Berita Nasional Terkini
Ketika Laksamana Yudo Margono Berjumpa Sabahat Masa Kecilnya, Langsung Dikenalkan ke Panglima TNI
Laksamana TNI Yudo Margono, berjumpa teman semasa kecilnya saat meninjau kegiatan Serbuan Vaksinasi Gotong Royong di Surabaya
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Salah satu petinggi TNI yang digadang-gadang bakal menjabat sebagai Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, berjumpa teman semasa kecilnya saat meninjau kegiatan Serbuan Vaksinasi Gotong Royong di Lapangan Thor Surabaya, Jumat (15/10/2021).
Sahabat Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL) Laksamana Yudo Margono, yang ditemuinya itu ternyata seorang anggota polisi.
Mardjoko yang merupakan anggota polisi, saat ini berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) dan menjabat sebagai Kasi Propam Polrestabes Surabaya.
Ia merupakan sahabat akrab sepermainan Yudo.
Mereka berdua sejak TK, SD, SMP dan SMA selalu satu kelas.
Kompol Mardjoko yang saat itu kebetulan ditunjuk sebagai tim pengamanan kegiatan tersebut sempat mendengar kabar bahwa Laksamana Yudo Margono akan hadir dalam acara vaksinasi di Lapangan Thor.
Baca juga: Bukan Panglima TNI, KSAD Jenderal Andika Perkasa Berpotensi Dipilih Jokowi Jadi Menteri
Baca juga: Reshuffle Kabinet di Tengah Pergantian Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa Berpotensi Jadi Menteri
Baca juga: Hal yang Tak Dimiliki Laksamana Yudo untuk Jadi Panglima TNI, Jokowi Pilih Jenderal Andika Perkasa?
Tanpa canggung, seusai berbincang dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini, Yudo langsung menyapa dan memperkenalkan Kompol Mardjoko kepada semua yang hadir dalam kegiatan tersebut.
“Ini adalah teman saya mulai kecil, TK sampai SMA, rumahnya hanya berselisih 3 rumah dari rumah saya,” kata Yudo dalam keterangan resmi Dinas Penerangan Angkatan Laut, Jumat (15/10/2021), seperti dilansir dari Tribunnews.com berjudul Momen Laksamana TNI Yudo Tak Sengaja Bertemu Sahabat Masa Kecilnya yang Kini Jadi Polisi.
Serbuan Vaksinasi Maritim TNI AL bersama elemen bangsa di Surabaya, disebut berjalan sukses dan lancar.
Hal itu disebut berkat semangat jiwa gotong-royong dari seluruh lapisan masyarakat baik dari militer, Polri dan Pemerintah Daerah sehingga total 78 ribu masyarakat Jawa Timur telah tervaksin hari ini.
Dalam kegiatan tersebut hadir pula sejumlah pejabat sipil dan militer antara lain Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Anggota Komisi IX DPR Muchammad Nabil Haroen dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Sementara itu, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, membahas soal peluang Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono menjadi Panglima TNI selanjutnya.
Diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki pensiun pada November 2021 mendatang.
Terkait hal itu, Jamiluddin menilai peluang Yudo menggantikan Hadi terbilang kecil.
Baca juga: Peluang Yudo Margono Jadi Panglima TNI Menipis? Ada Kode Istana Andika Perkasa Ganti Hadi Tjahjanto
Pasalnya, selama ini Yudo hanya dikenal punya karier militer yang mentereng.
Namun, menurut Jamiluddin, Yudo tidak memiliki sosok yang bisa menjamin dirinya menjadi Panglima TNI.
"Yudo semata mentereng dari karier militernya, namun tidak ada yang menggaransi ke Presiden Jokowi."

"Tentu ini menjadi titik lemah Yudo Margono," ujar Jamiluddin, Jumat (1/10/2021), dilansir Tribunnews.
Selain itu, katanya, hingga saat ini belum terdengar dukungan terhadap Yudo dari anggota Komisi I DPR.
Ia mengatakan, jika Yudo tak memiliki dukungan dari anggota Komisi I DPR, hal ini akan berpengaruh pada uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) nantinya.
Baca juga: PANGLIMA TNI Bukan Andika Perkasa? Ini Analisa Refly Harun soal Tujuan Mensesneg Pratikno Temui KSAD
"Hal ini juga menjadi titik lemah bagi Yudo manakala ikut uji kepatutan dan kelayakan di DPR RI," tambahnya.
Berbeda dengan Yudo, Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD), Jenderal Andika Perkasa dinilai lebih berpeluang menjadi Panglima TNI.
Lantaran, Jamiluddin menilai Andika punya faktor kedekatan dan kepercayaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia mengungkapkan, kedekatan ayah mertua Andika, Hendropriyono, dengan Jokowi, bisa menjadi jaminan bagi sang Jenderal untuk melenggang ke kursi nomor satu di militer.
Karena, menurut Jamiluddin, proses pemilihan Panglima TNI sangat kental bermuatan politis.
"Kedekatan Presiden dengan Hendropriyono kiranya menjadi garansi bagi Jokowi untuk memilih Andika Perkasa."
Baca juga: PANGLIMA TNI Bukan Andika Perkasa? Ini Analisa Refly Harun soal Tujuan Mensesneg Pratikno Temui KSAD
"Hal itu akan menguatkan kepercayaan Jokowi terhadap Andika Perkasa," bebernya.
Hal serupa sebelumnya pernah disampaikan pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi.
Meski menilai peluang Yudo menjadi Panglima TNI semakin menguat seiring berjalannya waktu, namun sang Laksamana tak memiliki pendukung kuat.
Hal ini tentu saja, kata Khairul, membuat peluang Yudo menjadi Panglima TNI lebih kecil dibanding Andika.
"Andika Perkasa memiliki endorser kuat sekaligus barrier (penghalang)."
"Melalui sosok ayah mertuanya, Hendropriyono, maupun dari beragam pernyataan dukungan dari sejumlah politisi dan tokoh," tutur Kahirul, selasa (14/9/2021), dilansir Tribunnews.
Baca juga: Siapa Panglima TNI Selanjutnya? Di Mata Najwa, Gubernur Lemhanas Bocorkan Kriteria Calon yang Tepat
Kendati demikian, melihat dari masa aktif keduanya, jika Andika menjadi Panglima TNI akan mengurangi efektivitas kepemimpinan dan pengelolaan organisasi.
"Andika Perkasa sekitar 1 tahun lebih sedikit. Sementara Yudo Margono memiliki masa aktif 2 tahunan lebih."
"Dari sisi organisasi, masa yang singkat jelas akan mengurangi efektivitas kepemimpinan dan pengelolaan organisasi," ujarnya.
Profil Laksamana Yudo Margono
Laksamana Yudo Margono lahir di Madiun, Jawa Timur pada 26 November 1965.
Yudo merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIII atau tahun 1988.
Karir pria asal Madiun, Jawa Timur itu diawali sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988).
Namun karirnya mulai menanjak semenjak menjabat sebagai Kepala Staf Koarmabar pada 2016 hingga 2017.
Semenjak itu, dia mendapat promosi menjadi Pangkolinlamil (2017-2018), Pangarmbar (2018), Pangarmada I (2018-2019), sebelum akhirnya didapuk sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I dan menjadi KSAL.
Jejak Karier Laksamana Yudo Margono
Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988)
Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364
Palaksa KRI Fatahillah 361
Komandan KRI Pandrong 801
Komandan KRI Sutanto 877
Komandan KRI Ahmad Yani 351
Komandan Lanal Tual (2004–2008)
Komandan Lanal Sorong (2008–2010)
Komandan Satkat Koarmatim (2010–2011)
Komandan Satkor Koarmatim (2011–2012)
Komandan Kolat Armabar (2012–2014)
Paban II Opslat Sops Mabesal (2014–2015)
Komandan Lantamal I Belawan (2015–2016)
Kepala Staf Koarmabar (2016–2017)
Pangkolinlamil[1][2][3] (2017–2018)
Pangarmabar (2018)
Pangarmada I (2018–2019)
Pangkogabwilhan I (2019–2020)
Kepala Staf Angkatan Laut (2020- sekarang). (*)