Ekonomi dan Bisnis
Harga LPG Non Subsidi Naik, Pengusaha di Banjarbaru Kebingungan
Pengusaha Katering di Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, kini juga merasakan dampak kenaikan LPG non subsidi
TRIBUNKALTIM.CO, BANJARBARU - Pengusaha Katering di Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, kini juga merasakan dampak kenaikan LPG non subsidi.
Mereka kebingungan dengan biaya produksi yang kini membengkak seiring dengan kenaikan LPG non subsidi.
Yana Owner Yana Snack diantaranya yang mengaku kebingungan dengan kebijakan naiknya harga gas elpiji non subsidi ini.
"Kami mau mengecilkan ukuran kue juga tidak mungkin. Mengurangi kualitas kue tidak mungkin juga. Karena harga kue ini sudah kompetitif. per Biji Rp 400. Jadi kalau naik orang bakal menjauh tak membeli," kata Yana.
Baca juga: Efek Harga Gas LPG Non Subsidi Naik, Banyak Warga Kalteng Incar Tabung 3 Kg, Cepat Ludes
Baca juga: Harga Bright Gas Naik Sekitar Rp 15.500, Bagimana dengan Kondisi untuk Ukuran Gas Melon
Baca juga: Harga Terbaru LPG Non Subsidi Bright Gas 5,5 Kg di Kalimantan Timur Rp 94.000
Karena itu, pemerintah juga memikirkan solusi kenaikan harga ini karena jika seperti ini UMKM middle class kesulitan.
"Saya tadinya punya sembilan anak buah. Tapi karena Pandemi, dikurangi kini hanya enam orang saja. Masak ini mau memberhentikan karyawan lagi?," tendasnya.
Dia bercerita, sempat ada keinginan mau ganti ke gas 3 Kilogram.
"Tapi gak bisa karena di Banjarbaru sudah gunakan kartu kendali. Jadi pembeli ya itu adalah mereka yang sudah terdaftar di kartu kendali. Jadi sulit," terangnya.
Baca juga: Gas Elpiji 3 Kilogram Langka di Bulungan, Pasokan Telat Akibat Akses Jalan Rusak
Penjaga Pangkalan Gas 3 Kilogram Dewi Ratih di Sungai Besar Banjarbaru, Muhammad Amin sudah menaikkan harga eceran gas 5,5 kilogram ke harga terbaru Rp 98.000 untuk isi ulang dan Brightgas 12 kilogram Rp 197.000.
Padahal, pada Januari 2022 Pertamina sudah pula menaikkan harga Brightgas dari Rp 75.000 ke Rp 85.000.
Kenaikan ini pun berdampak kepada penjualan makanan. Mereka sudah mulai pikir untuk menaikkan harga.
Tetap jaga harga gas 3 Kilogram tidak naik
Baca juga: Harga Gas LPG Naik, DPR RI Soroti Daya Beli Warga Masih Rendah, Ditambah Pandemi Belum Selesai
Ditengah tren harga Contract Price Aramco (CPA) yang terus meningkat pada bulan Februari mencapai 775 USD/Metrik Ton (MT) atau lebih tinggi 21 persen dari rata-rata CPA sepanjang tahun 2021 serta kondisi geopolitik yang memanas di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina, Pemerintah dan Pertamina memutuskan tidak menaikkan harga LPG subsidi 3 Kg.
Sebagai informasi, LPG subsidi 3 Kg porsi konsumsinya sekitar 93% dari total konsumsi LPG nasional.
Dikhususkan bagi masyarakat yang kurang mampu, Pemerintah turut andil memberikan subsidi sekitar Rp 11.000 per Kg.