Berita Internasional Terkini

Resmi, WHO Beri Nama Baru Virus Penyebab Covid-19, Bukan Lagi SARSCoV2, Tujuannya Hilangkan Stigma

Resmi, WHO beri nama baru Virus Corona penyebab Covid-19, bukan lagi SARS-CoV-2, tujuannya hilangkan stigma

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Freepik designed by kjpargeter
Ilustrasi virus Corona. Setelah B117 dari Inggris, kini ditemukan varian baru Virus Corona, belum diberi kode alfanumerik, yang sulit dideteksi dengan PCR biasa. 

TRIBUNKALTIM.CO - Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) resmi memberi nama baru kepada Virus Corona penyebab Covid-19.

Semula, virus asal Wuhan China ini diberi label SARS-CoV-2.

Diketahui, hingga saat ini dunia masih berjuang mengatasi pandemi Covid-19.

Penyuntikan vaksin Covid-19 sudah dilakukan di berbagai negara.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan mengganti nama varian virus Covid-19 dengan huruf alfabet Yunani.

Hal ini untuk menghindari laporan yang salah dan stigmatisasi negara tempat varian itu terdeteksi pertama kali.

Baca juga: Sesuai Standar WHO, Gubernur Isran Sebut Angka Harapan Hidup di Kaltim di Atas Rata-rata Nasional

Melansir Al Jazeera, sistem baru ini berlaku untuk varian yang menjadi perhatian, di mana empat di antaranya beredar dan varian tingkat kedua sedang dilacak.

"Meskipun mereka memiliki kelebihan, nama ilmiah ini bisa sulit untuk diucapkan dan diingat, dan rentan terhadap kesalahan pelaporan," kata WHO dalam sebuah pernyataan.

"Akibatnya, orang sering menggunakan sebutan varian berdasarkan tempat di mana mereka terdeteksi, yang menstigmatisasi dan diskriminatif."

Terjemahan: Hari ini, @WHO mengumumkan label baru yang mudah diucapkan untuk # SARS-CoV-2 Variants of Concern (VOCs) & Interest (VOIs).

Mereka tidak akan menggantikan nama ilmiah yang sudah ada, tetapi ditujukan untuk membantu dalam diskusi publik tentang VOI/VOC

Empat varian virus corona yang dianggap mengkhawatirkan oleh WHO dan dikenal umum oleh publik sebagai varian Inggris, Afrika Selatan, Brasil, dan India.

Kini varian tersebut telah diberi huruf Alpha, Beta, Gamma, Delta sesuai urutan pendeteksiannya.

Varian lain akan terus mengikuti urutan alfabet.

WHO dalam pernyataan itu mendorong media dan otoritas nasional untuk mengadopsi label baru tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved