Berita Kaltim Terkini

Cara Mengatasi Pengangguran, Komisi IV DPRD Kaltim Minta Pemprov Siapkan Program Prioritas

Pandemi Covid-19 mempengaruhi berbagai macam sektor. Salah satunya sektor perekonomian yang begitu dampak terhadap pandemi Covid-19

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/JINO KARTONO
Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin. TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, dilihat dari lokasi proyek pembiayaan berasal dari bank di Kalimantan Timur maupun luar Kaltim pembiayaan terkontraksi sebesar 2,40 persen year on year (yoy) dengan NPL sebesar 4,30 persen.

Lalu berdasarkan lokasi bank pembiayaan hanya dari bank di Kaltim, pertumbuhan pembiayaan terkontraksi 2,59 persen (yoy) dengan NPL sebesar 5,96 persen (yoy).

Baca juga: Bank Indonesia Kaltim Dukung Realisasi 100 Eksportir UMKM Baru

Baca juga: Bank Indonesia Balikpapan Gelar Pelatihan Pertanian Organik dan Korporatisasi

Hal ini dilihat dari sisi stabilitas sistem keuangan Kaltim sampai Februari 2021.

"Pembiayaan perbankan mulai membaik di awal 2021. Walaupun dengan NPL atau NPF yang masih relatif tinggi," ujar Tutuk SH Cahyono, Selasa (30/3/2021).

Pertumbuhan pembiayaan sektor utama lokasi proyek, yaitu pertambangan, industri, konstruksi dan perdagangan.

Sektor-sektor tersebut masih mendominasi dalam pembiayaan.

Baca Juga: Mall di Balikpapan Dilematis Selama New Normal, Ketua APPBI Kaltim: Ramai Khawatir, Sepi Khawatir

Tutuk SH Cahyono menyebutkan beberapa faktor yang akan mendorong dan menahan ekonomi Kaltim.

Faktor pendorong ekonomi yang mendorong ekonomi tumbuh positif, di antaranya normalisasi industri pengolahan migas, penambahan kapasitas pengolahan industri CPO

"Keberlanjutan proyek strategis nasional, prospek penambahan permintaan batu bara di pasar baru dan berlanjutnya implementasi B30 untuk penyerapan domestik," tuturnya.

Adapun faktor penahan ekonomi Kaltim, yaitu tren harga komoditas utama yang mengalami penurunan, natural declining hulu migas di Kalimantan Timur.

Baca Juga: BI Kaltim Nilai Keberadaan Ibu Kota Negara di Sepaku Penajam dan Samboja Kukar jadi Daya Tarik

Potensi peningkatan inflasi yang cukup tinggi tahun depan.

Juga efek La Nina yang berpotensi menghambat produksi tambang dan berakhirnya long term contract buyer LNG.

"Melihat faktor pendorong dan penahan itu, kami yakin ekonomi Kaltim akan tumbuh positif. Walaupun tak setinggi angka nasional," ucapnya.

Berita tentang UMKM Kaltim

Berita tentang Kalimantan Timur

Penulis Jino Prayudi | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved