Berita Bontang Terkini

Alasan Minyak Goreng Dijual Mahal, Pedagang Sembako di Bontang Beberkan Kecurangan Distributor

Pedagang sembako di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Bontang, mulai keluhkan skema pendistribusian minyak goreng yang menggandeng barang jenis lain

Penulis: Ismail Usman | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Salah satu pedagang sembako di Pasar Tamrin yang keluhkan pendistribusian minyak goreng dari Distributor.TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN 

TRIBUNKALTIM.CO,BONTANG- Pedagang sembako di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Bontang, mulai keluhkan skema pendistribusian minyak goreng yang menggandeng barang jenis lain.

Imbasnya, para pedagang pun mendapat untung tipis akibat skema yang diterapkan perusahaan distributor.

“Untung kita dikit. Keliatannya saja selisih harga banyak. Tapi barang gandengan dari distributor sulit terjual,” tutur salah satu pedagang sembako Pasar Tamrin, Hanafid (63) saat ditemu di lapaknya, Selasa (15/3/2022).

Dijelaskan Hanafid, sales distributor menyiasati penyaluran minyak goreng ke pedagang, dengan cara menggandeng barang yang sulit terjual di gudang.

Misalnya jatah 3 dos minyak goreng untuk pedagang akan disalurkan dengan syarat pedagang harus membeli barang lain yang sulit terjual, seperti barang bumbu penyedap kemasan saset.

Baca juga: Maman Abdurrahman Ungkap Minyak Goreng Langka karena Kemendag Kaget Saat Harga Kelapa Sawit Naik

Baca juga: Dugaan Spekulan Mainkan Harga, Picu Kelangkaan Minyak Goreng di PPU, DPRD Minta Pemkab Awasi

Baca juga: Ironis, Kutim Punya Kebun Sawit yang Luas, tapi Warganya Kesulitan Dapat Minyak Goreng

Namun yang membuat pedagang kesulitan lantaran barang yang harus dibeli ditentukan oleh distributor.

“Jadi mereka pilihkan barang. Dan barang gandenganya pasti barang jenis yang tidak laku di gudang. Jadi itu dibebankan ke pedagang,” tuturnya.

Sebenarnya, kata Hanafid, minyak goreng kemasan merk Bimoli bisa saja dijual dengan harga normal, yakni Rp 16 ribu per liter.

Namun pembeli harus juga membeli barang jenis lain selain minyak goreng.

“Kalau misalnya tidak mau, maka harga jual minyak goreng kemasan Bimoli Rp 20 ribu per liter. Karena kalau tidak kita akalin begitu, maka pedagang yang rugi,” ungkapnya.

Harga modal dari distributor untuk minyak goreng kemasan Bimoli hanya Rp 13.700 per liter.

Itu pun dijatah hanya tiga 30 dos minyak per setiap kali orderan.

“Tapi itu jarang. Saya saja 2 bulan order baru datang kemarin,” terangnya.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Apical Group Jalin Kerja Sama dengan RNI Dan Disdag Kaltim

Hanafid pun menegaskan, harga jual dari pedagang yang terbilang mahal itu diakibatkan distributor menerapkan skema pembelian paket.

“Kita ini jual mahal karena dari distributor juga mahal. Sales itu siasati biar tidak kena razia, jadi barang gandengan minyak goreng itu seminggu dikirim setelah minyak goreng masuk ke pedagang. Kalau tidak mau maka kita tidak dapat jatah minyak,” bebernya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved