Berita Bontang Terkini
Harga Minyak Goreng di Bontang Naik Rp 40 Ribu, DKP3 Bantu Warga
Harga minyak goreng di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, terus melambung tinggi, nyaris dua pekan terakhir
Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Harga minyak goreng di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, terus melambung tinggi, nyaris dua pekan terakhir.
Kini harga minyak goreng dipasaran telah menumbus diangka Rp 40 ribu untuk kemasan dua liter.
Dari pantauan lapangan TribunKaltim.co, harga minyak di pasaran cukup bervariasi.
Beberapa pedagang menjual dengan harga Rp 38 ribu. Ada pula yang memasarkan dengan harga Rp 40 ribu.
Baca juga: Jarang Diketahui! Inilah 4 Minyak yang Bisa jadi Pengganti Minyak Goreng, Salah Satunya dari Alpukat
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Kutai Timur Rp 19 Ribu per Liter, Disperindag Pastikan Stok Masih Aman
Baca juga: Disperindagkop Gandeng Bulog Gelar Pasar Murah di Desember, Antisipasi Kenaikan Harga Minyak Goreng
Salah satunya, Yarni (39) pedagang sembako di Pasar Taman Rawa Indah, mengaku menjaul minyak ukuran 2 liter dengan harga Rp 40 ribu.
Tentu saja harga jual yang mahal ini mengikuti biaya modal dari pemasok.
"Harga dari sananya mahal. Kemarin saya beli Rp 38 ribu," bebernya kepada TribunKaltim.co pada Jumat (26/11/2021).
Diakui Yarni, harga normal sebelumnya hanya berkisaran Rp 29 hingga 30 ribu.
Baca juga: Pekan Ketiga November 2021, Harga Minyak Goreng Terpantau Naik di Kutai Timur
Namun dua pekan belakang, harga minyak ini sontak naik secara bertahap.
"Naik terus. Awalnya naik di harga Rp 36 ribu. Sekarang sudah Rp 40 ribu," tutur Yarni.
Kabid Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Debora Kristiani mengatakan, kenaikan harga ini buntut dari bahan baku Crude Palm Oil atau CPO naik di dunia.
Selain itu, biaya pengiriman atau ekspedisi juga mengalami kenaikan akibat imbas dari Pandemi Covid-19.
Baca juga: Cara Mengurai Benang Kusut Harga Minyak Goreng yang Mahal
"Jadi wajar naik. Semua daerah juga naik. Soalnya di pusat saja naik," terangnya.
Kenaikan ini diperkirakan terjadi secara berkepanjangan, sehingga Debora pun berencana bakal menggelar operasi pasar untuk menekan harga jual minyak di pasaran.
"Yah, kita juga bakal membuat pasar murah. Yang banyak dijual nanti minyak," bebernya.
Skema pasar murah ini nantinya akan menggandeng pemasok, yakni Toko Tani Indonesia yang berlokasi di Samarinda.
"Jadi mereka yang suplai barangnya untuk di jual," ujar Debora.
Sejauh ini kata Debora, pihaknya telah melakukan koordinasi pasca melayangkan surat permohonan.
"Syukurnya kita dapat respon positif. Nanti kita akan atur bagaimana mekanismenya," katanya.
Debora pun memperkirakan jika kenaikan harga ini akan bertahan hingga pasca perayaan Natal dan Tahun Baru.
Namun diprediksi bakal kembali turun saat memasuki awal tahun 2022 mendatang.
"Naiknya bakal lama memang. Makanya kami mau buat pasar murah buat membantu masyarakat ditengah kondisi ekonomi yang sulit ini," sambungnya.
Ditanya soal harga pasaran yang tidak merata, Debora menjelaskan jika harga minyak yang lebih murah itu lantaran pedagang menjual stok lama.
"Kalau itu karena stok lama. Karena modalnya lebih murah kan," tandasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/pasar-taman-rawa-indah-bontang-minyak.jpg)