Berita Kaltim Terkini

Tak Ada Omicron Masuk Kaltim, Kru Kapal di Balikpapan yang Terindikasi Covid-19 Tetap Dipantau

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kaltim Masitah mengatakan, sampai saat ini dia belum mendapatkan laporan terkait masuknya varian Omicron di Kaltim

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kaltim Masitah. Ia mengatakan, sampai saat ini dia belum mendapatkan laporan terkait masuknya varian Omicron di Kaltim. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kaltim Masitah mengatakan, sampai saat ini dia belum mendapatkan laporan terkait masuknya varian Omicron di Kaltim.

Kendati demikian, dirinya tak berharap varian tersebut masuk dan memperparah kondisi Covid-19 di Benua Etam, namun tentu melihat provinsi lain se-Indonesia yang sudah mulai mengantisipasi bisa saja varian tersebut masuk.

"Di Kaltim belum ada kasus Omicron yang masuk, Alhamdulillah sampai hari ini, kita sendiri kalau yang ini kan tetap datanya kita kirim ke Puslitbang, kan masih menunggu itu sampai hari ini," tuturnya, Minggu (6/2/2022).

"Saya belum dengar ada yang konfirmasi Omicron di Kaltim, mudah-mudahan sih tidak ada, cuman kalo melihat kondisi kayak Jakarta melonjak itu dan terus gejala-gejala itu ya memang kita juga nggak menutup kemungkinan bahwa akan ada," kata Masitah.

Ditanya soal gejala varian Omicron, Masitah sendiri menjelaskan bahwa hipotesa dari Kementerian Kesehatan serta beberapa peneliti memang Omicron terkait penyebarannya lebih cepat dibanding varian Delta.

Baca juga: Tiga Kru Kapal Asing di Perairan Balikpapan Terkonfirmasi Positif Omicron dan Delta

Baca juga: 11 Kru Kapal di Perairan Balikpapan Terkonfirmasi Positif Omicron

Masitah memberi gambaran varian Omicron ketika seseorang terkena terasa sakit pada bagian tenggorokan. Berbeda dengan varian Delta yang cenderung ke paru-paru.

"Ya dia itu (Omicron) nggak ke paru-paru, beda dengan Delta, kalau Delta begitu difoto (rontgen) kan paru-parunya kabut, kalau Omicron itu dia di tenggorokan," tuturnya.

"Makanya sering gejalanya itu sakit tenggorokan, tidak parah tapi penyebarannya 5 kali lebih cepat (dari varian Delta)," imbuhnya.

"Kita ini kan terus belajar, baru selesai varian Delta (ada) varian baru lagi, belajar lagi, jadi sementara ya mudah-mudahan hipotesanya benar bahwa Omicron tidak seberbahaya Delta," kata Masitah menambahkan keterangannya.

Menyinggung terkait temuan KKP Kelas II Balikpapan dimana ada empat dari 22 kru Kapal MV Ocean Treasure dipastikan terpapar varian Omicron dan Delta, pihak Dinkes Kaltim sendiri mengaku terus memantau.

Baca juga: 16 Warga Asing Positif Covid-19 di Kutim, KKP Sebut Kru Kapal Bongkar Muat Batubara Asal Afrika

Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel whole genome sequences (WGS) dari kru yang positif Covid-19, hasilnya tiga terindikasi varian Omicron dan satu Delta.

Kapal berbendera Hong Kong dengan kru WNA China saat ini berada di kawasan perairan Adang Bay, Paser atau berjarak 22 mil dari pelabuhan Semayang Balikpapan, dalam status karantina.

Masitah mengemukakan, temuan kasus positif Covid-19 kru kapal kalau tidak salah sudah ketiga kalinya masuk ke pihaknya, tentu sesuai prosedur sudah dikarantina.

"Kalau kru kapal yang ditemukan KKP Balikpapan itu udah yang keberapa, ketiga kalinya (laporannya) insya Allah sama yang ini, Tapi semua tidak berbahaya tetap di dalam kapal, dikarantina dalam kapal, itu ya walaupun mereka sakit tetap diupayakan tetap bertahan di dalam kapal," ucapnya.

Ditanya apakah kasus temuan varian Omicron ini masuk pendataan pihaknya, Masitah mengatakan bahwa tetap terdata sebagai laporan bahwa ada kapal yang sedang dikarantina.

Baca juga: TERUNGKAP Erdogan Positif Covid-19, Diduga Terpapar dari Orang Terdekat Presiden Turki, Omicron?

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved