Virus Corona di Bontang

Semua Orangtua Siswa Belum Merestui, Disdikbud Bontang Tetap Gelar Pembelajaran Tatap Muka pada Juni

Rencana Pembelajaran tatap muka yang bakal digelar Juni mendatang, belum mendapat dukungan seluruh orangtua siswa di Kota Bontang

Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Sekolah SD Muhammadiyah, Bontang saat gelar ujian tatap muka beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Rencana Pembelajaran tatap muka yang bakal digelar Juni mendatang, belum mendapat dukungan seluruh orangtua siswa di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

Hal itu disampaikan Saparudin, Kabid Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Kamis (20/5/2021).

Data laporan yang diterima, diperkirakan ada 10 persen orangtua siswa yang belum memberikan izin terkiat rencana pembelajaran tatap muka ini.

Dari catatan, total murid SD dan SMP di Kota Bontang, Kalimantan Timur, mencapai 20.187 siswa.

Baca Juga: Satu Sekolah Dasar di Tana Tidung Belum Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka

"Belum seluruhnya, masih ada 10 persen orangtua yang belum rela anaknya ikut pembelajaran tatap muka. Karena masih takut Covid-19," beber Saparudin.

Untuk beberapa orangtua murid sekolah negeri SD dan SMP di Bontang, rata-rata telah memberikan lampu hijau untuk anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka.

Namun, dibeberapa sekolah swasta khususnya yang berada dilingkup perusahaan sebagian belum memberikan izin.

"Kalau di luar sudah. Malah ngebet orangtua. Yang belum itu mas, rata-rata sekolah yang dilingkup sekolah," tutur Saparudin.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Kutai Timur, Pemkab Kutim Periksa Kesiapan SD 001 Sangatta Utara

Meski begitu, bagi orangtua yang belum merestui tetap akan difasilitasi. Dengan cara tetap melalukan sistem pembejaran secara daring dari rumah.

"Tetap kami fasilitasi. Bagaimana pun tetap kami hargai keputusan orangtua murid," kata Saparudin.

Di akhir, ia pun menegaskan, jika pembelajaran tatap muka akan tetap digelar Juli mendatang.

Sebab sebanyak 90 persen orangtua murid mendukung agar rencana itu segara dilaksanakan.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Malinau, Bupati Wempi W Mawa Beber 2 Program Unggulan Pendidikan

Selama ini, Disdikbud telah mendapat banyak keluhan dari orangtua murid terkiat sistem pembelajaran daring, lantaran banyak yang mengaku kewalahan.

"Orang tua juga sudah capek. Karena harus pekerjaan rumah dan dampingi anaknya sekolah. Belum lagi mereka kerja," katanya. 

Persiapan Semakin Matang

Berita sebelumnya. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang mulai memantapkan persiapan pelaksaan pembelajaran tatap muka di Juli 2021 mendatang.

Hal itu diungkapkan Saparuddin, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Disdikbud Kota Bontang kepada Tribunkaltim.co pada Minggu (4/3/2021).

Ia menuturkan, sejauh ini fasilitas penunjang pelaksanaan pembelajaran tatap muka telah hampir selesai.

Baca juga: Walikota Samarinda Andi Harun Setuju Pembelajaran Tatap Muka, Namun Ini Syaratnya

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Juli 2021, Kepsek SMP 2 Malinau Beberkan Mayoritas Pilih di Sekolah

Temasuk untuk kesiapan alat Protokol kesehatan (Prokes) di 60 Sekolah dasar dan 34 Sekolah Menengah Pertama (SMP) pun telah siap.

Sebenarnya, persiapan fasilitas Prokes di sekelolah ini telah dilakukan jauh sebelum adanya wacana penerapan pembelajaran tatap muka dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tepatnya di pertengahan Desember 2020 lalu.

Desember dulu sudah kami persiapan pembelajaran tatap muka. Bahkan simulasi juga sudah dilakukan," kata Saparuddin.

Namun wacana itu batal karena kasus Covid-19 di Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, kembali meningkat.

Bahkan skenario penerapan teknis protokol kesehatan di sekolah juga sudah rampung. Seluruh murid nantinya diwajibkan menggunakan masker.

Tak hanya itu sebelum memasuki kelas, pihak guru akan melakukan screening terlebih dulu ke seluruh murid.

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Turun, Bupati Berau Minta Warga Tak Lengah dan Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

"Nanti pas screening kami juga bakal tanya apakah murid pernah melakukan perjalan keluar kota atau tidak. Kalau iya akan ada dapat perlakuan khusus," beber Saparuddin.

Lebih lanjut Saparuddin menyebutkan, persiapan pembelajaran tatap muka saat ini tinggal menunggu keseluruhan Guru SD dan SMP mendapat suntikan vaksin.

Sejauh ini, hampir seluruh Guru SD telah menadapat suntikan vaksin untuk dosis pertama.

Ilustrasi tenaga vaksinator menyuntikkan jarum suntik ke botol. TRIBUNKALTIM.CO, DWI ARDIANTO
Ilustrasi tenaga vaksinator menyuntikkan jarum suntik ke botol. TRIBUNKALTIM.CO, DWI ARDIANTO (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Sementara untuk Guru SMP nanti akan mendapatkan suntikan vaksin pekan depan.

"Perkiraan dari 2.000 Guru yang tergabung SD dan SMP, kini sudah 50 persen yang dapat suntikan vaksin," ujarnya.

Selain itu Skema pembelajaran tatap muka pun saat ini telah dirancang.

Baca juga: Pelaksanaan PPKM Mikro di Paser, Semua Tempat Usaha Buka, tapi Protokol Kesehatan Diperketat

Baca juga: Satpol PP Balikpapan Terus Berkeliling, Razia Pasar dan Fasilitas Umum, Tegakkan Protokol Kesehatan

Rencananya, dalam sehari pihak sekolah hanya diperbolehkan melaksanakan belajar mengajar hanya dalam durasi waktu dua jam untuk empat mata pelajaran.

"Kami hanya perboleh segitu, sisanya kami kembalikan ke pihak sekolah," ujarnya.

"Apakah ada pembelajaran tambahan yang dilakukan secara online atau tidak," pungkasnya.

Berita tentang Bontang

Berita tentang Kalimantan Timur

Penulis Ismail Usman | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved