Berita Kaltim Terkini

Muktamar NU Diisukan Turut Siapkan PKB di Pemilu 2024, PWNU Kaltim Sebut Semua Partai Ada Orang NU

Muktamar NU yang digelar di Bandar Lampung pertengahan Desember ini dipastikan bakal sengit

TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO
Wakil Ketua PWNU Kaltim Syaparuddin. TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Muktamar NU yang digelar di Bandar Lampung pertengahan Desember ini dipastikan bakal sengit.

Hal tersebut dikarenakan beberapa tokoh nasional NU pun akan maju sebagai ketua PBNU.

Mulai dari Said Aqil Siradj dan Gus Yahya saat ini paling santer menjadi calon kuat ketua PBNU.

Bahkan beberapa asumsi publik menyebut dengan adanya Muktamar ini akan terlihat arah politik organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.

Apalagi para kader dan keluarga NU turut terjun di Dunia politik. Belum lagi organisasi ini juga menelurkan Partai politik yaitu PKB.

Baca juga: Persiapan Muktamar NU di Lampung, PWNU Kaltim Enggan Beberkan Sosok Calon Ketua PBNU yang Didukung

Baca juga: Soal Pengamanan Saat Natal dan Tahun Baru, Polda Kaltim Masih Tunggu Regulasi dari Pusat

Baca juga: Soal Temuan Tambang Ilegal di Balikpapan, Gubernur Kaltim Isran Noor Tidak Mau Ikut Campur

Meskipun begitu, Pengurus Wilayah NU (PWNU) Kalimantan Timur mengatakan jangan sangkut pautkan organisasi NU berkiblat ke partai tertentu.

Wakil Ketua PWNU Kaltim Syaparuddin, Rabu (1/12/2021) mengatakan para anggota maupun kader tidak langsung mendukung PKB sebagai partai utama pada pemilu 2024 mendatang.

Bahkan para kader maupun anggota NU khususnya di Kaltim pun terjun ke dunia politik dengan Bendera partai yang berbeda.

"Apalagi di NU ini Hampir banyak kader di berbagai parpol maka menjaga keseimbangan hubungan kepentingan semua kader di berbagai parpol mendapatkan perlakuan yang sama dari NU," ucapnya.

Bahkan ia pun enggan berkomentar terkait siapa calon ketua umum PKB kedepannya.

Baca juga: APBD Kaltim 2022 Disetujui Rp 11,5 Triliun

Menurutnya NU ini bertugas memberikan nasihat kepada pemerintah baik partai manapun penguasa berdiri, pihaknya akan terus memberikan saran maupun kritik yang membangun pemerintahan.

"Masukan yang menjaga semangat persatuan, memperkuat kebangsaan menjaga keseimbangan politik kemasyarakatan dan keagamaan menjaga keseimbangan itulah peran dari NU," ucap Syaparuddin. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved