Polemik SMAN 10 Samarinda
Kadisdikbud Tepis Isu Yayasan Larang PPDB di Kampus A, Anwar Sanusi: Memang SMAN 10 Milik Yayasan?
Polemik SMAN 10 Samarinda dengan Yayasan Melati terus bergulir. Hingga ratusan siswa dan orangtua murid pun berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Ka
Penulis: Jino Prayudi Kartono |
Ia menepis isu jika yayasan melarang PPDB di Kampus A.
"Siapa menolak, itu kan urusan yayasan. Memang SMA 10 punya yayasan? Kecuali yang menolak saya, itu salah. Kalau yayasan, urusan yayasan saja," katanya.
Yayasan Melati Larang SMAN 10 Samarinda Gelar PPDB di Kampus
Diberitakan sebelumnya, Yayasan Melati Kalimantan Timur yang berada di Jalan HAM. Rifaddin, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, menggelar Konferensi Pers melalui zoom meeting, Sabtu (12/6/2021).
Konferensi pers tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan Melati Kaltim, Murjani, pukul 11.30 hingga 12.30 WITA.
Dalam konferensi pers tersebut, Murjani menjelaskan beberapa permasalahan yang selama ini menjadi pembicaraan miring oleh masyarakat sekitar.
Salah satunya mengenai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN 10 Samarinda yang tidak diperbolehkan lagi diadakan di yayasan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Murjani menegaskan, pihaknya memang sudah tidak memberi toleransi lagi kepada pihak SMAN 10, yang artinya PPDB sekolah tersebut tidak ada lagi di Samarinda Seberang.
Baca juga: Turut Terdampak dari Polemik yang Bergulir, Siswa SMAN 10 Samarinda Gelar Aksi Menyemangati Guru
Murjani meluruskan bahwa di 2018 lalu, pihaknya dengan disaksikan oleh pihak Polresta Loa Janan Ilir, mengadakan mediasi dengan SMAN 10 Samarinda bahwa tidak diperbolehkan lagi menerima siswa baru di kompleks yayasan.
"Waktu itu kepala sekolahnya Pak Agus Gazali. Nah karena kita melarang PPDB maka kita memasang spanduk di depan pintu masuk, bahwa tidak ada lagi penerimaan SMAN 10 di sini," ucap Murjani.
Ia mengemukakan saat itu pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Provinsi dan Dinas Pendidikan untuk bagaimana cara memindahkan agar tidak ada yang terluka.
"Teknisnya begini, 2018 mereka jangan lagi PPDB, jadi yang sudah ada dihabiskan. Kelas 3 lulus sisa kelas 1 dan 2, lulus lagi sisa satu kelas, jadi pelan-pelan sampai habis," tuturnya.
Namun, lanjutnya, ternyata di 2020 lalu SMAN 10 kembali mengadakan PPDB lagi di Kampus Melati, sehingga saat ini masih ada siswa yang tersisa.
Baca juga: Usai RDP dengan DPRD Kaltim, Disdikbud Beber Pembelajaran di SMAN 10 Samarinda Seperti Biasa