Kecelakaan Maut Rapak

Truk Tronton di Kecelakaan Maut Rapak Balikpapan Ternyata Telah Dimodif, Ini Temuan KNKT

Truk tronton maut di kecelaakaan maut Rapak, Balikpapan ini ternyata beberapa bagiannya dimodifikasi, hal ini berdasarkan temuan KNKT.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi sejumlah kendaraan yang ringsek dibawa ke Polresta Balikpapan. Kini Polisi mulai melakukan penyelidikan terkait laka maut di Simpang Muara Rapak, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Truk tronton maut ini ternyata beberapa bagiannya dimodifikasi, hal ini berdasarkan temuan KNKT. 

TRIBUNKALTIM.CO - Truk tronton maut di kecelaakaan maut Rapak, Balikpapan ini ternyata beberapa bagiannya dimodifikasi, hal ini berdasarkan temuan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

KNKT turun tangan menyelidiki kasus kecelakaan maut di turunan Rapak, Balikpapan yang terjadi Jumat (21/1/2022).

Kecelakaan tersebut menelan korban 36 orang dengan 4 di antaranya meninggal dunia.

Sementara kendaraan yang rusak parah meliputi 6 mobil dan motor sekitar 14 unit.

Sejumlah fakta baru terungkap dalam peristiwa kecelakaan maut di Rapak Balikpapan, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Kondisi Terkini M Yamin & Istri, Pengemudi Ayla Korban Kecelakaan Rapak Balikpapan, Tindakan Dokter

Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan hasil penyelidikan atas kecelakaan truk di Turunan Rapak, Km 0 Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan, Minggu (23/1/2022).

KNKT menyatakan rangka atau sasis dari truk tronton KT 8534 AJ yang menyebabkan kecelakaan dan menewaskan 4 orang itu ditambah panjangnya 20 cm.

Temuan lain dari penyelidikan adalah ditambahnya sumbu roda pada truk menjadi 3.

“Axel atau sumbu rodanya juga ditambah satu, sehingga menjadi 3 sumbu roda,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubda Kemenhub) Budi Setiyadi, Minggu, dikutip dari Antara.

Truk diketahui menggunakan sistem pengereman Air Over Hydraulic (AOH) atau rem dengan penggunaan angin dan minyak rem sekaligus.

Meski ditemukan fakta baru, hingga kini belum bisa dipastikan apakah penambahan panjang dan sumbu roda ini mempengaruhi sistem pengereman.

Pada kecelakaan yang terjadi di Turunan Rapak Jumat (21/1/2022) lalu, sopir truk Muhammad Ali (48) menyatakan sudah mengerem beberapa kali sebelum mencapai turunan panjang di lampu lalu lintas tersebut.

Kompresor tak lagi memiliki tekanan yang cukup sesampainya di turunan ketiga yang panjangnya lebih kurang 250 meter hingga lampu lalu lintas.

“Habis anginnya, 'ngeblong', gitu,” kata Budi seperti dilansir Kompas.com.

Truk meluncur tak terkendali setelah bobot truk yang mencapai 20 ton, kehilangan fungsi rem, dan kondisi jalanan yang menurun.

Baca juga: Sambil Menunggu Realisasi Jalan Layang di Rapak Balikpapan, Ada Usulan Jangka Pendek dari Dirjen

Sopir disebut telah berupaya untuk menurunkan persneling dari 3 ke 2 untuk mendapatkan efek rem mesin (engine break). Namun, gagal, setelah sebelumnya berhasil dari 4 ke 3.

Dengan persneling netral, truk meluncur makin deras dan menabrak semua yang ada di depannya.

Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, sebuah truk tronton menghantam sejumlah kendaraan, baik roda dua dan roda empat di Simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (21/1).

Pihak kepolisian menyebut peristiwa itu diduga akibat truk tronton mengalami rem blong.

Kejadian nahas ini juga memakan banyak korban, di antaranya empat orang meninggal dunia, satu orang masih dalam kondisi kritis sehingga memerlukan perawatan lebih lanjut di rumah sakit, dan puluhan orang luka-luka.

Berikut sejumlah fakta baru seputar kecelakaan maut di Rapat Balikpapan yang sudah dirangkum TribunKaltim.co:

1. Pemilik ungkap kondisi truk

Kecelakaan maut kembali terjadi di turunan simpang Muara Rapak Jalan Soekarno Hatta Balikpapan, Jumat (21/1/2022) sekitar pukul 06.20 WITA. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kecelakaan maut kembali terjadi di turunan simpang Muara Rapak Jalan Soekarno Hatta Balikpapan, Jumat (21/1/2022) sekitar pukul 06.20 WITA. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Menurut pengakuan Edy Purwono, truk tronton yang melaju dari pelabuhan Petikemas Kariangau pada awalnya tak mengalami masalah.

"Kalau ada masalah, saya pasti tidak memperbolehkan supir untuk berangkat. Apalagi jika menyangkut rem, saya tidak berani," ujarnya kepada TribunKaltim.co.

2. Truk memuat kapur 20 ton

Saat kejadian itu, truk tronton tersebut memuat kontainer 20 feet yang berisi kapur pembersih air dengan total berat 20 ton.

Muatan tersebut hendak diantar ke Kampung Baru, Balikpapan Barat.

Truk tronton yang sudah dimiliki Edy selama dua tahun itu rutin dilakukan perawatan.

Terakhir ban truk tersebut diganti pada tanggal 26 Desember 2021

Bahkan baru-baru saja, tepatnya pada tanggal 3 Januari 2022, dirinya baru saja melakukan service khusus untuk rem. KIR untuk kendaraan pun masih hidup.

Baca juga: Sempat Dilaporkan Meninggal, Dokter Ungkap Skenario Terburuk Ayah Azka Korban Kecelakaan Balikpapan

3. Sopir baru bulan bekerja

Detik-detik kecelakaan di Simpang Rapak, Balikpapan hari ini, Kamis 21 Januari 2022. Inzet: Sopir truk tronton. Berikut ini pengakuan sopir truk tronton, mulai dari awal mula kecelakaan maut di Balikpapan tabrak 6 mobil dan 14 motor.
Detik-detik kecelakaan di Simpang Rapak, Balikpapan hari ini, Kamis 21 Januari 2022. Inzet: Sopir truk tronton. Berikut ini pengakuan sopir truk tronton, mulai dari awal mula kecelakaan maut di Balikpapan tabrak 6 mobil dan 14 motor. (Kolase rekaman CCTV/Istimewa)

Selain soal kondisi truk, Edy Purwono juga mengungkapkan bahwa sopir truk tronton nahas tersebut baru bekerja selama 2 bulan.

"Perawatan dan Uji KIR tetap rutin dilakukan. Memang supir yang mengendarai truk ini baru bekerja dua bulan," terangnya.

4. Sopir mengaku sudah berupaya menurunkan kecepatan

Sebelumnya, menurut keterangan sopir truk kepada polisi, truk tronton keluar dari parkiran di Jalan Pulau Balang Km 13 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara sekitar pukul 05.00 Wita.

Tiba di depan Rajawali Foto yang berada tepat di Km 0,5, Jalan Soekarno Hatta Balikpapan, sopir truk sudah mulai mengurangi porsneling dari 4 menjadi 3.

Kemudian saat di depan Bank Mandiri, rem mendadak tidak berfungsi dan truk tronton meluncur laju.

Akhirnya, menabrak kendaraan di depan yang sedang menunggu lampu merah trafic light simpang Muara Rapak.

Saat itu ditabrak pertama kali adalah pengendara sepeda motor menyusul kendaraan lain.

Bahkan tiang lampu traffic light ikut roboh tertabrak dan pagar pembatas rusak.

Pada saat itu, namanya musibah mau oper gigi 4 ke gigi 3 bisa, habis itu mau turun lagi ke gigi 2 sudah tidak bisa.

"Tapi jalan sudah posisi turun. Di rem terus karena panik, rem diinjak mungkin habis, dan terjadilah insiden ini," tandasnya. 

5. Polisi periksa 3 saksi

Polresta Balikpapan mulai melakukan penyelidikan terkait kecelakaan maut di Simpang Muara Rapak, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, yang terjadi pada Jumat (21/1/2022).

Kapolresta Balikpapan Kombes Pol V Thirdy Hadmiarso mengatakan, penyelidikkan akan dilakukan secara maraton. Dimulai dengan pemeriksaan sejumlah saksi.

“Kami sejak kejadian laka lantas yang kemarin kami langsung melakukan penyelidikkan. Proses penyelidikan kami lakukan hari ini,” ujarnya, Sabtu (22/01/2022).

Ada tiga orang yang diperiksa, yakni saksi di lapangan yang menyaksikan kejadian, sopir truk tronton dan pemilik kendaraan. Pemeriksaan dilakukan secara bergantian.

“Kami akan lakukan pemeriksaan dengan intensif. Hari ini kami laksanakan pemeriksaan di 3 orang saksi,” katanya.

Soal kemungkinan akan ada tersangka lain, Thirdy masih menunggu hasil penyelidikan. Saat ini masih satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka, yakni sopri truk tronton.

“Sampai sekarang masih satu, sopir kendaraan tronton masih kita lakukan pemeriksaan. Kita lakukan pendalaman, pemeriksaan semua saksi,” terang Thirdy.

Senada Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto menambahkan, Senin pekan depan akan ada update perkembangan kasus terbaru.

Baca juga: Blak-blakan Pemilik Truk Kecelakaan Maut Rapak Balikpapan, Sebut Rutin Lakukan Perawatan Mobilnya

Polda Kaltim juga akan dibantu oleh Korlantas Polri untuk mendalami kasus kecelakaan beruntun yang menewaskan empat korban laka maut simpang rapak Balikpapan.

Imam berharap, insiden di awal tahun 2022 ini menjadi titik tolak untuk merekayasa jalan di Kota Beriman agar kejadian kecelakaan tak terulang kembali.

Ke depan, Polda Kalimantan Timur juga akan mengecek seluruh perusahaan yang mengoperasionalkan trailler.

Terutama yang beroperasional di jalan utama Balikpapan dan Samarinda. Apabila masih ada yang melanggar aturan, Polda Kaltim akan tegas untuk melakukan penertiban bersama intansi terkait.

"Hari Selasa pekan depan, Korlantas akan turun ke sini (Balikpapan) untuk melakukan kajian, semoga kejadian ini sebagai titik tolak agar tidak ada kecelakaan lagi," tandasnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved