Berita Nunukan Terkini

Kisah Warga Nunukan, Raih Hikmah Dibalik Musibah, dari Nasabah Beralih jadi AgenBRILink

Cerita Satriani (33), warga Jalan Pasar Sentral Inhutani, RT 10, Kelurahan Nunukan Utara, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTARA.COM/FEBRIANUS FELIS
Ani, dibantu sang suami melayani transaksi transfer di Counter Hp dan Accessories miliknya di Jalan Pasar Sentral Inhutani, RT 10, Kelurahan Nunukan Utara, Provinsi Kalimantan Utara pada Minggu (19/12/2021) sore. TRIBUNKALTARA.COM/FEBRIANUS FELIS  

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Cerita Satriani (33), warga Jalan Pasar Sentral Inhutani, RT 10, Kelurahan Nunukan Utara, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, sempat mengalami musibah rumah terbakar pada 2017 lalu.

Musibah yang menimpa dia dan keluarga, membuat Ani sempat terpuruk. Bagaimana tidak, usaha Counter Hp dan Accessories, yang sudah ia bangun selama 16 tahun ludes terbakar.

Total kerugian yang ia alami capai Rp150 juta.

"Saya sama suami dan anak sempat dikasi waktu tinggal satu minggu di tenda pengungsian. Setelah itu, kami menyewa rumah Rp500 ribu per bulan, selama tiga bulan," kata Satriani kepada TribunKaltara.com, Minggu (19/12/2021) sore.

Baca juga: Waspadai Varian Omicron, Kaltara Kirim 2 Sampel dari PMI di Nunukan ke Balitbangkes Kemenkes

Baca juga: 122 Kades Dilantik, Bupati Nunukan Minta Segera Susun Renja, Laura: Jangan Hanyut Euforia Kemenangan

Baca juga: Wabup Nunukan Akui Banyak Pembudidaya Perikanan Tak Punya Sertifikasi Lahan Usaha, Karena Hal Ini

Bahkan, di lahan yang terbakar itu sempat dilarang pemerintah untuk dibangun. Dengan alasan harus ditata rapi.

Alhasil tak kunjung diratakan. Ani dan sang suami akhirnya memutuskan untuk melakukan peminjaman dana ke BRI sebesar Rp25 juta. Dengan waktu pelunasan selama 18 bulan.

"BPKB motor yang saya jadikan agunan. Untungnya pas kejadian kebakaran itu, adik saya lagi di luar. Jadi motornya sama dia. Lalu, suami saya lagi narik angkot. Saya hanya bisa selamtin laptop dan surat nikah," ucapnya.

Pinjaman pertama ke BRI itu, Ani gunakan untuk menambah uangnya membangun rumah kembali.

Baca juga: Cegah Learning Loss, Guru di Nunukan Pakai Inovasi Ini, Juara 1 Lomba Inovda Kategori Pendidikan

"Itupun tidak cukup bangun rumah. Tukang saja saya bayar Rp10 juta belum lagi kelengkapan bangunan. Bangunan counter HP lantai satu aja habis Rp70 juta. Tapi kami bangun pelan-pelan," ujarnya.

Setelah pinjaman pertama lunas, Ani lakukan peminjaman dana lagi sebesar Rp25 juta. Ani katakan uang usaha Counter Hp dan Accessories itu ia gunakan untuk bayar pinjaman di bank.

Sementara uang hasil narik angkot suami, mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Beralih Menjadi AgenBRILink, Ekonomi Kembali Stabil

Setelah melakukan pinjaman dana dua kali, Ani ditawari oleh pegawai BRI untuk menjadi AgenBRILink.

Meski sempat tak percaya diri, lantaran ekonomi Ani saat itu belum stabil, namun ia mendapat dukungan dari pegawai BRI.

"Kebetulan saat itu tabungan saya sudah ada Rp20 juta, nah itu yang diputar. Diawal hanya menggunakan aplikasi melalui handphone untuk melayani orang (Laku Pandai BRILink). Lalu setelah berjalan, saya disarankan beli print biar bisa cetak bukti transfer seharga Rp430 ribu," tuturnya.

Sumber: Tribun kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved