Virus Corona di Kukar

Lurah Salok Api Darat Kukar Minta Maaf Imbas Dituduh Lelang Bansos Warga: Tidak Ada Niat

Usai beredarnya video yang diduga melakukan aksi tindak terpuji, Lurah Salok Api Kutai Kartanegara minta maaf.

Editor: Heriani AM
HO/tangkapan layar akun FB Zainal Arifin
Lurah Salok Api Darat, Agus Haryono, hanya mengantisipasi agar bantuan telur itu tidak rusak sebelum diberikan kepada yang berhak. Foto HO/tangkapan layar akun FB Zainal Arifin 

TRIBUNKALTIM.CO - Usai beredarnya video yang diduga melakukan aksi tindak terpuji, Lurah Salok Api Kutai Kartanegara minta maaf.

Diketahui, tindakan tidak terpuji diduga dilakukan oleh pihak kelurahan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang menyalahgunaan bantuan warga untuk pasien Covid-19 yang menjadi isolasi mandiri (Isoman).

Setelah videonya viral di media sosial, pihak kelurahan pun lantas mengajukan permintaan maaf atas aksi tidak terpuji itu.

Camat Samboja, Ahmad Nur Khalis akhirnya mempertemukan kedua belah pihak yang berseteru, terkait adanya dugaan bantuan sembako dari warga untuk masyarakat yang jalani isolasi mandiri (Isoman) yang dilelang pihak kelurahan Salok Api Darat.

Bahkan, perselisihan itu juga sempat viral karena video seorang ibu yang protes ke pihak kelurahan tersebut tersebar luas di media sosial.

Dalam video pertemuan yang dimediasi Camat Samboja tersebut di rumah Zainal Arifin, selaku suami dari Desi yang mendatangi kantor Lurah Salok Api Darat tersebut, turut hadir Lurah Salok Api Darat Agus Haryono, Ketua Lembaga Adat Paser Kelurahan Salok Api Darat dan Zainal Arifin yakni suami dari Desi.

Lurah Salok Api Darat, Agus Haryono, hanya mengantisipasi agar bantuan telur itu tidak rusak sebelum diberikan kepada yang berhak. Foto HO/tangkapan layar akun FB Zainal Arifin
Lurah Salok Api Darat, Agus Haryono, hanya mengantisipasi agar bantuan telur itu tidak rusak sebelum diberikan kepada yang berhak. Foto HO/tangkapan layar akun FB Zainal Arifin (HO/tangkapan layar akun FB Zainal Arifin)

Baca juga: Video Sempat Viral, Lurah Salok Api Darat Kukar Minta Maaf

Dalam pertemuan itu, Camat Samboja, Ahmad Nur Khalis mengatakan, dirinya mendapat banyak masukan dari Zainal Arifin yang juga ketua KPM di Keluarahan Salok Api Darat, yang meminta adanya sinegitas yang baik antara Satgas kelurahan dan masyarakat dalam berbagai hal, termasuk kegiatan sosial yang berkenaan penanganan Covid-19.

“Beliau (Zainal Arifin) terbuka untuk membantu, itu saran dari beliau,” ujarnya.

Sementara itu ucap dia, dalam pertemuan itu juga dirinya mendapat masukan dari Desi, perempuan yang mendatangi kantor lurah tersebut untuk meminta bantuan dari keluarga Desi dan masyarakat, yang sisihkan untuk warga isoman yang membutuhkan dapat disalurkan dengan amanah dan dilaporkan dengan baik dan transparan kepada masyarakat.

“Supaya timbul rasa percaya, dan masyarakat timbul rasa ingin membantu kembali,” ucapnya.

Masukan tersebut ucap Khalis, menjadi catatannya dan pihaknya di Satgas Kecamata, juga akan bertanggung jawab memonitor pelaksanaan penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan.

“Kita juga masih banyak kekurangan dan itu menjadi catatan bagi kami,” tegasnya.

Sementara itu, Lurah Salok Api Darat, Agus Haryono meminta maaf jika dalam pendistribusian bantuan tersebut tidak sesuai dengan keinginan dari donatur.

“Tapi kami akan semaksimal mugkin mendistribusikan bantuan itu sesuai laporan yang ada di dalam tim itu sendiri,” katanya.

Baca juga: Kejaksaan Negeri Kutai Kartanegara Kembali Proses Perkara ADD Dua Desa di Kecamatan Tabang

Dirinya juga memohon maaf kepada donatur jika sistem yang dilaksanakannya tidak berkenan.

Namun ia menegaskan, tidak ada niat sedikitpun untuk menyelewengkan bantuan tersebut.

“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” pungkas Lurah Salok Api Darat tersebut.

Sebelumnya, video viral seorang ibu mengajukan protes di Kantor Lurah Salok Api, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Dalam video yang diposting akun facebook Zainal Arifin ini, perempuan tersebut meminta penjelasan terkait penyaluran bantuan sembako yang ia serahkan ke pihak kelurahan Salok Api.

Dalam video itu, perempuan tersebut memprotes pihak kelurahan karena diduga barang bantuannya tersebut dilelang oleh pihak kelurahan.

Pasalnya, ia menyebutkan dari 30 paket bantuan yang ia serahkan ke pihak kelurahan, baru tersalur sekitar 9 paket ke warga isolasi mandiri (Isoman) yang membutuhkan.

Padahal ucap ibu itu, bantuan sembako sudah berada di kelurahan selama lima hari kerja.

“Saya tidak memberi uang, tapi saya memberi bantuan 30 paket. itu bantuan 30 paket saya minta laporan ke mbak Laura apakah amanah bantuan saya itu sudah sampai kah?

Berapa orang sudah mba, dijawab baru 9 orang yang tersalurkan, sementara saya tanya sudah lima hari bekerja, sudah lima hari kondisi barang saya ada di kelurahan,” ucap ibu dalam video itu.

Perempuan yang dikenal sebagai Desi tersebut nampak lebih berang saat mendengar bantuan sembakonya diduga dilelang oleh pihak kelurahan dan ia menyebutkan juga bahwa Lurah turut membeli sebanyak 10 rak telur dan satu orang lainnya membeli lima rak telur bantuannya dengan alasan takut telur tersebut busuk.

“Info selanjutnya ada selenting-selenting di group itu melelang barang bantuan pribadi saya, melelang telur. Pak Lurah membeli 10 rak telur dan bu Mul membeli lima rak telur.

Saya ini memberikan bukan untuk dilelang pak, saya memberikan ikhlas untuk membantu warga sini,” kata Desi dalam video itu.

Sementara, Lurah Salok Api Darat, Agus Haryono dalam video itu menjawab bahwa telur yang terlalu lama menumpuk tersebut harus disiasati, kalau bisa menurut dia dijadikan barang lain yang lebih awet.

“Kalau saya punya gagasan, kalau seandainya dilelang, uangnya belikanlah sarden kah apakah yang lebih awet untuk mengimbangi beras yang awet itu, yang penting nilai bantuan itu tidak berkurang,” ungkap Agus dalam video itu.

Bahkan dalam video itu, keributan sempat terjadi. Ibu tersebut tidak terima dibentak oleh sang Lurah.

Diketahui, bantuan yang diberikan oleh Desi tersebut berupa beras lima kilogram sebanyak 30 sak dan telur 30 rak.

Hingga saat ini, video tersebut sudah mendapat komentar nitizen sekitar 2.000 komentar setelah dibagikan sehari lalu.

Baca juga: Ayah Ibunya Meninggal karena Covid-19, Arga Bocah Asal Kutai Kartanegara di Video Call Jokowi

Menanggapi video viral itu, Camat Samboja, Ahmad Nur Khalis saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co mengungkapkan, dirinya sudah mengetahui info tersebut dan saat ini tengah berupaya mempertemukan kedua belah pihak untuk klarifikasi persoalan tersebut.

“Ini saya lagi di jalan mau mempertemukan Lurah dengan ibu yang bersangkutan,” ucapnya.

Namun, yang ia tangkap adalah persoalan tersebut merupakan masalah mis komunikasi dan telur bantuan ibu tersebut benar dielang untuk dijadikan uang sementara sebelum busuk.

“Kemudian nanti akan dibagi lagi ke warga yang sedang isoman dan itu tidak diputuskan oleh Lurah sendiri, tapi juga bersama satgas, ada RT dan Babin. Maksudnya sih seperti itu,” jelasnya.

Khalis juga menuturkan barang tersebut tidak disalahgunakan, melainkan diamankan terlebih dahulu, karena menurut dia, isoman itu tidak serta merta langsung sekian orang, dan harus dicadangkan terlebih dahulu.

“Beras masih disimpan, tapi kalau telur daripada busuk jadi diuangkan, sehingga kalau dibutuhkan akan disalurkan kembali. Jadi begitu sebenarnya teknisnya,” paparnya.

Hanya saja ucap dia, ibu tersebut tidak terima barang bantuan pribadinya ditahan terlalu lama dan pihaknya bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas sudah bertemu dengan ibu tersebut dan mencoba memediasi yang bersangkutan.

“Nah, hari ini saya membawa lurahnya untuk bertemu dengan ibu itu untuk bagaimana proses ini bisa diluruskan,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved