Berita Balikpapan Terkini
Terungkap Penyebab Minyak Goreng di Samarinda dan Balikpapan Langka dan Mahal, Begini Temuan KPPU
Penyebab langka dan mahalnya harga minyak goreng di Balikpapan dan Samarinda terungkap.
TRIBUNKALTIM.CO - Penyebab kenapa minyak goreng di Balikpapan dan Samarinda langka dan mahal terungkap.
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah (Kanwil) V kembali melanjutkan pemantauan stok minyak goreng satu harga di Balikpapan dan Samarinda.
Pemantauan harga minyak goreng di beberapa retail modern berjaringan, swalayan grosir hingga retail modern lokal swasta serta pasar tradisional.
Berdasarkan hasil Pemantuan Minyak Goreng yang dilakukan (01/02/2022 hingga 3/02/2022) untuk wilayah Balikpapan dari 5 toko retail modern Alfamidi Jalan Gajah Mada, A.Yani, MT Haryono terpantau stok minyak goreng kosong dan dikonfirmasi oleh karyawan belum diketahui kapan akan direstok oleh distributor.
Baca juga: KPPU Kanwil V Temukan Harga Minyak Goreng di Balikpapan di Atas Harga Eceran Tertinggi
Baca juga: Pedagang di Balikpapan Keluhkan Stok Lama Minyak Goreng, karena tak Laku Sejak Muncul HET
Baca juga: HET Minyak Goreng Curah Rp 11.500, Beginilah Pasokan Kondisinya di Pasar-pasar
Dari 4-5 Indomaret yang didatangi stok tersedia berkisar 4-5 bungkus/2 liter dengan harga sesuai HET Pemerintah.
Transmart Carefour stok kosong.
Sementara swalayan grosir Lottermart, terpantau tersedia minyak goreng dengan beberapa merk seperti, Fortune, Sunco, Bimoli dengan stok sangat banyak.
Minimarket lokal swasta Balikpapan 88 Mart stok minyak goreng terpantau aman namun harga jual masih memberlakukan dengan harga lama mencapai 42.500/2 liter, hal ini jauh dari HET (Harga Eceran Tertinggi) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Di mana sebelumnya, pemerintah sudah menetapkan untuk HET minyak goreng sebesar Rp. 11.500/liter untuk minyak goreng curah, kemudian Rp.13.500/liter untuk kemasan sederhana, dan Rp14.000/liter untuk kemasan premium.
Dikonfirmasi dari karyawan minimarket lokal swasta, hal yang mendasari harga jual tersebut dikarenakan pihak owner masih menjual stok minyak goreng lama.
Pemantauan juga dilakukan di Samarinda yaitu beberapa retail Indomaret Jalan Pattimura dan Bung Tomo, Alfamidi Jalan Bung Tomo, Eramart semuanya terpantau kosong.
Rata-rata stok datang hanya 2-3 karton per minggu.
"Untuk pasar tradisional pasar pagi jalan Gajah Mada terpantau stok terbatas dan masih menjual dengan harga lama sekitar 42.000 per 2 liter," ungkap Manaek SM Pasaribu selaku Kepala Kantor Wilayah V Balikpapan dan Samarinda.
Baca juga: Warga Tak Usah Panik, HET Minyak Goreng Sudah Ditetapkan, Stok di Kaltim Aman hingga 2 Bulan
Stok tidak merata
Menanggapi adanya kekosongan stok minyak goreng di Kota Balikpapan dan Samarinda, Manaek menyoroti ketersediaan minyak goreng tidak merata.
"Khusus di Balikpapan kami temukan ada ritel yang memiliki stok banyak sementara ritel lainnya sama sekali tidak memiliki stok," katanya.
"Terkait adanya sinyal kenaikan harga minyak goreng, KPPU aktif melakukan pemantauan terhadap perkembangan harga dan stok minyak goreng," tambahnya.
Pemantauan ini dilakukan sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah mendorong stabilitas harga dan ketersediaan stok minyak goreng. KPPU telah meningkatkan penelitiannya ke proses penegakan hukum.
Hal tersebut untuk mewujudkan kompetisi persaingan yang sehat baik di tingkat hulu maupun hilir.
Tak Laku Sejak Muncul HET, Pedagang Keluhkan Stok Lama Minyak Goreng
Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng telah ditetapkan per tanggal 1 Februari 2022 lalu di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Adapun minyak goreng yang banyak beredar dengan kemasan premium dibanderol dengan harga paling tinggi Rp 14 ribu.
Walaupun demikian, stok minyak goreng subsidi masih tidak merata.
Baca juga: Harga Turun, Stok Minyak Goreng di Sejumlah Toko Ritel Modern Kabupaten Paser Alami Kekosongan
Bertahan dengan stok lama, Anisa (34) selaku pedagang sembako di Pasar Sepinggan, Kota Balikpapan, mengaku belum mendapatkan stok minyak goreng bersubsidi.
"Untuk minyak goreng yang harga 14 ribu itu besok baru datang, sudah order tadi," katanya.
"Ini tinggal ini aja sih, tapi ini kan masih harga lama," tambahnya.
Anisa menyampaikan dirinya harus mengembalikan modal awal pembelian minyak goreng dengan stok seharga Rp 20 ribu per liter dan Rp 38 ribu untuk kemasan 2 liter karena modal yang terbatas.
"Ini sekarang yang Bimoli saya jual seharga modal awalnya saja sudah, yang penting kembali modal aja (laku)," terangnya.
"Bimoli kemarin ini dapat 38 ribu yang 2 liter jadi dijual segitu aja sudah. Yang 1 liter kita jual 20 ribu," lanjutnya.
Meskipun sudah dalam tahap pemesanan dan hanya tinggal menunggu barang datang, Anisa menyampaikan pemesanan minyak goreng dengan HET tersebut ternyata juga dibatasi.
"Tapi ya gitu, dibatasin juga kita belinya dari agen, paling yang 1 liter 2 dus, 1 dusnya isi selusin, yang 2 liter juga dibatasin 2 dus, 1 dusnya isi 6 bungkus," jelasnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.