Berita Berau Terkini
Akses Air Bersih di Sejumlah Kampung di Sambaliung Berau Masih Terkendala
Kendala dalam memperoleh akses air bersih yang mudah masih dirasakan beberapa kampung di Kecamatan Sambaliung
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TANJUNG REDEB- Kendala dalam memperoleh akses air bersih yang mudah masih dirasakan beberapa kampung di Kecamatan Sambaliung.
Hal itu disampaikan kepala kampung pada saat Musrenbang.
Menanggapi hal tersebut, Pejabat Fungsional Teknik Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Husaefah menegaskan, pihaknya telah memiliki penyelesaian jangka pendek maupun panjang.
Ia menuturkan, sarana air bersih di beberapa kampung seperti di Kampung Pesayan, Pilanjau hingga Mantaritip sebelumnya bisa digunakan menjadi air baku.
Karena adanya perubahan maka sumber air di Kampung Pilanjau dan Mantaritip kini tiak bisa difungsikan sebagai air baku.
Sehingga menyisakan sumber air di Kampung Pesayan yang masih bisa. Namun, memang belum ada pengelolaan yang maksimal.
Baca juga: 10 Anak Putus Sekolah Bakal Dapat Pelatihan di Provinsi Melalui Dinas Sosial Berau
Baca juga: Warga Tanjung Redeb Berau Edarkan Sabu, Pria 42 Tahun Dirungkus Polisi
Baca juga: Murid SMA/SMK di Wilayah Zona Merah Berau Masih Jalani PTM Terbatas, Ikut Aturan Provinsi
“Bisa dikatakan layak tetapi kurang memadai, artinya disitu ada sarana air bersih. Memang dari infrastukturnya belum lengkap. Masih apa adanya,” jelasnya kepada TribunKaltim.Co, (2/3/2022).
Ia menegaskan,pihaknya telah memiliki rencana jangka panjang untuk menyelesaikan permasalahan air bersih tersebut.
Nantinya air akan dialirkan dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang ada di Kampung Suaran.
Sehingga selain digunakan untuk mencukupi kebutuhan air bersih di Kampung Suaran itu sendiri, ini juga akan memenuhi kebutuhan air bersih di Kampung Pesayang, Mantaritip, dan Pilanjau.
“Itu semua diback up dari Suaran. Jadi pengelolaannya Cuma satu tapi mampu melayani kebutuhan beberapa kampung sekaligus,” tuturnya.
Diakuinya, hal tersebut merupakan rencana strategis dan saat ini masih dalam tahap konsep awal.
Ia menjelaskan, sumber air baku yang ada di Kampung Suaran sudah mencukupi untuk menghasilkan air sebanyak 10 liter per detik.
Infrastruktur juga sudah tersedia tetapi hanya untuk suaran sendiri, kedepannya akan diperluas. \
Untuk memwujudkanrencana tersebut, dibutuhkan sedikitnya anggaran sebesar Rp 60 miliar.