Demo di Jembatan Kukar
Asisten I Setkab Kukar Tegur Pegawainya yang Salahkan Media Soal Informasi Perubahan Warna Jembatan
Kepala Bindang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Restu Irawan menuding peran media turut serta membiaskan info
Penulis: Aris Joni |
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Kepala Bindang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Restu Irawan menuding peran media turut serta membiaskan informasi terkait perubahan warna Jembatan Kukar sehingga adanya gejolak dari masyarakat.
Hal itu diungkapkan Restu saat akan memulai diskusi bersama massa aksi dari Remaong Koetai Berjaya yang melakukan demonstrasi di depan Kantor Dinas PU Kukar pada Senin ( 27/12/2021).
Saat dikonfirmasi wartawan terkait tudingannya terhadap media, Restu menjelaskan dalam hal pihaknya menyampaikan ide terkait program jembatan itu, ia meminta pihak media jangan mengkaitkan dengan kedaerahan.
"Kita ini kan masyarakat di Tenggarong sudah terdiri dari beberapa suku, jangan lagi dibiaskan merah merah, kuning kuning. Itu nggak akan membangun Kukar," ucapnya.
Namun, saat awak media meminta untuk menyebutkan salah satu media yang dituding membiaskan informasi terkait jembatan, Robby tidak dapat membuktikan dan menyebutkannya.
Baca juga: Jembatan Kukar Mulai Dilakukan Pemeliharaan, Akses Ditutup Sementara saat Pengecatan
Baca juga: Jembatan Kukar akan Dicat Merah, Dinas PU: Warna Cerah Penanda dari Kejauhan
"Gak perlu lah nanti disampaikan ke publik, memancing publik, Gak perlu lah, gak perlu," katanya.
Sementara itu, Assisten I Setkab Kukar, Akhmad Taufik Hidayat menanggapi tudingan pegawainya tersebut kepada media.
Akhmad Taufik Hidayat menegur pegawainya itu untuk tidak sembarang menyalahkan pihak lain.
Bahkan secara tegas ia menyatakan bahwa tudingan itu persepsi yang salah dan harus diluruskan.
"Karena media ini apa adanya realistis apa yang disampaikan dan apa yang direkam. Itu yang disampaikan," tuturnya.
Terkait tuntutan masyarakat adat Kutai untuk meminta mengembalikan warna kuning, menurut dia, segalanya ada niat baik karena ada historis sejarah budayanya.
"Itu yang memang perlu dihargai semua pihak. ndik kawa (tidak bisa) sembarang sebut, nyalah-nyalahkan," ucapnya.
Baca juga: Penjelasan Dinas PU Kutai Kartanegara soal Warna Jembatan Kukar Diubah dari Kuning jadi Merah
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga yang tergabung dalam perkumpulan Adat Remaong Kutai Berjaya, melakukan aksi demonstrasi di Jembatan Kutai Kartanegara (Kukar), guna memprotes perubahan warna Jembatan Kukar dari warna Kuning menjadi merah.
Saat ini Pemkab Kukar tengah melakukan pemelihararaan Jembatan Kukar dan salah satu itemnya melakukan pengecatan jembatan dengan warna merah.
Hal tersebut menimbulkan pro dan kontra di masyarakat dan alhasil menyebabkan salah satu perkumpulan adat Kutai tersebut.
Dari pantauan TribunKaltim.Co, di lapangan, hampir seribu warga kutai dan beberapa aliansi warga dari perkumpulan lainnya seperti Keroan Dengsanak dari perkumpulan Banjar Kayuh Baimbai dan ada juga dari kerabat kesultanan.
Ketua Remaong Koetai Berjaya, Hebby Nurlan Arafat menjelaskan, massa yang turun masih massa dari Kukar saja, belum dari daerah lain yang turun menyuarakan protes tersebut.
"Massa yang kita turunkan sekitar seribu," kata Hebby. Senin (27/12/2021).
Baca juga: Lampu Jembatan Kukar dan Taman Kota Raja Tenggarong Dipadamkan Lagi hingga 25 Juli
Lanjut dia, aksi tersebut untuk memprotes dan meminta pemerintah Kukar untuk kembali mengganti warna jembatan menjadi warna kuning sesuai warna khas masyarakat Kutai.
Pasalnya kata dia, warna kuning di Kutai bukan merupakan warna sembarangan.
"Kalau melihat sejarah, kalau warna merah ini ditaruh di atas itu berarti bahaya, perang. Itu sejarahnya, kita Kutai juga punya warna merah tapi lain susunannya," ucapnya.
Dari informasi yang dihimpun TribunKaltim.Co, titik aksi yang dilaksanakan hari ini yakni di Jembatan Kukar, kantor dinas pekerjaan Umum Kukar, Kantor Bupati Kukar, dan kantor DPRD Kukar. (*)