Berita Samarinda Terkini
Jalan Kawasan Teluk Bajau Samarinda Ditutup 5 Hari, PUPR Kaltim Angkut Tanah Sisa Longsor
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas PUPR mulai bergerak membersihkan longsoran tanah di kawasan Jalan Pattimura.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas PUPR mulai bergerak membersihkan longsoran tanah di kawasan Jalan Pattimura, Teluk Bajau Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (19/4/2021).
Terlihat beberapa alat berat berupa ekskavator, dump truck dan beberapa mobil dari Polresta Samarinda.
Kepala UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Wilayah II Joniansyah melalui sambungan telepon mengatakan kepada Tribunkaltim.co.
Baca juga: Penindakan Kasus Narkoba di Samarinda, Dua Pengedar Sabu Dibekuk Selang Satu Jam
Baca juga: Razia Pekat di Samarinda Kembali Digelar, Polisi Jaring Delapan Orang dan Temukan Alat Isap Sabu
Pihaknya membantah jika terkesan lamban mengatasi longsoran tersebut.
Ia mengakui selama ini timnya terus membersihkan dan mengangkut tanah sisa longsoran dari bukit.
"Berapa hari hujan terus tapi sebelumnya Kami Mohon maaf Pak Walikota. Karena Kami bekerja tanahnya turun terus bukan tidak bekerja Siang Malam Kita bekerja.siang Malam Kita kerja Kita tambahi alat kerja Siang Malam Kita tambahi lagi alat sudah rawan kitanselalu menjaga supaya lancar aktifitas lalulintas bukan tidak mendiamkan itu," ucapnya.
Saat ini pihaknya terus menerus membersihkan sisa longsoran selama lima hari ke depan. Pihaknya mengerahkan satu unit eksavator dan dua unit dump truck.
"Iya Kita berusaha maksimal terus sambil menunggu proyek dari bidang Bina Marga PUPR. Sambil nunggu proses lelang sudah sambil Kita Jaga aktifitas lalulintas lancar sudah," ujarnya.
Baca juga: NEWS VIDEO Longsor di Samarinda, Sebuah Rumah Tertimpa Pohon Hingga Terbelah Jadi Dua
Baca juga: Longsor Lagi di Jalan Pattimura Samarinda, Walikota Andi Harun Inginkan Pemprov Segera Memperbaiki
Ia mengakui kondisi cuaca kerap kali membuat tanah sering turun dan berlumpur.
Apalagi dengan kondisi hujan, tanah longsoran berubah menjadi lumpur.
Kemudian saat mengering tanah tersebut mengeras seperti tanah liat.
"Mudah-mudahan cuaca mendukung. Kalau hujan tanahnya susah diangkat jadi bubur agar susah dibuangnya Karena melengket. Tanahnya ini sudah campur air," kata Joniansyah.
Baca juga: Jalan Ambles, Longsor di Tanah Merah Samarinda, Warga Tuding karena Aliran Air dan Kontur Tanah
Saat pihaknya dibantu oleh Dinas PUPR Kota Samarinda. Bantuan tersebut berupa tambahan unit eksavator dan dump truck.
Sekali angkut, satu unit dump truck dapat mengangkut 400 kubik tanah.
"Artinya 100 truk lah sehari mengangkut tanah," ujarnya.
Walikota Samarinda Andi Harun Kesal
Berita sebelumnya. Walikota Samarinda Andi Harun meninjau Jalan Trikora, Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu (18/4/2021).
Saat meninjau Jalan yang sering disebut kawasan Teluk Bajau tersebut, ia mengaku kesal karena lambatnya penanganan dari pihak Dinas PUPR Kalimantan Timur (Kaltim).
Sebab jalur tersebut merupakan jalan milik provinsi, sehingga otomatis perbaikan maupun penanganan jalan dilakukan langsung oleh Dinas PUPR Kaltim.
Baca Juga: Jalan Pattimura Samarinda Kembali Longsor, Ini Kata Sekdaprov Kaltim
Baca Juga: Jalan Pattimura Samarinda Masih Longsor, DPUPR Pera Kaltim Ungkap Masih Proses Lelang
Ia mencatat beberapa poin yang membuat ia kesal. Pertama adalah proses lelang untuk penanganan kawasan jalan tersebut.
Bahkan proses ini masih di unit tahapan pengadaan ataupun lelang.
Rencananya bulan Mei akan mendapatkan kontraktor yang segera memperbaiki maupun menanggulangi dampak longsoran tersebut.
Kedua unit eksavator maupun dump truck dari provinsi cukup terbatas.
Ia mencatat hanya satu unit eksavator dan dua unit dump truck saja.
Baca Juga: Longsor Lagi di Jalan Pattimura Samarinda, Walikota Andi Harun Inginkan Pemprov Segera Memperbaiki
Baca Juga: Datangi Korban Banjir Bandang & Longsor di Alor-Adonara NTT, Barang Bawaan Mensos Risma Jadi Sorotan
Atas pengamatannya tersebut, pihaknya akan mengirimkan dump truck dari Pemkot Samarinda pada Senin (19/4/2021) besok.
Ia pun meminta provinsi segera melakukan penanggulangan maintenance sembari menunggu proses lelang selesai.
Jika tidak, maka longsoran tanah terus bergulir dan menutup total akses jalan tersebut.
"Setiap hari masyarakat lewat sini ini proses baru masuk ke ulp berarti butuh proses yang cukup lama satu bulanan sementara situasi cuaca hujan, bahwa ada belasan orang jatuh sejak saya di lokasi ini.
Ini tidak boleh membuat Kita menunggu sesuatu yang sangat lama," ucap pria yang menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Kaltim ini.
Selain itu, ia juga meminta Dinas Perhubungan Kaltim untuk mengatur lalu lintas di kawasan tersebut.
Sebab selama beberapa hari terakhir hanya pihak Dishub Kota Samarinda saja yang terus mengatur arus lalu lintas tersebut.
Baca Juga: Jalan Ambles, Longsor di Tanah Merah Samarinda, Warga Tuding karena Aliran Air dan Kontur Tanah
Baca Juga: Sempat Tertimbun Longsor, Berkat Aksi Gotong Royong Warga, Jalan Bilung Desa Jelarai Bisa Dilewati
Padahal ia sebelumnya menyampaikan jika jalan tersebut juga ada bagian tanggung jawab pemerintah provinsi untuk mengatur hal tersebut.
Tidak hanya dirinya saja yang melakukan kunjungan tersebut. DPRD Kaltim, Dinas PUPR Kota Samarinda serta Kaltim juga turut hadir dalam tinjauan tersebut.
Penulis Jino Prayudi | Editor: Budi Susilo