Berita Kubar Terkini
Bupati Kubar FX Yapan Minta Dinas Arsip Membuat Program Jemput Bola Layanan Studi Perpustakaan
Sebagai upaya dalam membangun kegemaran membaca dan karakter generasi muda di wilayah Kutai Barat, Pemkab Kubar menggelar lomba bertutur
Penulis: Zainul | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Sebagai upaya dalam membangun kegemaran membaca dan karakter generasi muda di wilayah Kutai Barat, Pemkab Kubar menggelar lomba bertutur.
Bupati Kutai Barat FX Yapan berharap melalui lomba bertutur/cerita yang digelar Dinas Arsip dan Perpustakaan Kubar dapat menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal dan menumbuh kembangkan minat baca masyarakat mulai dari jalangan remaja.
Menurut FX Yapan melalui lomba tersebut dapat mewujudkan Kutai Barat yang cerdas dan berkualitas melalui peningkatan budaya baca.
Sehingga politisi PDIP yang juga Bupati dua periode itu meminta kepada seluruh jajaran yakni pendidik (guru), orang tua, masyarakat, pemerintah dan lembaga swasta agar saling bersinergi mengamati kemajuan teknologi iptek terkini.
Baca juga: Tak Ada Lonjakan Pada Arus Balik, Pos Penyekatan di Bongan Kutai Barat Tunggu Arahan Lanjutan
"Anak-anak kekinian lebih menyukai dunia maya dibandingkan berinteraksi atau menggali informasi.
Maka dampingilah anak-anak mulai dini untuk menggunakan telepon pintarnya dengan optimal dengan bijaksana agar memiliki minat baca dan mengkonsumsi informasi yang tepat dengan dan mengedukasi," ungkapnya, Rabu (19/05).
Sebagai optimalisasi kegunaan dan keberadaan bangunan perpustakaan daerah, FX Yapan menegaskan ke depan Dinas Perpustakaan harus membuat program jemput bola seperti pelaksanaan layanan studi pustaka keliling kesekolah-sekolah.
"Semisal pada saat jam istirahat siswa/i selain melakukan aktifitas bermain atau makan minum, siswa/i dapat memanfaatkan waktunya untuk melakukan kegiatan kepustakaan.
Langkah selanjutnya bersinergilah dengan sekolah-sekolah untuk mengagendakan kunjungan rutin secara bergiliran ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Kutai Barat," bebernya.
Ia berpesan kepada seluruh siswa dan siswi agar lebih mengenal dan mencintai budaya khususnya di Kutai Barat ini.
Baca juga: Libatkan Pihak Swasta, Pembayaran Pajak Kendaraan di Kutai Barat Makin Mudah
Dan mengingat pentingnya kegiatan ini ia meminta kepada penyelenggara untuk kegiatan serupa,
tidak hanya diperuntukkan bagi tingkat SD/MI, namun juga untuk tingkat SMP, SMA sederajat dengan metode yang disesuaikan, sehingga berbagai peristiwa maupun sejarah atau dongeng yang ada akan tetap lestari tidak terkikis budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya indonesia.
"Saya mengapresiasi setinggi tingginya kegiatan ini. Dan terimakasih kepada Dinas Arsip dan Perpustakaan yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini," pungkasnya. (*)
Penulis: Zainul Marsyafi | Editor: Mathias Masan Ola
