Berita Samarinda Terkini
TRC PPA Kaltim Angkat Suara soal Banyak Kasus Anak Menghilang
Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim mengadakan doa bersama di Taman Samarendah, Kota Samarinda
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim mengadakan doa bersama di Taman Samarendah, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (9/12/2021).
Selain doa bersama, mereka juga membagikan snack atau makanan ringan bagi setiap anak yang melintasi ataupun yang berada di taman tersebut.
Yang menjadi perhatian adalah di setiap cemilan tersebut ditempeli dengan tulisan "Stop Kekerasan terhadap anak".
Ketua TRC PPA Kaltim, Rina Zainun mengatakan kegiatan mereka tersebut merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap banyaknya laporan anak-anak yang hilang ataupun meninggalkan rumah.
Baca juga: Kubar Cegah Kekerasan Terhadap Anak, DP2KBP3A Sosialisasi Pengasuhan Anak Berkarakter
Baca juga: Angka Kekerasan terhadap Anak Masih Tinggi di Balikpapan, 20 Kasus Terjadi hingga Pertengahan Tahun
Baca juga: Tekan Angka Kekerasan Terhadap Anak, Polres Berau Ajak Masyarakat Lakukan Pencegahan
"Jadi harapan kita dengan stiker tersebut bisa menyadarkan para orangtua agar lebih waspada dan tidak mendidik anaknya dengan cara yang salah," terangnya kepada TribunKaltim.co.
Sebab ucapnya, banyak kasus anak menghilang karena memang sengaja meninggalkan rumah dengan berbagai alasan.
Mulai dari yang mendapat kekerasan fisik, perkataan, dipaksa menjadi tulang punggung keluarga hingga yang tidak pernah merasakan perhatian orangtuanya.
Artinya, lanjut Rina Zainun, masih banyak kekerasan terhadap anak yang mungkin belum terlihat.
Yang pada akhirnya membuat beberapa bocah yang ditemukan memilih untuk mencari perlindungan di luar rumah.
Baca juga: Angka Kekerasan pada Anak Terus Meningkat di Kutai Timur, Dinas PPPA Kutim Buka Ruang Konsultasi
"Kasihan kan anak kecil dipaksa berfikir bagaimana caranya agar tetap hidup dengan aman? Padahal seharusnya semua itu didapat dari orangtuanya," lirihnya.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir orangtua dari Hasby (7) yang menghilang sejak 2 minggu lalu dan belum kembali.
Mereka berharap dengan doa yang digelar bersama Nahdlatul Ulama (NU) dan anak-anak Yayasan Nur Fisabilillah Hasanah Samarinda bisa mengantarkan Hasby dan anak-anak lain yang hingga saat ini belum ditemukan untuk pulang.
Di akhir, wanita 45 tahun ini berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat agar bisa menghentikan kekerasan terhadap anak.
Baca juga: Baldwine Honest Kenalkan Buku Bertajuk Mendidik Anak Penuh Cinta
"Baik itu anak sendiri ataupun anak orang lain. Jangan acuh jika melihat dan mendapati kekerasan dalam bentuk apapun terhadap anak," tegasnya.
Ingat, hak mereka adalah bermain, belajar dan mendapat kasih sayang.
"Jadikan rumah dan lingkungan sebagai tempat yang aman dan dirindukan anak," imbuhnya. (*)