Berita Berau Terkini
Kelurahan Karang Ambun Berau Selamatkan ODGJ Yang Dipasung, Minta Dinas Terkait Lebih Perhatian
Kelurahan Karang Ambun melakukan evakuasi terhadap warganya yang masuk dalam kategori Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TANJUNG REDEB - Kelurahan Karang Ambun melakukan evakuasi terhadap warganya yang masuk dalam kategori Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Lurah Karang Ambun, Arif Mulyono menjelaskan, pihaknya menerima laporan dari warga setempat, begitu juga dari pihak keluarga.
Pihak keluarga mengakui, ada salah seorang keluarganya yang didiagnosa ODGJ. Sesuai yang disampaikan Arif, pria ODGJ tersebut sudah lama dipasung di dalam rumah.
“Dari pengakuan keluarga sudah memasung kurang lebih satu tahunan, mereka sudah kurang tahan, makanya segera minta tolong pihak pemerintahan,” bebernya kepada TribunKaltim.Co, Senin (22/11/2021).
Lanjutnya, pihak kelurahan langsung meminta Puskesmas untuk ikut mengevakuasi.
Baca juga: Bank BRI Kanca Tanjung Redeb Serahkan Bantuan CSR Ambulans ke Kodim 0902/Trd Berau
Baca juga: Pemekaran Wilayah Labanan Makmur di Berau Perlu Dukungan dari Kecamatan Terdekat
Baca juga: Pansus DPRD Berau Jatuhkan 13 Rekomendasi untuk Perumda Batiwakkal
Sebelumnya, pihaknya mengerti pemasungan pada ODGJ sangat ditentang.
Arif juga membeberkan melalui pengakuan keluarga, jika tidak mendapatkan pasungan, ODGJ cenderung mengganggu warga sekitar kelurahan.
“Pihak keluarga bukan tidak tau bahwa pemasungan tidak diperbolehkan, tapi pernah beberapa kali berkeliaran dan mengganggu warga,” ungkapnya.
Ia juga menyayangkan pihak RSUD Abdul Rivai dan pemerintahan lantaran, pihak keluarga sudah meminta rujuk agar bisa di tindak lanjuti secara medis.
Permintaan rujukan perawatan ODGJ juga sudah dilakukan sejak Mei lalu, hingga November belum ada jawaban, dan akhirnya pihak kelurahan melakukan sendiri.
Apalagi, pihak keluarga bukan berasal dari keluarga yang memiliki tingkatan ekonomi berada. Namun masih rendah.
“Pernah ditangani di tahun 1997 waktu di Samarinda, kemudian keluarga meminta rumah sakit terdekat untuk membantu, tapi belum ada jawaban,” bebernya.
Baca juga: Anggaran Tambahan Penyelesaian Stadion Mini untuk Porprov 2022 Berau, Masih Proses Pertimbangan DPRD
Arif menyayangkan, perhatian pemerintah masih terbilang kurang untuk penanganan ODGJ, apalagi, sering digaungkan bahwa keluarga tidak berperan aktif. Padahal kenyataan keluarga sudah meminta tolong.
“Ya harapan saya sebagai lurah agar OPD terkait dengan kasus warga penderita ODGJ segera menindak lanjuti permasalahannya, dan bisa melihat langsung ke lapangan,” tutupnya. (*)