Ibadah Haji 2021
Calon Jemaah Pasrah Ibadah Haji 2021 Batal, Sudah Vaksin, Manasik, Akhirnya Tak Berangkat
Pemerintah melalui Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas resmi mengumumkan pembatalan keberangkatan haji tahun 2021.
"Saya tiap bulan paksakan harus nabung dan anggap itu waktu masa tua kita. Saya ada ikut program dari CIMB Niaga untuk menabung tiap bulan Rp1,5 juta sejak tahun 2001 bersama istri saya hingga tahun 2013 udah terbentuk dana sekitar Rp50 juta," ujarnya.
Baca juga: Keberangkatan Jemaah Calon Haji Kembali Ditunda, Kemenag Tarakan Tunggu Rilis Resmi
Saat disinggung mengenai persiapan, Khambali mengakui belum ada persiapan berarti untuk segala bentuk perlengkapan seperti pakaian dan pernak-pernik lainnya.
"Kalau perlengkapan itu bisa dilakukan mendadak. Tapi yang paling penting itu persiapan fisik dan kesehatan. Kalau naik haji ini kan paling banyak memporsir tenaga, kalau lafal-lafal nanti kan ada pendampingnya. Jadi ya kesehatan yang paling dipersiapkan," kata Khambali.
Tentunya, Khambali masih memiliki harapan agar Indonesia dapat memiliki kuota haji walaupun tidak secara penuh dengan mengutamakan calon jamaah lansia.
Selain itu, ia juga berharap agar para jamaah lainnya tetap ikhlas dan bersabar untuk dapat memenuhi ibadah haji nantinya.
"Harapan kita di tahun 2021 ini semoga kita bisa mendapat kuota lah. Kalaupun dapat kuota tahun ini diutamakanlah yang sudah lansia, kalau yang muda kan fisiknya masih prima. Mudah mudahan kalau tahun depan Covid-19 bisa tertanggulangi, kuota bisa kembali normal. Ya tentunya harus diiringi keikhlasan kesabaran agar dapat memenuhi rukun Islam yang kelima, karena tidak ada yang menyangka dengan kondisi seperti ini," pungkasnya.
Baca juga: Kemenag RI Batalkan Keberangkatan Haji 2021, Kanwil Bulungan Harap Jamaah tak Tarik Dana
Sudah Vaksin, Tapi Firasat Tak Berangkat
Lain lagi cerita Sri Astuti, calon jamaah asal Deliserdang ini harus pasrah gagal menginjakkan kaki di Makkah bersama sang uami untuk kedua kalinya.
"Kita gak jadi berangkat. Mau bagaimana lagi, terserah Menteri Agama dan petinggi di atas lah yang penting kita sudah pasang niat mau berangkat tapi tertunda-tunda," ungkap Sri Astuti, Kamis (3/6/2021).
Dikatakan Astuti, dirinya baru saja mendapat info saat melihat pemberitaan di tv.
Sebelumnya, ternyata Astuti sudah memiliki firasat akan ada terjadi pembatalan.
"Tahu infonya ini barusan aja nonton tv. Rasanya ibu udah feeling waktu di bulan Mei pasti tidak jadi berangkat sementara kabarnya kloter pertama tanggal 15 Juni, sementara udah 3 Juni tidak ada kabar terus juga pengumuman persiapan seperti untuk koper juga tidak ada, hati kecil saya sudah bilang ini pasti tidak jadi karena tidak mungkin mendadak," ujarnya.
Jika tidak ada pembatalan, Astuti seharusnya berangkat sebagai kloter pertama pada pertengahan Juni ini.
Beragam persiapan telah ia lakukan seperti vaksinasi dan pengecekkan kesehatan.
Selain vaksinasi, Astuti dan calon jamaah lainnya ternyata antusias sudah melakukan manasik haji untuk dapat mengulang kembali pelafalan untuk ibadah di Makkah.