Berita Kukar Terkini
Perusahaan Lokal Kaltim Akan Salurkan Minyak Goreng di Kukar, 70 Liter Curah dan 10 Ribu Kemasan
Sekitar dalam waktu minggu ini akan ada dua perusahaan CPO di Kaltim yang akan masuk melaksanakan operasi pasar minyak goreng di wilayah Kukar
Penulis: Aris Joni | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG- Saat ini stok minyak goreng di Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya di Tenggarong masih kosong dan terus habis dipasaran.
Hal itu diungkapkan Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, Arfan Boma melalui Kabid Perdagangan Sayid Fathullah saat diwawancara wartawan, Selasa (15/3/2022).
Namun kata pria yang akrab disapa Fathul itu, dalam waktu dekat ini, sekitar dalam waktu minggu ini akan ada dua perusahaan CPO di Kaltim yang akan masuk melaksanakan operasi pasar minyak goreng di wilayah Kukar.
Informasi yang ia dapat dari Camat Muara Badak, dua perusahaan yakni PT. Tritinggal Sentra Bhuana (TSB) dan PT. IUP juga berencana melakukan operasi pasar minyak goreng curah khusus di Kecamatan Muara Badak, Kukar dalam waktu dekat ini.
Akan tetapi kata dia, adapula kegiatan operasi pasar dari dua perusahaan lokal itu yang akan melakukan operasi pasar minyak goreng curah di wilayah Tenggarong.
Baca juga: BREAKING NEWS Berkeliling Mengantre Minyak Goreng, Seorang Ibu 49 Tahun di Samarinda Tewas Kelelahan
Baca juga: Selain Minyak Goreng, Pasar Murah di Balikpapan Sediakan Beras, Gula dan Ayam, Berikut Ini Jadwalnya
Baca juga: Alasan Minyak Goreng Dijual Mahal, Pedagang Sembako di Bontang Beberkan Kecurangan Distributor
Tak hanya itu, dari informasi Disperindag Provinsi Kaltim, adapula salah satu perusahaan yakni PT. KRN yang akan menyalurkan minyak goreng kemasan merk camar di wilayah Tenggarong, Kukar.
Di mana, perusahaan yang menyalurkan minyak goreng kemasan tersebut sudah melakukan launching di Kota Samarinda beberapa waktu lalu.
"Jadi yang mau masuk ini rencana ini adalah yang minyak curah non kemasan dalam waktu dekat ini, kurang lebih sekitar 70 ribu liter dan kemasan juga ada yang mau masuk sekitar 10 ribu liter," ujarnya.
Saat ininkata dia, prosesnya sedang dilakukan persiapan terkait mekanisme pendistribusiannya ke masyarakat, dimana stok minyak goreng sudah ada dari dua perusahaan tersebut, tapi masih menunggu sistem atau mekanisme penyalurannya.
"Rencananya, ya tetap kalau yang curah lima liter per Kepala Keluarga (KK), kalau yang kemasan dua liter per KK," ucapnya.
Artinya kata Fathul, untuk masyarakatbyang akan membeli nantinya memiliki syarat dan pembatasan, sehingga warga yang jngin membeli dapat menyiapkan jerigen lima liter sendiri dan membawa KK.
"Pak camat Tenggarong nanti yang mengkoordinir itu. Ada persyaratan jika membeli. Infonya dalam waktu dekat ini, tapi sedang kita siapkan storagenya dulu, menyiapkan mekanismenya dulu. Kalau minyak gorengnya sudah siap," terangnya.
Terkait soal harga ungkap Fathul, harga yang diberikan dalam operasi pasar tersebut sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan, dimana untuk minyak goreng curah sekitar Rp 11 ribu per liter dan minyak goreng kemasan sekitar Rp 14 ribu.
"Harga HETnya sudah ditentukan, tinggal mekanisme pendistribusiannya," kata Fathul.
Baca juga: Dugaan Spekulan Mainkan Harga, Picu Kelangkaan Minyak Goreng di PPU, DPRD Minta Pemkab Awasi
Lanjut dia, nanti penyalurannya akan dikoordinir oleh Camat Tenggarong, kemudian pihak kelurahan/desa akan mengambil ke Kecamatan.