Virus Corona

Kisah Warga Kaltim jadi Korban Penipuan Tabung Oksigen Online, Niat Bantu Teman Lagi Isoman Covid-19

Kisah warga Kalimantan Timur jadi korban penipuan tabung oksigen online, niat bantu teman lagi isoman Covid-19.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi tabung oksigen. Kisah warga Kalimantan Timur jadi korban penipuan tabung oksigen online, niat bantu teman lagi isoman Covid-19. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak kisah warga Kalimantan Timur jadi korban penipuan tabung oksigen online.

Warga Balikpapan Selatan berinsial PA (40) kena tipu mentah-mentah.

Jutaan rupiah uangnya raib tanpa jejak, usai melakukan transaksi jual beli barang online.

Padahal PA memiliki niat baik terhadap barang online yang hendak dibelinya.

Adalah tabung oksigen, jadi barang online yang hendak dibeli PA.

Ya, di tengah kondisi pandemi covid-19 yang semakin menjadi-jadi, keberadaan tabung oksigen menjadi sangat berarti.

Hampir sebagian besar orang berpikiran untuk mengamankan tabung oksigen di rumah masing-masing.

Apalagi kalau bukan digunakan dalam kondisi darurat apabila ada teman, kerabat dan keluarga yang membutuhkan,

Lantaran virus corona mengganggu sistem pernapasan apabila menjangkiti manusia.

PA sendiri dari pengakuannya mengatakan berniat membeli tabung oksigen untuk bantu teman yang lagi isoman Covid-19.

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: INFO PENTING CPNS Kaltim, Belum Penuhi Syarat Dokumen Jangan Khawatir, Panitia Sediakan Masa Sanggah

Permintaan akan tabung oksigen saat ini cukup tinggi di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Menyebabkan stok tabung oksigen yang ikut langka.

Masyarakat berlomba untuk mendapatkan tabung oksigen, salah satunya adalah membeli via online.

Namun hati-hati, karena bisa saja kondisi ini dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab dengan melakukan penipuan. Termasuk yang terjadi di Balikpapan.

Seorang warga Balikpapan Selatan berinisial PA (40) mendapatkan pengalaman tak menyenangkan saat transaksi jual beli.

Ia tertipu hingga Rp 4,3 juta usai melakukan negosiasi pembelian tabung oksigen seukuran 1M3 lengkap dengan regulatornya melalui platform jual beli daring.

Baca juga: Suplai Tabung Oksigen ke Tiap Puskesmas di Nunukan Meningkat Sampai 20 per Bulan

Dikonfirmasi melalui sambungan seluler, PA mengaku membeli sepaket tabung oksigen tersebut untuk rekannya yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman).

Hanya saja, dalam kurun sepekan ia melakukan pembayaran, barang yang ia pesan tak kunjung diterima.

"Saya pesan Kamis (22/7/2021), soalnya teman lagi isoman, jadi sedia (oksigen) siapa tahu butuh makanya saya browsing," ucap PA, Rabu (28/7/2021).

PA sempat merasa yakin karena oknum pedagang tersebut mengirimkan invoice atau kwitansi dengan jumlah dan nominal harga yang disepakati.

"Saya langsung transfer hari itu juga, begitu muncul invoicenya. Saya nggak curiga karena ada invoicenya," ungkapnya.

Baca juga: Tergiur Jual Beli Tabung Oksigen, Pria di Balikpapan Malah Kena Tipu Senilai Rp 4,3 Juta

Merasa menjadi korban penipuan ia pun menghubungi rekannya yang bekerja di bank yang ia gunakan saat bertransaksi.

"Saya disuruh telepon ke call center untuk bikin laporan. Terus dicek rekeningnya (oknum pedagang) sudah kosong," kenang PA pasrah.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, Kompol Rengga Puspo Saputro mengutarakan bahwa pihaknya belum menerima laporan atas dugaan penipuan tersebut.

"Saya nilainya begini. Ini kan penipuan online. Dia membeli secara online, tidak tahu siapa penjualnya, bentuk fisiknya apakah benar-benar agen oksigen atau pribadi kan kita enggak tahu," jelas Rengga, Rabu (28/7/2021).

Ia pun mengimbau masyarakat agar membeli tabung oksigen melalui toko maupun agen resmi.

Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, Kompol Rengga Puspo Saputro memberikan keterangan terkait penemuan korban dugaan penculikan, Selasa (6/7/2021). TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, Kompol Rengga Puspo Saputro memberikan keterangan terkait penemuan korban dugaan penculikan, Selasa (6/7/2021). TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Sebab untuk di Balikpapan sendiri, ada 2 distributor besar yang mencukupi kebutuhan oksigen se-Kaltim.

"Ada 2 distributor gede, pabrik. Itu PT Samator Gas dan PT SBM. Itu di Balikpapan dan untuk memenuhi kebutuhan seluruh Kaltim," ucapnya.

Sehingga ia menekankan agar masyarakat Balikpapan khususnya, tak perlu khawatir terkait oksigen dan tak tergiur dengan penawaran yang ada di daring lantaran tak bisa dipastikan penjualnya.

"Karena pembelian lewat online itu sering masuk laporan di sini. Dan rata-rata profiling penjual di online itu fiktif," ucapnya.

Walikota Samarinda Minta Polisi Selidiki Kelangkaan Tabung Okisgen

Walikota Samarinda, Andi Harun meminta kepada Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman agar jajarannya menelusuri penyebab kelangkaan dan kenaikan harga tabung oksigen di kota tepian.

Hal tersebut berdasarkan laporan dari masyarakat bahwa dalam beberapa waktu terakhir terjadi kelangkaan dan kenaikan harga tabung oksigen di berbagai tempat.

Menurut Andi Harun fenomena yang terjadi ini perlu ditelusuri penyebabnya, dikhawatirkan adanya oknum-oknum yang melakukan penimbunan di saat kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

"Kita akan bentuk Satgas Oksigen, selain itu saya juga meminta Kapolresta untuk menelusuri kenapa terjadi kelangkaan dan harganya melambung tinggi, termasuk obat-obatan," ujar Andi Harun, Senin (26/7/2021).

"Tentu untuk harga seharusnya tidak boleh naik soalnya suplai kita tetap," imbuhnya.

Baca juga: Warga Keluhkan Harga Regulator Oksigen Naik Drastis, Komisi IV DPRD Minta Pemerintah Gelar Sidak

Walikota Samarinda tersebut juga mengungkapkan bahwa Pemkot Samarinda juga akan berkoordinasi dengan perusahaan swasta terkait ketersediaan tabung oksigen.

"Kita juga akan berkoordinasi dengan PKT dan Samator lalu kita urai di mana letak masalahnya kelangkaan tabung oksigen ini," ucap Andi Harun.

Dalam beberapa hari terakhir, santer keluhan dari warga kota Samarinda melalui media sosial, kendati susahnya mendapatkan tabung oksigen.

Selain itu harga tabung oksigen dilaporkan juga mengalami kenaikan.

Baca juga: BREAKING NEWS Menko PMK Muhadjir Effendy Tinjau Stok Oksigen di Balikpapan, Persediaan Menipis

"Maka kita rasa ini perlu dimonitor dan diperiksa terhadap kemungkinan potensi adanya pihak-pihak yang tak bertanggung jawab, yang bermain saat kondisi kita menghadapi pandemi seperti ini," ucap Andi Harun. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved