Hari Kesehatan, Dinkes Penajam Paser Utara Baksos ke Korban Banjir di Desa Sumber Sari

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-57, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar bakti sosial.

Yakni berupa pengobatan umum kepada warga di Desa Sumber Sari, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

"Hari ini Baksos dalam rangka hari kesehatan nasional ke-57, kami mengambil Desa Sumber Sari karena habis banjir," ujar Kepala Dinkes PPU, dr. Jansje Grace Makisurat kepada TribunKaltim.co pada Selasa (19/10/2021).

Dikatakan dr. Grace, tujuan utama Dinas Kesehatan melakukan baksos di Desa Sumber Sari adalah untuk mengadakan pengobatan bagi warga yang terdampak banjir akibat banjir yang terjadi hingga sepekan di wilaya tersebut.

Baca juga: Banjir di Penajam Paser Utara, BPBD dan Dinas PU Lakukan Langkah Normalisasi Sungai

Baca juga: Banjir Kiriman Landa Desa Sumber Sari di PPU, Warga Mulai Terserang Gatal-Gatal dan Diare

Baca juga: Wakil Bupati PPU Tinjau Lokasi Banjir di Desa Sumber Sari, Sebut Banjir Periodik 20 Tahunan

"Kami mengadakan pengobatan bagi warga yang terdampak banjir, artinya kami antisipasi penyakit yang bisa muncul sesudah banjir seperti gatal-gatal, diare, batuk, pilek atau mudah lelah," kata dr. Grace.

Dijelaskan dr. Grace adapun pelayanan pengobatan gratis tersebut sepeeti pengobatan umum, IVA test, gula darah, tensi darah.

Selain itu, Dinkes Penajam Paser Utara juga memberikan bantuan berupa kelambu bagi warga terdampak banjir.

"Karena biasanya banyak genangan setelah banjir, itu berpotensi menimbulkan banyak nyamuk, jangan sampai nanti masyarakat digigit nyamuk malaria atau demam berdarah," ujarnya.

Baca juga: DPRD Kukar Minta Aparat dan Pemerintah Tindak Tegas Tambang Batu Bara Ilegal di Desa Sumber Sari

Pelaksanaan kegiatan baksos tersebut menyasar kepada seluruh masyarakat Desa Sumber Sari mulai anak-anak hingga orang tua.

Dikatakan Dr Grace, keegiatan semacam ini tentunya dapat dilaksanakan melalui puskesmas pengampunya.

Seperti puskesmas induk dan puskesmas pembantu sebagai perpanjangan tangan. Karena kegiatan ini adalah merupakan kegiatan insidental.

Harapannya masyarakat punya kesadaran sebelum sakit, sudah datang ke fasilitas, bisa berkonsultasi juga.

"Jadi yang datang ke fasilitas kesehatan itu tidak harus yang sakit loh, sebelum sakit atau bergejala bisa konsultasi ke petugas," pungkasnya. (*)