Berita Internasional Terkini
Resmi, WHO Beri Nama Baru Virus Penyebab Covid-19, Bukan Lagi SARSCoV2, Tujuannya Hilangkan Stigma
Resmi, WHO beri nama baru Virus Corona penyebab Covid-19, bukan lagi SARS-CoV-2, tujuannya hilangkan stigma
Aksi Kekerasan Melonjak Selama Pandemi
Awal bulan ini, Presiden AS Joe Biden menandatangani undang-undang kejahatan rasial yang bertujuan melindungi orang Asia-Amerika yang mengalami lonjakan serangan selama pandemi COVID-19.
Kelompok anti-ekstrimisme AS mengatakan, jumlah serangan dan kejahatan rasial terhadap orang Asia-Amerika telah meledak sejak awal krisis.
Mereka menyalahkan mantan Presiden Donald Trump, yang berulang kali menyebut COVID-19 sebagai "virus China".
Penuh Pertimbangan
Pilihan alfabet Yunani datang setelah berbulan-bulan, menurut bakteriolog Mark Pallen yang terlibat dalam pembicaraan.
Namun banyak yang sudah menjadi merek, perusahaan, atau nama asing.
Gagasan lain untuk merujuk pada varian yang menjadi perhatian sebagai VOC1, VOC2 dan lain-lain dibatalkan setelah menunjukkan, kata itu menyerupai kata umpatan bahasa Inggris.
Secara historis, virus sering dikaitkan dengan lokasi asal muasal virus tersebut seperti Ebola yang dinamai menurut nama sungai Kongo.
Tapi ini bisa merusak tempat dan seringkali tidak akurat seperti dengan apa yang disebut pandemi "flu Spanyol" 1918 yang asal-usulnya tidak diketahui.
Pandemi Covid-19 akan Jadi Endemik
Dilansir Tribunnews, pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya sempat mengatakan, pandemi Covid-19 bisa menjadi endemik.
Menurut WHO, meski pandemi virus corona yang dihadapi saat ini sangat parah, fenomena ini belum tentu yang besar.
Oleh sebab itu, WHO mengingatkan agar dunia bisa belajar untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.
"Virus (corona) ditakdirkan akan menjadi endemik. Bahkan saat vaksin mulai diluncurkan," kata Profesor David Heymann, ketua kelompok penasihat strategi dan teknis WHO untuk bahaya infeksi pada akhir 2020 lalu.