala penarikan hanya lumpur itu, tapi bisa saja karena yang menarik bebannya berat (unit Disdamkar)," ungkap M Fadly.
Sekitar satu jam akhirnya mobil SUV ini bisa keluar dari kubangan lumpur.
M Fadly pun menilai, bahwa pihak berwenang harusnya menutup area pengerjaan.
Minimnya penerangan dan rambu dinilainya juga menjadi penyebab mobil bisa terjebak.
"Dari yang memperbaiki jalan (instansi terkait), tolong ditutup (menghindari kejadian serupa), jalan alternatif kan sudah terbuka, kalau bisa lewat sebelah saja," ucapnya.
Penulis Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo