Berita Samarinda Terkini

Mendekati Akhir Tahun, Kebakaran di Kota Samarinda Capai 200 Kasus

Sejak Januari hingga pertengahan November 2021 ini, Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda sudah mencatat setidaknya ada 200 kebakaran

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Kepala Dinas Damkar Kota Samarinda, Makmur Santos 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA- Menjelang akhir tahun 2021, musibah kebakaran makin sering terjadi di Kota Samarinda.

Sejak Januari hingga pertengahan November 2021 ini, Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda sudah mencatat setidaknya ada 200 musibah kebakaran yang mereka tangani.

Meliputi, kebakaran di permukiman 71 kasus, kebakaran lahan 15 kasus, ruko 6 kasus, rumah makan 2 kasus, kendaraan terbakar 8 kasus, sekolah 1 kasus, perusahaan/gudang 2 kasus, konsleting listrik 61 kasus, kebakaran sampah 15 kasus, kebocoran gas 15 kasus dan lain-lain 4 kasus.

Plt Kadis Damkar Kota Samarinda, Makmur Santoso menerangkan dari banyaknya kasus yang mereka tangani, human error masih menjadi penyebab terbesar terjadinya kebakaran.

Terkait human error ini, Ia menerangkan salah satunya adalah konsleting listrik.

Baca juga: Yasinan Batal karena Kebakaran, Beberapa Warga Terluka Saat Membantu Padamkan Api di Samarinda

Baca juga: Tingkatkan Upaya Penanggulangan Karhutla, BPBD Kubar Gelar Pembinaan Aparatur Pemadam Kebakaran 

Baca juga: Kebakaran di Paser, 10 Mes Karyawan Perusahaan Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 700 Juta

Mengapa? Karena kebanyakan masyarakat terutama pemilik gedung lama tidak terlalu memperhatikan instalasi listriknya.

Padahal ucapnya, setidaknya setiap 5 tahun sekali warga masyarakat perlu melakukan perawatan instalasi listrik.

Karena ucapnya, penggunaan beragam barang elektronik pasti terus meningkat.

"Nah instalasi listriknya apa kabar? Harus diupgrade juga. Jangan sampai daya listriknya lebih rendah dari bebannya," ucapnya saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Sabtu (20/11/2021).

Terkait dengan perkembangan alat elektronik, Makmur Santoso menyebut pada masa kini Air Conditioner (AC) termasuk barang yang bisa menyebabkan kebakaran.

Oleh sebab itu, Ia mengingatkan agar para pengguna penyejuk ruangan ini tidak asal menggunakan.

Karena meski hanya mesin, namun AC juga memerlukan istirahat.

Ia menyarankan jangan menyalakan AC lebih dari 12 jam, dan paling tidak diistirahatkan selama 3 jam.

"Karena bila dipaksakan, komponennya bisa panas berlebih dan rusak. Kalau sudah rusak dan dipaksa menyala, tentu bisa konsleting hingga kebakaran," bebernya.

Baca juga: Meledak Sebelum Kebakaran, Fakta Kilang Minyak Cilacap Terbakar & Penjelasan Pertamina soal Penyebab

Selain peralatan elektronik, Makmur Santoso juga mengingatkan ketika menyalakan kompor atau api, sebaiknya tidak melakukan pekerjaan lain.

Karena bukan tidak mungkin kita menjadi lupa dan kebakaran tidak bisa terhindarkan.

"Musibah memang bisa terjadi kapan ,dimana dan karena apa saja. Tetapi paling tidak kita bisa meminimalisir itu semua dengan kewaspadaan, saling mengingatkan dan peduli," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved