Berita Samarinda Terkini
Kadis PUPR Samarinda Bantah Isu Adanya Warga yang Bisa Masuk ke Jembatan Mahkota II
Bahwa jembatan yang ditutup akibat adanya abrasi tersebut diam-diam bisa dilalui oleh masyarakat dengan membayarkan sejumlah uang.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sejak ditutupnya Jembatan Mahkota II Samarinda, pertengahan April lalu, banyak beredar kabar.
Bahwa jembatan yang ditutup akibat adanya abrasi tersebut diam-diam bisa dilalui oleh masyarakat dengan membayarkan sejumlah uang.
"Sepupu Saya kerja dari Palaran ke Kota, nah katanya bisa lewat tapi bayar sama yang jaga di sana," ucap Nuni (26), salah seorang warga sekitar Palaran, Kalimantan Timur.
Beberapa Pelaut yang bekerja di sekitaran Sungai Lais juga menuturkan hal yang sama.
Baca Juga: NEWS VIDEO Pemuda yang Terjun Dari Jembatan Mahkota II Ditemukan Meninggal
Baca Juga: Penanganan Abrasi Sungai di Samarinda Tergantung Pusat, Proteksi Jembatan Mahkota II Terus Berjalan
Namun mereka mengaku lebih memilih memesan perahu ketinting untuk menyeberang ke tempat sandar kapal mereka.
"Biasa minta Rp 50 ribu. Tapi mending pake ketinting yah. Kalau dibiasakan nanti makin banyak. Sama aja kita enggak taat aturan pemerintah," ucap Imanuel (45).
Namun isu tersebut dibantah keras oleh Kepala Dinas PUPR Kota Samarinda, Hero Mardanus Setyawan.
Hero memastikan bahwa akses masuk ke jembatan tersebut sudah ditutup rapat oleh Dinas Perhubungan dengan barrier dari sisi Palaran maupun Sungai Kapih.
Baca Juga: NEWS VIDEO Walikota Samarinda Putuskan Penutupan Jalan Jembatan Mahkota II Samarinda
Baca Juga: Dua Pelaku Miliki Peran Berbeda, Pelaku Pertama Dibekuk Tepat di Atas Jembatan Mahkota II Samarinda
"Barrier itu beratnya 500 kilogram. Berarti sangat mustahil bisa diangkat atau digeser," ungkap Hero saat ditemui TribunKaltim.co, Sabtu (29/5/2021).
Selain itu juga, Hero menjelaskan, di pintu pintu masuk jembatan selalu dilakukan pengawasan yang ketat.
"Jadi Saya pastikan isu itu tidak benar," imbuhnya.