Berita Nasional Terkini

Pecah Kontak Senjata dengan TNI-Polri, 1 Teroris Tewas, KKB Papua Kehilangan Pimpinannya

Kontak senjata kembali pecah antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan TNI-Polri di Papua

Kolase tangkapan layar IG/Achmad Nasrudin Yahya
KKB PAPUA - Pecah Kontak Senjata dengan TNI-Polri, 1 Teroris Tewas, KKB Papua Kehilangan Pimpinannya 

TRIBUNKALTIM.CO - Kontak senjata kembali pecah antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan TNI-Polri di Papua.

Aksi saling tembak tersebut membuat KKB Papua dapat dipukul mundur, bahkan salah satu anggota KKB Papua dinyatakan tewas tertembak.

Kejadian tersebut terjadi pada Jumat (5/11/2021), di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Humas Satgas Nemangkawi Kombes Ahmad Mustofa Kamal menyampaikan satu anggota KKB Papua dinyatakan meninggal dunia akibat kontak tembak tersebut.

"Pada hari dan tanggal tersebut pukul 08.38 WIT, personil gabungan melakukan pemantuan di ketinggian dan melihat 10 orang memegang Senpi laras panjang dari arah semak pepohonan sekitar Dusun Biulagi ke sekitar Kali Wabu," kata Kamal saat dikonfirmasi, Sabtu (6/11/2021), dilansir dari Tribunnews.com berjudul Kronologis Kontak Tembak Dengan TNI-Polri, 1 Anggota KKB Papua Tewas di Intan Jaya.

Sejam setelahnya atau pukul 09.55 WIT, personil gabungan TNI-Polri melihat 10 orang yang memegang senjata api laras panjang di sekitar Kali Wabu tersebut ditemui seseorang yang diduga memberikan dorongan logistik.

Baca juga: Wilayahnya Jadi Langganan Aksi Teror, Bupati Intan Jaya Telepon Pimpinan KKB Papua

Baca juga: Redam Aksi Teror di Wilayahnya, Bupati Intan Jaya Nekat Kirim Utusan Temui Pimpinan KKB Papua

Baca juga: BOCOR! DPR Bakal Tanya Calon Panglima TNI Andika Perkasa Soal Isu KKB Papua hingga Tes Keperawanan

Pada pukul 11.27 WIT, kata Kamal, terdengar bunyi letusan senjata api laras pendek sebanyak 1 kali dari arah Tower Telkomsel Bilogai.

Sejam setelahnya, personil gabungan melihat kembali pergerakan sekelompok orang membawa 2 pucuk senjata api laras panjang serta dikelilingi sekitar 20 orang di sekitar Dusun Bilulagi.

"Pukul 15.12 WIT, terlihat 1 orang KKB membawa senjata api laras panjang masuk dari arah bawah ke sekitar Klinik Pastoran ST Michael Bilogai namun tidak dapat dilakukan tindakan oleh Pos 521 karena terdapat Mama mama di sekitar Klinik," ujarnya.

Lebih lanjut, kata Kamal, tiba-tiba seorang KKB Papua yang membawa senjata api di sekitar Klinik melakukan tembakan ke arah Pos Satgas Yon Mek 521 dan berlari ke arah sekitar pertigaan TKP Ramli.

Selanjutnya, personel Satgas Yon Mek 521 mengeluarkan tembakan terbidik terhadap 1 orang KKB lainnya yang juga membawa 1 pucuk senjata laras panjang yang muncul di sekitar semak-semak pertigaan Ramli.

"Dari hasil pemantauan melalui teropong bahwa 1 anggota KKB tersebut meninggal dunia," ungkap dia.

Baca juga: Bocoran Pertanyaan Fit & Proper Test Calon Panglima TNI Andika Perkasa, KKB Papua & Tes Keperawanan

Kemudian, personil gabungan yang sedang bersiaga di Polsek Sugapa juga tiba-tiba mendapat tembakan lagi oleh KKB dari arah perumahan Sat Pol PP dan tower Telkomsel sehingga terjadi kontak tembak.

Lalu, personil gabungan TNI-Polri mengerahkan 1 unit mobil double cabin untuk membackup kontak tembak di sekitar TKP Ramli.

"Dimana akan merapat ke Polsek Sugapa terlebih dahulu untuk koordinasi, namun saat ditanjakan naik Polsek Sugapa melewati Perumahan Satpol PP tiba-tiba mendapat tembakan dari arah perumahan Sat Pol PP yang mengakibatkan 2 personil terkena rekloset," terang dia.

Kamal menambahkan, personil gabungan lalu melakukan pengejaran di sekitar pertigaan TKP Ramli atau jalan masuk komplek Pastoran ST Michael Bilogai.

"Sementara untuk jenazah 1 orang KKB beserta 1 pucuk Senpi laras panjang tidak dapat diambil atau diamankan karena mendapat tembakan secara frontal oleh KKB dari arah belakang lapangan bola komplek Pastoran ST Michael Bilogai hingga belakang TKP Ramli," tukas dia.

Akibat insiden kontak tembak itu, satu unit Mobil Double Cabin mengalami pecah kaca belakang.

Baca juga: Juru Bicara KKB Papua Angkat Bicara Terkait Sejumlah Teror, Nyatakan Perang Terhadap TNI-Polri

Selain itu, dua personil mengalami luka karena terkena rekoset.

KKB Papua Kehilangan Pimpinannya

Inilah sepak terjang KKB Papua pimpinan Tendius Gwijangge yang baru saja kehilangan salah satu pentolannya, Yentinus Kogoya (29).

Yentinus Kogoya (29) alias Kumis Kogoya berhasil diringkus TNI-Polri di kawasan Jalur 3 Paradiso, Kota Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Selasa (2/11/2021).

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Tendius Gwijangge telah menorehkan sejumlah catatan kriminal.

Korban serangan KKB Papua Tendius Gwijangge tak hanya TNI-Polri, tapi juga masyarakat sipil.

Baca juga: KKB Papua Tebar Teror di Intan Jaya, Bakar Fasilitas Umum dan Ambulans, 2 Bocah Tertembak

Diungkapkan Direskrimum Polda Papua Kombes Faisal Ramadhani, Tendius Gwijangge merupakan orang baru di Yahukimo karena ia sebelumnya kerap berpindah lokasi.

Awalnya Tendius Gwijangge ikut bersama Lekagak Telenggen di Distrik Yambi, Kabupaten Puncak.

Namun setelah Satgas Nemangkawi melakukan penegakan hukum di lokasi tersebut, ia pecah dari kelompok Lekagak.

Faisal menyebutkan, karena di Nduga sudah ada kelompok Egianus Kogoya, maka Tendius Gwijangge akhirnya bergeser ke Yahukimo.

Tendius Gwijangge alias Tendinus Murib, adalah pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang telah menembak mati 4 orang di Yahukimo.

4 orang yang ditembak mati ini adalah pekerja bangunan di Kampung Bingky, Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis (24/6/2021) pagi.

Sebelum ditembak mati, para pekerja yang diangkur truk ini dihadang Tendius Gwijengga bersama sekitar 30 anak buahnya saat melewati jembatan Kali I Kampung Samboga Distrik Seradala

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura, mengungkapkan, Tendius Gwijangge dan anggotanya menggunakan alat tajam berupa anak panah, kapak, parang, samurai.

Sementara, dua orang dari KKB Papua membawa dua pucuk senjata api laras panjang.

Selain menembak mati tiga pekerja, Tendius Gwijangge Cs juga menyerang dua pekerja hingga kritis.

Bahkan, empat orang pekerja lainnya disandera. Kini, masih dalam penyelidikan pihak keamanan.

Semua korban adalah warga sipil yang bekerja pada PT Sinama untuk pembangunan Proyek Jembatan Kali Kuk Kampung Samboga, Distrik Seradala.

Truk yang dikemudikan korban, Saiful, dihadang saat hendak menuju PT Berantas di Kampung Sukamo, seusai mengambil material proyek berupa batu ciping dari Camp Kali Kuk di Kampung Samboga.

Truk sempat kembali ke arah Camp PT Seremony Kali Kuk untuk berkumpul sesama karyawan dan warga setempat.

Baca juga: TNI Kirim Pasukan Pemukul Terbaik Tangkis Gangguan KKB Papua dan Jaga Perbatasan Negara RI-PNG

"Namun pimpinan KKB memerintahkan pasukannya segera melakukan pemeriksaan dan operasi," ujar Kamal.

Sekira pukul 15.50 WIT, personel Polres Yahukimo mendapatkan informasi lewat telepon bahwa telah terjadi penembakan terhadap warga Bingky bernama Obaja Nang.

"Kapolres Yahukimo AKBP Deni Herdiana berkoordinasi dengan Dandim 1715/Yahukimo Letkol inf Christian Ireuuw guna menangani kasus ini," jelas Kamal.

Data sementara, korban meninggal itu adalah Suardi, Sudarto, dan Idin (Belum teridentifikasi).

Dua korban luka; Saiful (47) warga Dekai, luka serpihan kaca mobil, dan Obaja Nang (35) warga Kampung Bingky, luka tembak pada bagian paha.

Sementara empat pekerja yang disandera masih dalam penyelidikan polisi. (*)

Berita Nasional Terkini

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved