Berita DPRD Kota Samarinda

Pemkot Samarinda Salurkan Minyak Goreng Curah, Komisi II Berharap Ada Strategi Khusus

Inisiatif Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengalokasikan stok minyak goreng curah kepada masyarakat di tengah kelangkaan didukung oleh perwakilan

Editor: Diah Anggraeni
Tribunkaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo
Pemkot Samarinda saat menyalurkan minyak goreng untuk tiap kelurahan. Komisi II DPRD Kota Samarinda berharap, pemkot menerapkan strategi khusus untuk menghindari kerumunan dan kecurangan saat penyaluran kepada masyarakat. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inisiatif Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengalokasikan stok minyak goreng curah kepada masyarakat di tengah kelangkaan didukung oleh perwakilan rakyat di legislatif.

Meski demikian, melalui Komisi II, DPRD Kota Samarinda memberikan sejumlah catatan yang harus diperhatikan pemkot saat penyaluran 222.000 liter minyak goreng di lapangan.

Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda, Fuad Fakhruddin menjelaskan, pemkot perlu menerapkan sistem khusus agar tidak timbul kerumunan warga.

"Yang dikhawatirkan pertama adalah kerumunan saat pendistribusian di lapangan, ini perlu ada regulasi yang matang sehingga tidak menyebabkan kerumunan dan persoalan lain yang tidak penting di tengah kelangkaan ini," cetus Fuad, Minggu (13/3/2022).

Baca juga: Masih Ditemukan Antrean Truk di SPBU, Komisi II DPRD Samarinda Minta Pertamina Tegas

Menurut anggota dewan dari Fraksi Gerindra tersebut, perlu kerja sama antara pemkot dengan TNI-Polri agar dapat ikut mengamankan penyaluran minyak goreng curah ini.

Karena tidak dapat dipungkiri, dalam momen kelangkaan minyak goreng ini, adanya potensi oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan atau berbuat curang patut diwaspadai.

"Ini akan diserahkan ke kelurahan-kelurahan, dan perlu didampingi pihak keamanan untuk pendistribusiannya. Artinya kita menghindari oknum-oknum di lokasi yang dapat membuat provokasi yang sifatnya mengganggu kegiatan ini,” lanjutnya.

Untuk diketahui, Pemkot Samarinda mulai mendistribusikan ratusan ribu liter minyak goreng curah dengan menyediakan tendon di tiap kelurahan secara bergiliran sejak Sabtu (12/3/2022).

Program ini akan terus berlanjut hingga menyasar semua wilayah kelurahan di kota tepian sampai stok minyak goreng di pasar ataupun ritel kembali stabil.

Fuad berpendapat, masalah kelangkaan minyak goreng ini telah menjadi persoalan nasional.

Baca juga: Komisi IV DPRD Samarinda Nilai Pembatasan Jumlah Siswa Saat PTM Sudah Tepat

Keterbatasan minyak goreng yang dijual di pasar menimbulkan dampak psikologis kepada masyarakat yang akhirnya menimbulkan panic buying dan berujung pada antrean panjang yang telah menjadi pemandangan beberapa hari terakhir, khususnya di Kota Samarinda.

"Saya kira yang terjadi di bawah ini bukan persoalan mahalnya, tetapi kelangkaannya. Kemudian juga ada pedagang yang menahan stok minyak goreng, karena mereka merasa rugi kalau dijual," paparnya.

Untuk itu, Komisi II DPRD Kota Samarinda akan terus mengikuti perkembangan fenomena minyak goreng ini di lapangan.

Pihaknya, dikatakan Fuad, telah beberapa kali memanggil pihak pemerintah dari Dinas Perdagangan hingga Perumda untuk mencari solusi langkanya salah satu kebutuhan pokok tersebut. (adv)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved