Berita Nasional Terkini

Muncul Kerumunan Ojol di Restoran Demi BTS Meal, Sosiolog dari Unsoed Berikan Pandangannya

Fans band K-pop asal Korea Selatan BTS atau yang lazim disebut 'Army' mendadak heboh setelah kemarin berduyun-duyun.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Satgas Covid Kelurahan Damai Baru menertibkan antrian di salah satu cabang restoran cepat saji Mc Donalds di Kota Balikpapan, Rabu (9/6/2021). TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Fans band K-pop asal Korea Selatan BTS atau yang lazim disebut 'Army' mendadak heboh setelah kemarin berduyun-duyun memesan paket makanan cepat saji Mc Donald's bernama 'BTS meal'.

Imbasnya pun kerumunan pengemudi ojek daring terjadi di mana-mana, beberapa gerai Mc Donald's pun ditutup.

Demam terkait budaya asal negeri gingseng tersebut, menurut Sosiolog Universitas Jenderal Soedirman atau Unsoed, Purwokerto, Hariyadi S.sos, M.A, Ph.d masih merupakan bagian dari dampak gelombang budaya pop Korea yang melanda dunia sejak beberapa tahun terakhir. 

Kata dia, segala sesuatu yang terkait dengan budaya pop ini kemudian dihasrati oleh para penggembar budaya pop. 

Baca Juga: Kerumunan Ojol Balikpapan Beli BTS Meal Ditertibkan, Satgas Covid Tegur Pihak Restoran Cepat Saji

Adanya pandemi yang mempersulit adanya kerumuman penggemar budaya Korea tidak membuat hasrat ini surut.

Biasanya pilihan-pilihan untuk mengekspresikan hasrat ini ada banyak sekali ragamnya.

"Namun pandemi membuat pilihan-pilihan ekspresi hasrat ini menyempit sehingga menumpuk pada beberapa jenis saja termasuk BTS meal di McD," ujar Hariyadi saat berbincang dengan Tribun, Kamis(10/6/2021).

Dampak adanya demam Korea tersebut terhadap generasi muda Indonesia saat ini diakui Hariyadi memang menggeser budaya-budaya Indonesia yang sudah eksis dan ada sejak lama.

Baca Juga: Kerumunan Ojol Balikpapan Beli BTS Meal Ditertibkan, Satgas Covid Tegur Pihak Restoran Cepat Saji

Namun hal itu kata Hariyadi tidak serta merta menghilangkan budaya-budaya nusantara yang kita miliki.

Peran orang tua lanjut Hariyadi dianggap penting untuk mentransfer budaya dalam negeri kepada anak agar tidak punah.

"Saya juga mengakui bahwa budaya-budaya yang ada di Indonesia sebelum hadirnya budaya pop Korea memang semakin tergeser posisinya dari yang sebelumnya menjadi pilihan preferensi utama, atau mungkin satu-satunya menjadi pilihan preferensi yang kesekian," katanya.

"Namun tidak akan hilang karena betapapun sebagian besar anak dibesarkan dengan budaya (atau budaya-budaya) dari orang tuanya," ujarnya.

Menurut Hariyadi, budaya adalah sesuatu yang dinamis, terus berkembang, dan (hampir) selalu hibrid, campuran. 

Dalam banyak hal, kata dia budaya Korea yang diapropriasi oleh generasi muda Indonesia mengalami banyak perubahan. 

Lihat saja gadis-gadis berjilbab yang juga memadu-padankan busana muslim mereka dengan Korea dan atau mengenakan aksesoris Korea. Kalau orang Korea melihat ini, pasti mereka heran.

"Lho, ini enggak Korea banget. Kalau terkait dengan pergeseran tatanan nilai, sudah tentu akan terjadi. Namun saya tidak melihatnya sebagai suatu ancaman terhadap nilai budaya Indonesia, karena yang ada adalah pengayaan referensi budaya bagi anak-anak Indonesia," ujarnya.

Ojol Balikpapan Beli BTS Meal

Berangkat dari kerumunan ojek online (ojol) yang rupanya membludak akibat promo BTS Meal, sempat membuat pihak Restoran McDonalds kewalahan, Rabu (9/6/2021).

Seperti yang terjadi di 2 unit restoran milik Mc Donalds di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Restoran Mc Donalds cabang MT Haryono, misalnya. Kerumunan ojol ini terpantau mengabaikan protokol kesehatan dengan cenderung berdesak-desakan satu sama lain.

Oleh karena itu, pihak restoran kemudian merasa kewalahan dan diketahui sempat menghubungi Call Center 119.

