Berita Penajam Terkini

Potensi Bencana Alam di Sepaku PPU Rendah, Kepala BPBD Sebut sebagai Lokasi IKN Sudah Tepat

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Marjani mengatakan, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru

HO/TRIBUNKALTIM.CO
Kepala BPBD PPU, Marjani dan Sekda PPU saat meninjau banjir di Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU. HO/TRIBUNKALTIM.CO 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Marjani mengatakan, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di sebagian wilayah Kecamatan Sepaku sudah tepat.

"Mudah-mudahan kebijakan negara pemerintah pusat untuk memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara ini pas. Karena potensi bencana alam dan sebagainya di wilayah ini adalah rendah," kata Marjani, Senin (8/11/2021).

Dikatakan Marjani, terdapat beberapa potensi-potensi bencana alam yang terjadi di Kecamatan Sepaku, namun potensi tersebut cukup kecil ke sedang di antaranya adalah banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan puting beliung.

"Banjir juga ternyata berpotensi masih kecil, khusus di Kecamatan Sepaku, terjadi akibat dari curah hujan yang tinggi ketika air laut pasang aliran sungai-sungai tidak jalan ke arah laut. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan banjir di beberapa titik.

Namun melalui informasi dan fakta data kami, banjir tidak sampai menginap, biasakan banjir bisa terjadi hingga dua hari, namun di wilayah ini kemungkinan hanya terjadi setengah hari," ujarnya.

Baca juga: Pembangunan IKN di Kaltim Bakal Habiskan Rp 501 Triliun, Presiden Jokowi Singgung Potensi Kerja Sama

Baca juga: Sembilan Walikota Peserta Rakerwil V Apeksi di Samarinda, Rekomendasikan Percepatan Pemindahan IKN

Baca juga: Ketua Apeksi Bima Arya Harap IKN di Kaltim Hasilkan Pembangunan Merata dan Manfaatkan Anak Muda

Namun, menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa kapasitas penanggulangan dari BPBD PPU terkait dengan penanggulangan karhutla cukup rendah di wilayah ini.

"Sesuai data yang dikeluarkan survei BNPB, kita termasuk Karhutlah berpotensi sedang, tapi ada catatannya kapasitas penanggulangan kita termasuk yang rendah. Mungkin karena persepsinya masyarakat kebanyakan saat pembukaan lahan skala kecil," ujarnya.

Sementara untuk bencana alam gempa bumi di Kabupaten PPU melalui data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) belum menyebutkan adanya potensi tersebut.

"Kami berharap ke depan tidak ada potensi gempa bumi di wilayah ini," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved