Virus Corona di Balikpapan
Balikpapan Batal Dapat Status PPKM Level 3, Walikota Rahmad Masud Pertanyakan Langsung ke Pusat
Pemerintah Kota Balikpapan mempertanyakan kejelasan status level PPKM di Kota Balikpapan. Walikota Rahmad Masud keheranan terhadap pengumuman yang d
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan mempertanyakan kejelasan status level PPKM di Kota Balikpapan.
Walikota Rahmad Masud mengaku heran terhadap pengumuman yang disampaikan pemerintah pusat terkait perpanjangan PPKM di luar Jawa-Bali.
Dalam pengumuman tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Balikpapan masih masuk ke dalam PPKM Level 4.
Padahal sebelumnya di hari Sabtu (18/9/2021), tepatnya pada rapat evaluasi nasional terkait PPKM bersama pemerintah daerah kabupaten/ota.
Pemerintah pusat telah menyatakan PPKM di Kota Balikpapan turun menjadi level 3 bersama beberapa daerah lainnya.
Baca juga: Harap Bersabar, Balikpapan Masih PPKM Level Empat, Samarinda Turun Level Dua
Baca juga: Ditpolairud Polda Kaltim Gelar Vaksinasi di Balikpapan, Imbau Jangan Percaya Hoax Vaksin Covid-19
Baca juga: Bulungan Kembali Masuk PPKM Level 4, Bupati Syarwani: Saya Juga Terkejut
"Tapi dari Inmendagri, kita masih tetap berada di PPKM level 4. Tentunya kita juga mempertanyakan hal ini," kata Rahmad Masud, Selasa (21/9/2021).
Menurutnya, berdasar data dan fakta yang ada, tingkat Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di Balikpapan jauh menurun, hanya 8 persen terisi.
Selain itu, rumah sakit tempat rujukan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dan tempat isolasi mandiri terpusat juga kosong.
"Melalui Dinas Kesehatan kita akan mempertanyakan dulu apa indikatornya, kenapa Balikpapan masih di level 4. Sabar sajalah," katanya.
Kendati masih berada dalam PPKM level 4, namun pada kenyataannya perkembangan Covid-19 di Balikpapan menurun drastis.
Capaian tingkat vaksinasi di Kota Balikpapan bahkan menjadi yang tertinggi se-Provinsi Kalimantan Timur.
Hanya saja, kata Rahmad Masud, ada pertimbangan dengan istilah aglomerasi.
Balikpapan menjadi salah satu kota padat aktivitasnya.
Selain itu, Kota Balikpapan juga diihmpit oleh beberapa daerah padat sehingga menjadi wilayah strategis sebagai tempat transit.
"Mungkin itu menjadi salah satu indikator, tetapi nanti saya koordinasikan juga dengan Dinkes, karena dia juga sedang klarifikasi juga dengan pusat," ucapnya.
Baca juga: PPKM Akan Terus Berlanjut? Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia Diprediksi Masih Terjadi Desember