Baca Juga: Timbulkan Kerumunan karena Promo Restoran Cepat Saji, Pengelola Mall SCP Samarinda Hubungi Satgas

Tentu saja aduan tersebut lantas diteruskan kepada Satgas Covid Kelurahan.

"Kami dari tim satgas bersama dengan Satpol PP langsung pergi ke lokasi ini untuk menertibkan dengan SE PPKM dari walikota Balikpapan mengenai pembatasan," ucap Lurah Damai Baru, Balikpapan Selatan, Andi Arif Hidayatullah.

Setibanya di lokasi restoran, lanjut Andi, ia lantas mendatangi pihak manager McDonalds cabang MT Haryono dan memberikan serupa teguran.

Menurutnya, teguran ini agar tak mengulangi lagi kegiatan semacam ini tanpa ada koordinasi dengan pihak Satgas Covid-19.

Baca Juga: Cara Menekan Kasus Covid-19 ala Malaysia, Jam Operasional Restoran dan Toko Dipersingkat

"Kegiatan tersebut sebenarnya saya anggap baik karena sistemnya sesuai dengan apa yang canangkan satgas kota Balikpapan yakni sistem delivery atau take away," terang Andi lagi.

Hanya saja, pengaturannya perlu ditata ulang agar tidak memicu barisan antrian yang semrawut dan terkesan abai prokes.

Menurut Andi lagi, pengaturan yang tak tepat lah yang kemudian menyebabkan kerumunan antrian menjadi lepas kendali.

"Seandainya dilakukan pembatasan saya rasa tidak akan terjadi hal-hal seperti ini," pungkasnya.

Baca Juga: NEWS VIDEO Sedang Ramai, Ini Cara Pesan BTS Meal di McD yang Sedang Hit, Hari Ini Mulai Dijual

Kewalahan Terima Order

Di tempat terpisah. Salah satu restoran cepat saji di SCP Samarinda, yang berada di Jalan P Irian, Samarinda, Kalimantan Timur mengalami lonjakan orderan dari driver online.

Menurut keterangan Fadel Balcher, salah seorang driver ojek online mengatakan bahwa pihak ojol saat ini sedang kewalahan menerima orderan.

"Jadi terpaksa kami matikan sistim orderan aplikasi untuk menghentikan orderan," jelasnya.

Baca Juga: Walikota Samarinda Andi Harun Pimpin Pejabat Pemkot Sidak Dermaga Harapan Baru

Baca Juga: Polemik SMAN 10 Melati Samarinda, Kepsek Jamin PPDB Berjalan Lancar

Pria 48 tahun ini menjelaskan bahwa dia dan rekan-rekannya sudah mengantri sejak Pukul 09.00 Wita hingga saat ini.

"Jadi kita antri sudah 2 jam lebih. Tadi yang keluar sudah 300 driver, ini masih 200 lebih driver yang belum dapat orderannya," lanjutnya.

Sementara itu Fuad selaku manager store mengaku, belum bisa memberi keterangan karena pimpinan mereka yang berhak untuk berkomentar.

Baca Juga: Ketua Yayasan Benarkan Lahan Kampus Melati Samarinda tak Memiliki Surat Hibah Resmi dari Pemprov

Baca Juga: Menghalangi Jalan Masuk Mobil Pengangkut Sampah, Empat Lapak di Pasar Segiri Samarinda Dibongkar

"Kami sudah menelpon kepolisian supaya bisa datang menertibkan agar orderan yang ada sekarang keluar dulu. Kami sedang mengatur sistem agar bisa normal dan teratur," jelasnya singkat.

Dari keterangan para ojol saat ini restoran tersebut memang ada kerja sama dengan BTS, Boyband asal Korea Selatan dengan dengan harga Rp 50 ribu per porsi.

"Biasanya Rp 80 ribu per porsi, sekarang cuma Rp 50 ribu. Kasihan juga ordelan lain terbengkalai," jelas Jon (40) driver lain.

Baca Juga: Komite SMAN 10 Samarinda Minta Pemerintah Tetap Laksanakan PPDB di Kampus A, Gedung Baru tak Layak

Baca Juga: Usai RDP dengan DPRD Kaltim, Komite Sekolah SMAN 10 Samarinda Minta Solusi ke Pemerintah

Tribunkaltim mendapat informasi promo ini ada di seluruh Indonesia, dan seharusnya berlangsung hingga 7 hari kedepan, namun karena lonjakan ini akhirnya hanya akan ada hingga dua hari ke depan. 

Berita tentang Balikpapan

Berita tentang Samarinda

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosiolog: Demam Korea Bikin Budaya Indonesia Semakin Tergeser 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved