Berita Nunukan Terkini
Kebakaran di Nunukan, 4 Rumah Hangus, Uang Rp 19 Juta dan Sertifikat Tanah Milik Korban Ludes
Pulang salat rumah sudah terbakar, niat selamatkan uang belasan juta rupiah, bapak ini disambar api
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Pulang salat rumah sudah terbakar, niat selamatkan uang belasan juta rupiah, bapak ini disambar api.
Kebakaran yang terjadi di Jalan Cik Di Tiro, RT 021 Kelurahan Nunukan Timur, malam tadi hanguskan 4 bangunan rumah semi permanen dua lantai.
Ditemui di lokasi kebakaran, seorang bapak tua terlihat sedih menatap rumahnya yang hangus terbakar api.
Belakangan diketahui, bapak itu bernama Abdul Rauf (64). Dia merupakan satu di antara pemilik rumah semi permanen dua lantai yang hangus terbakar api.
Baca juga: Sambangi Korban Kebakaran, Bupati Nunukan Sebut akan Bangun Posko Pengungsian selama 3 Hari
Baca juga: Total Kerugian akibat Kebakaran yang Hanguskan 4 Bangunan Rumah di Nunukan Capai Rp 1,28 M
Baca juga: BREAKING NEWS Kebakaran di Nunukan, Empat Rumah Dua Lantai Ludes Terbakar
Bapak enam anak itu, tinggal bersama anak laki-lakinya yang masih berusia 12 tahun.
Sang istri sudah meninggal dunia 11 tahun yang lalu. Sementara itu, 3 anaknya bekerja di negeri jiran Malaysia dan 2 lainnya sedang kuliah di Jakarta.
Untuk kebutuhan hidup Abdul dan anaknya setiap hari, ia mendapat kiriman uang dari anaknya yang bekerja di Malaysia.
Tak hanya itu, ternyata Abdul juga menyewakan 4 kamar di lantai bawah rumah.
Baca juga: Korban Kebakaran di Tarakan Ditracing, 70 Orang di Lokasi Pengungsian Ditarget Swab Test Antigen
"Semua habis terbakar. Saya sewakan 4 kamar di lantai bawah itu Rp3 00 ribu per bulan. Termasuk yang sewa kamar tempat saya, sang pemilik salon yang menurut cerita warga sumber api dari tempat salonnya," kata Abdul Rauf kepada TribunKaltara.com, Senin (08/11/2021), pukul 13.00 Wita.
Menurut Abdul, saat kejadian itu ia sedang salat Isya di sebuah Masjid yang tidak begitu jauh dari rumahnya.
Seusai salat ia bergegas pulang ke rumah dengan niat makan malam bersama anaknya. Namun saat tiba di rumah, api sudah mulai membesar di lantai bawah, rumah yang disewakan itu.
"Warga sempat semprot pakai Apar. Saya juga ambil air untuk siram. Saya pikir sudah aman, ternyata api sudah merambat naik ke atas rumah saya," ucapnya.
Baca juga: Kebakaran di Belakang Hotel Ramayana Tarakan, Lurah akan Buat Posko Bagi Korban Terdampak
Tanpa pikir panjang, Abdul langsung bergegas naik ke lantai dua rumah dan menuju kamarnya.
Ia berniat untuk mengamankan uang tunai Rp 19 juta termasuk dokumen penting lainnya, nahasnya api langsung menyambar ke arah Abdul.
Sontak saat itu, Abdul menjatuhkan badannya agar semburan api tidak mengenai wajahnya.
"Uang Rp19 juta itu uang kiriman anak saya. Dokumen penting itu seperti ijazah anak, KTP, sertifikat tanah rumah itu termasuk yang ada di Sulawesi. Semuanya tidak bisa saya selamatkan karena api lebih dulu menyambar ke arah saya dan mengenai telinga kanan saya," ujar Abdul sembari menunjukkan luka bakar di telinga kanannya.
Lanjut dia,"Untung saja saya jatuhkan badan saya sampai jatuh terguling kalau tidak kena api muka saya. Sementara anak saya sudah diamankan ke luar rumah oleh orang yang sewa rumah itu," tambah Abdul sembari menangis.
Baca juga: Pemkab Kukar Serahkan Genset di Desa Sebelimbingan Pasca Kebakaran Pekan Lalu
Abdul mengaku sedih lantaran tak ada yang bisa ia selamatkan. Rumah yang ia tempati selama 30 tahun ludes dilahap si jago merah.
Hanya baju kokoh, sarung, dan peci yang ia kenakan saat salat.
Abdul menuturkan, sebelum kejadian itu ia mendapat banyak musibah. Kendati begitu, ia hanya bisa berpasrah dengan keadaan yang dialami bersama anaknya hari ini.
"Banyak betul saya dapat ujian, selesai vaksin pertama saya sakit sampai sekarat selama 14 hari," ujarnya.
Baca juga: Disdukcapil Siap Permudah Urus Adminduk Korban Kebakaran di Malinau Hilir
"Setelah itu kehilangan dompet yang isinya uang, KTP dan STNK. Begitu sudah urus KTP, tau-taunya rumah terbakar, hilang sudah semua," tuturnya.
Saat ini, Abdul dan anaknya mengungsi ke rumah sanak keluarganya yang berada di Jalan Rimba.
"Saya dan anak tinggal di rumah keluarga di Jalan Rimba. Di sana ada rumah keponakan," ungkapnya sembari mengusap air matanya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/abul-rauf-rumahnya-kebakaran.jpg)