Gudang Narkoba di Samarinda

Satresnarkoba Polresta Samarinda Waspadai Titik Entry Poin Saat Nataru Usai Tangkap 3 Tersangka Sabu

Tim Hyena Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Samarinda, juga ditugasi khusus untuk menjaga entry poin atau jalur masuk peredaran

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Kasat Resnarkoba AKP Rido Doli Kristian saat ditemui di Polresta Samarinda.TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA- Setelah berhasil menggagalkan 896 poket kecil narkotika jenis sabu dan 6 poket besar serta menangkap 3 pelakunya, kini polisi terus bergerak mewaspadai masuknya barang haram ini ke Kaltim khususnya Samarinda.

Tim Hyena Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Samarinda, juga ditugasi khusus untuk menjaga entry poin atau jalur masuk peredaran yang kini semakin banyak caranya dilakukan para pelaku pengedar dan bandar kristal mematikan ini.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman melalui Kasat Resnarkoba AKP Rido Doli Kristian mengatakan banyak jalur yang dimanfaatkan untuk jalur masuk.

"Iya kita kalau narkoba ini kan banyak jalur ya, mungkin ada yang selama ini pengakuan-pengakuan dari para tersangka itu di Utara (Kalimantan) sana, Malaysia kesini," bebernya, Senin (27/12/2021) hari ini.

"Berbagai macam cara lah mereka mau memasukkan," imbuhnya.

Baca juga: Dua dari Tiga Pelaku di Samarinda Ternyata Residivis, Kini Kembali Dipenjara Akibat Kasus Sabu

Baca juga: Harga Poketan Sabu yang Akan Diedar saat Nataru di Samarinda Bervariasi, Mulai Harga Rp 100 ribu

Baca juga: Barang Bukti Sabu Dari Tarakan, Polresta Samarinda Masih Kembangkan Jaringan Pelaku

Pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan jajaran wilayah, stakeholder terkait guna menjaga wilayah masing-masing mencegah barang haram tersebut masuk.

"Pelabuhan, bandara, BNN, bea cukai, sesuai tugasnya masing-masing," tegasnya.

Jika mengulik dari keterangan para tersangka yang ditangkap terkait modus operandi teranyar.

Banyak cara termasuk membuat gudang, seperti tiga pelaku yang ditangkap Senin (20/12/2021) lalu ini.

Gudang tersebut berfungsi menyimpan serta memecah menjadi poket-poket kecil agar gampang untuk di edarkan.

"Berdasarkan tersangka beragam (modusnya), yang kita tangkap (dengan jumlah besar) kemarin dari Selatan, Kalimantan Selatan. Ada dari utara juga," terang AKP Rido Doli Kristian.

"Modus paling terbaru memecah barang dengan jumlah kecil dan sistem jejak," sambungnya.

Tak hanya itu, modus penjualan yang dilakukan para tersangka juga unik.

Dengan menggunakan sistem hilang jejak. Jadi menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk menghubungi pembeli dan menunjukkan lokasi barang haram ditaruh.

"Sistem jejak itu mereka (pengedar) tinggal, nanti diambil oleh pembeli," sebut AKP Rido Doli Kristian.

Baca juga: Transaksi di Rumah Kos, Pengedar Sabu di Samarinda Digerebek, Polisi Temukan 7 Poket Sabu

Sistem jejak seperti ini tentu sangat di waspadai, apalagi saat Nataru. 

AKP Rido Doli Kristian mengatakan bakal tetap melakukan patroli. Untuk mempersempit ruang gerak peredaran narkoba ini.

"Kita tetap laksanakan patroli, dan mendeteksi itu (peredaran narkotika)," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved