Virus Corona di Samarinda

Dinkes Sebut Lonjakan Kasus Covid-19 di Samarinda Kemungkinan Berasal dari Varian Omicron

Dinas Kesehatan Kota Samarinda tidak memungkiri jika peningkatan kasus Covid-19 di Kota Samarinda yang telah terjadi selama tiga minggu terakhir kemun

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Pusat isolasi terpadu yang menempati gedung asrama atlet di Kompleks Stadion Madya Sempaja, Kota Samarinda, disediakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 di Samarinda. TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDADinas Kesehatan Samarinda tidak memungkiri jika peningkatan kasus Covid-19 di Kota Samarinda yang telah terjadi selama tiga minggu terakhir kemungkinan berasal dari Varian Omicron.

Meskipun demikian belum ada laporan secara resmi berdasarkan hasil sampel yang dikirim dari Kota Samarinda, yang mengkonfirmasi varian Covid-19 yang melanda Samarinda saat ini adalah Omicron.

Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, Ismed Kusasih menyimpulkan kemungkinan itu pada Rabu (23/2/2022) jika melihat berdasarkan peningkatan kasus yang terjadi secara nasional.

“Melihat dari kasus di Indonesia, hampir dipastikan probable kasusnya Omicron,” katanya.

Ismid Kusasih mengemukakan, saat ini kapasitas rumah sakit dan pusat karantina yang ada di Kota Samarinda dipastikan cukup untuk menampung pasien yang membutuhkan isolasi terpadu.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Samarinda Terus Meningkat, Walikota Beri Kebijakan Baru Terhadap Kelanjutan PTM

Baca juga: Sekolah di Samarinda Diberi Alternatif untuk Hentikan PTM 

“Saat ini di Samarinda pusat karantina yang aktif ada dua, di kompleks Stadion Sempaja yang disediakan pemerintah provinsi dan pusat karantina di Sungai Siring, kedua puskar itu cukup untuk saat ini,” tutur Ismed Kusasih.

Pasien terpapar Covid-19 yang diprioritaskan menempati pusat isolasi terpadu itu adalah pasien yang minimal bergejala sedang.

Sedangkan pasien yang direkomendasikan untuk dirujuk mendapat perawatan di rumah sakit adalah pasien yang merasakan gejala berat terutama membutuhkan pasokan oksigen, sementara itu pasien positif yang bergejala ringan disarankan untuk isolasi mandiri di rumah saja.

“Karena probable Omicron itu lima hari saja bisa sembuh, maka yang paling penting jika swab test hasilnya positif namun tidak bergejala bisa isolasi mandiri di rumah, biar kapasitas di rumah sakit hanya untuk pasien yang bergejala berat,” ucapnya.

Dilaporkan, kapasitas BOR (Bed Occupancy Rate) rumah sakit di Kota Samarinda saat ini masih berada di angka 42 persen.

Baca juga: Syarat-syarat Status Pandemi Covid-19 Bisa Dicabut ala Pakar Epidemiologi

Jumlah kesembuhan yang relatif cukup tinggi setiap harinya juga dapat menunjang kestabilan ketersediaan BOR rumah sakit.

Sementara itu kasus aktif Covid-19 di Kota Samarinda sampai Rabu (23/2/2022) dilaporkan berjumlah 2.403 kasus, dengan penambahan kasus positif terakhir sebanyak 556 kasus dalam sehari, adapun jumlah kesembuhan dalam satu hari kemarin bertambah 131 orang. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved