Bandar Sabu di Samarinda

Disebut Kampung Narkoba, Warga Padaelo di Samarinda Enggan Lapor ke Polisi, Mereka Takut Preman

Pengungkapan penyalahgunaan narkotika jenis sabu di Jalan Padaelo, RT 04, Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang, tidak terlepas dari peran sert

TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Kasubdit Gakkum Dit Polairud Polda Kaltim AKBP Teguh Nugroho. Ia menerangkan sudah lama masyarakat Padaelo Samarinda Seberang merasa resah dengan maraknya peredaran narkotika di lingkungan mereka. TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

"Beberapa pelaku berhasil lolos. Hanya 8 orang yang berhasil kami amankan," tuturnya.

Ia menyebutkan, 8 orang tersebut antara lain, 2 bandar, 4 pembeli dan 2 penjaga gang.

Penangkapan ini merupakan gabungan Dit Polairud Polda Kaltim bersama dengan dibantu dua unit kapal dari BKO Baharkam Mabes, yakni KP. Kakatua 5012 dan KP. Pinguin 5011.

Baca juga: Perkembangan Kasus Sabu 1 Kg di Muara Muntai, Pemilik Barang Asal Samarinda Masuk DPO Polres Kukar

Diberitakan sebelumnya, waktu menunjukkan pukul 11.00 Wita, ketika masyarakat di Jalan Padaelo, RT 4, Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, mulai melakukan aktivitas seperti biasanya, Kamis (20/1/2022).

Tiba-tiba segerombolan pria yang akhirnya diketahui sebagai petugas dari kepolisian berpakaian preman datang menyergap dua pelaku yang diduga sebagai pelaku peredaran narkotika jenis sabu di kawasan tersebut.

Masyarakat yang awalnya tenang pun berhamburan keluar rumah untuk mengetahui sumber keributan.

"Waktu itu sudah ada dua orang yang diikat di lantai. Setahu saya itu preman di sini," terang Sumarni (48) salah seorang warga setempat.

Masih dengan cerita Sumarni, tidak lama berselang, muncul dua perahu yang berisikan anggota Kepolisian dengan menggunakan pakaian lengkap berwarna biru laut, yang diketahui sebagai jajaran Dit Polairud Polda Kaltim.

Baca juga: Polisi Sebut Omzet Para Bandar Sabu di Padaelo Samarinda Seberang Rp 1,8 Miliar

"Ternyata penangkapan bandar sabu. Bersyukur sekali kami karena selama ini kami bingung gimana mau lapor, karena bandarnya itu preman semua," ungkap Sumarni saat ditemui TribunKaltim.co pada sore.

Saat TribunKaltim.co tiba di lokasi, nampak beberapa orang dengan posisi tangan terikat dikawal ketat untuk menaiki kapal milik BKO Baharkam Mabes. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved