Berita Kubar Terkini
Pemkab Kubar Tegaskan Perusahaan Tambang Harus Terlibat dalam Pembangunan Kampung
Pemerintah Kabupaten Kutai Barat melalui bagian Sumber Daya Alam (SDA) menggelar rapat terkait pemanfaatan CSR
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Pemerintah Kabupaten Kutai Barat melalui bagian Sumber Daya Alam (SDA) menggelar rapat terkait pemanfaatan CSR perusahaan pertambangan di Kutai Barat.
Rapat tersebut digelar di lantai III Setdakab Kutai Barat dipimpin Plt Asisten II Setdakab, Nopandel serta dihadiri sejumlah perwakipan perusahaan tambang batu bara yang bergerak di wilayah Kutai Barat.
Menurut Nopandel, keterlibatan pihak perusahaan pertambangan selama ini sangat berdampak pada kebutuhan masyarakat Kampung.
Salah satunya melalui pemberian bantuan pipanisasi di Kampung Muara Bunyut melalui program Cost Sharing Dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Baca juga: Pemkab Kubar Setujui Pengesahan Lima Perda Inisiatif DPRD
Baca juga: Pemkab Kubar Tanggapi Pemandangan Umum Fraksi Terkait Lima Raperda yang Diajukan
Baca juga: PLN Terima Tanah Hibah dari Pemkab Kubar, Sinergi Percepatan Penyelesaian Proyek Listrik Desa
"Kita mencoba menyinkronkan dan bersinergitas antara program-program pemerintah dengan perusahaan dalam hal ini berupa bantuan pipanisasi air bersih untuk kampung Muara Bunyut, sehingga apa yang menjadi kebutuhan masyarakat disekitar bisa terpenuhi,” kata Nopandel, Kamis (23/12).
Lebih lanjut Nopandel mengatakan CSR merupakan bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat Kampung yang berada dalam wilayah operasional perusahaan.
"Kampung Muara Buyut merupakan salah satu Kampung yang masuk dalam Ring 1 dan juga merupakan kawasan Jetty (pelabuhan) operasional pertambangan," ungkapnya.
Dia menjelaskan, Kampung Muara Buyut juga diketahui sebagai salah satu Kampung yang keslitan air bersih.
Baca juga: Bantu Pupuk Cair dan Buka Jalan Usaha Tani, Sektor Pertanian Jadi Perhatian Serius Pemkab Kubar
Sehingga beberapa waktu lalu pemerintah Kutai Barat memberikan bantuan sumur bor.
Kampung Muara Bunyut sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah yaitu berupa sumur bor yang melingkupi ruang lingkup RT I, II, dan III.
"Namun untuk pemasangan pipanisasi sumur bor dirumah warga sebanyak 218 rumah belum terealisasi," jelasnya.
Untuk itu dirinya berharap pihak perusahaan yang beroperasi diwilayah Kampung Muara Buyut harus peduli terhadap kesulitan yang dialami masyarakat.
“Kami mengharapkan perhatian dari pihak perusahaan untuk lebih fokus kepada pembangunan dan peningkatan ekonomi yang sudah ada dalam hal ini," ujarnya.
Khususnya pembanguan infrastruktur pipanisasi dari sumur bor ke rumah-rumah warga di kampung Muara Bunyut ini,
"Karena mengingat situasi keperluan air ini merupakan sebuah kebutuhan yang sangat signifikan,” harapanya. (*)