Berita Nunukan Terkini

Ratusan PMI Dideportasi dari Kota Kinabalu, BP2MI Nunukan Ungkap Penyakit yang Diderita

Ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dideportasi dari Kota Kinabalu, Malaysia, tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kamis (25/11/2021), sore

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIANUS FELIS
Ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dideportasi dari Kota Kinabalu, Malaysia, tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kamis (25/11/2021), sore.TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIANUS FELIS 

TRIBUNKALTIM.CO,NUNUKAN- Ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dideportasi dari Kota Kinabalu, Malaysia, tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kamis (25/11/2021), sore.

Diketahui, sebanyak 148 PMI itu terdiri dari laki-laki dewasa sebanyak 108 orang, perempuan dewasa 27 orang, anak laki-laki 9 orang, dan anak perempuan 4 orang.

Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, Arbain, mengatakan sebelumnya pihak kerajaan Malaysia meluluskan (izinkan) 150 PMI dari Kota Kinabalu.

Namun, saat dilakukan pemeriksaan swab PCR di Tawau, Manusia, dua PMI terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca juga: UMK 2022 di Malinau, Serikat Pekerja Minta Upah Disesuaikan Biaya Hidup, Diprediksi Angkanya Naik

Baca juga: Ratusan Pekerja Migran Indonesia akan Dideportasi dari Malaysia, Disnaker Nunukan Khawatir

Baca juga: Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah Dalam Melindungi Seluruh Pekerja Migran Indonesia

"Awalnya rencana 150 orang. Tapi ada dua PMI yang positif jadi yang diberangkatkan hanya 148 PMI. Semuanya dari Kota Kinabalu," kata Arbain kepada TribunKaltim.co, Jumat (26/11/2021), pukul 13.00 Wita.

Lebih lanjut Arbain sampaikan, saat ini dua PMI yang positif menjalani karantina selama 14 hari di Depot Imigresen Tawau.

Dua PMI tersebut akan dipulangkan ke tanah air bersama 227 PMI lainnya yang saat ini masih berada di Kota Kinabalu.

"Informasi dari Konsulat di Kota Kinabalu, masih ada 227 PMI yang berada di sana. Dan mereka akan dipulangkan bersama dua PMI yang saat ini berada di Imegresen Tawau pada minggu ke dua Desember," ucapnya.

Arbain mengaku, begitu tiba di Nunukan, ratusan PMI itu dilakukan pemeriksaan rapid Antigen sebelum diswab PCR.

Baca juga: Akibat Lockdown di Malaysia, 7 Anak dari Pekerja Migran Indonesia Batal Ikut ANBK di Tanah Air

"Kenapa Antigen dulu, karena hasilnya bisa ditahu lebih cepat. Untuk antisipasi kalau ada yang positif langsung dirujuk ke RSUD. Tapi kemarin semuanya negatif Covid-19," ujarnya.

Lanjut Arbain,"Tinggal hasil swab PCR mereka lagi. Biasanya sore nanti sudah ada hasilnya. Paling lambat besok pagi," tambahnya.

Bila hasil swab PCR PMI ada yang positif Covid-19, kata Arbain langsung dirujuk ke RSUD Nunukan, agar tidak menyebar lebih luas.

Banyak PMI yang Derita Gatal-Gatal

Arbain menuturkan, banyak PMI yang menderita gatal-gatal saat tiba di Nunukan. Ia menduga, mereka terjangkit saat jalani masa tahanan di rumah merah (penjara).

"Kali ini banyak yang sakit. Ada yang tidak bisa jalan, stroke, paling banyak itu gatal-gatal. Mungkin saja mereka dapat sejak di rumah merah," tuturnya.

Terhadap PMI yang mengalami sakit-sakitan, kata Arbain akan diperiksa ke Puskesmas Nunukan.

"Kalau memang sakitnya harus dirujuk ke rumah sakit, ya kami akan lakukan itu. Tapi kalau ringan dan bisa diatasi dengan obat-obatan, cukup di Rusunawa saja. Kalau stroke rata-rata ada keluarganya di Nunukan," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved