Berita Nunukan Terkini
Dua Faktor Tren Volume Limbah di Nunukan Naik, Eksistensi Bank Sampah dan Pengepul Minim
Belakangan ini volume sampah atau limbah barang tidak berguna di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengalami peningkatan yang signifikan
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Berikut ini ada dua faktor volume Limbah di Nunukan meningkat.
Mengkaji eksistensi Bank Sampah dan pengepul terungkap ternyata masih minim.
Belakangan ini volume sampah atau limbah barang tidak berguna di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengalami peningkatan yang signifikan.
Demikian disampaikan oleh Kabid Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nunukan, Joned kepada Tribunkaltim.co.
Baca Juga: Bupati Nunukan Sebut Pahlawan Persampahan, 364 Pasukan Kuning Dapat Paket Sembako
Dia menjelaskan, volume sampah di Kabupaten Nunukan yang ditangani pihaknya per Januari hingga April 2021 sebanyak 1.841 ton.
Sementara, volume tertinggi ada di bulan Maret, yaitu sebanyak 483,2 ton.
Saat masuk bulan puasa, per 30 April lalu juga meningkat jadi 458 ton.
"Itu yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA)," kata Joned kepada TribunKaltara.com, Selasa (11/5/2021).
Menurutnya, ada dua faktor yang mempengaruhi volume sampah meningkat belakangan ini.
Baca juga: DLH Nunukan Minta Warga Menahan Sampah Non Organik Selama 2 Hari di Rumah Selama Idul Fitri
Pertama, sampah di lapangan mengalami kenaikan, sejalan dengan pola konsumsi masyarakat yang juga meningkat.
Kedua, soal volume pengelolaan pengurangan sampah.
"Nah, itu yang memang sampai saat ini belum bisa kami hitung. Karena neraca khusus untuk pengurangan sampah baru bisa dirilis bulan Juni nanti," bebernya.
Per enam bulan rilis. Beda kalau di TPA harus per bulan rilisnya. Jadi kapasitas pengelolaan di sumber bisa naik dan turun.