Berita Samarinda Terkini

Pengakuan Eks Pengedar Barang Haram di Bapas Samarinda soal Narkoba Susah Dihilangkan

Mantan pengedar barang haram atau narkoba memberikan pengakuan soal beredarnya narkoba yang tidak pernah selesai

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Kepolisian bongkar sindikat barang haram atau narkoba di Samarinda. Kasus narkoba seakan patah tumbuh. Ini adalah foto salah satu dari banyaknya pengungkapan peredaran narkotika oleh Polresta Samarinda. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Mantan pengedar barang haram atau narkoba memberikan pengakuan soal beredarnya narkoba yang tidak pernah selesai, selalu ada di tengah-tengah masyarakat. 

Bertemu dalam sebuah pelatihan yang dilakukan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Samarinda, TribunKaltim.co berkesempatan berbincang dengan salah satu eks narapidana kasus narkoba.

Seorang perempuan berinisial MR (25) yang sebentar lagi akan menghirup udara bebas setelah menjalani masa hukuman selama kurang lebih 6 tahun.

Ia membeberkan, bagi pelaku perempuan, kebanyakan berprofesi sebagai ladies atau pemandu lagu dalam sebuah klub malam.

Baca juga: Pelaku Pengedar Ganja 4 Kg, Tercatat Pernah Sukses Pasarkan Barang Haram di Samarinda

Baca juga: TERUNGKAP, Pelaku Pencurian Mobil Fortuner di Samarinda Diduga Memiliki Barang Haram

Baca juga: Tunggu Instruksi Lanjutan, Dua Kurir Sabu 16 Kilo Sempat Jual Sebagian Barang Haram yang Dititipkan

"Kan di situ kita kenal banyak orang. Tamu yang merupakan bandar narkoba pasti ada. Terutama sabu," bebernya pada Rabu (23/3/2022). 

Dari pertemuan singkat itulah mereka mengenal dunia gelap peredaran narkotika.

"Dapat duitnya cepet. Jadi mau. Tapi jarang banget dari kami yang mau pake (sabu) karena bikin badan jelek, kusam dan setengah gila," ucapnya tertawa.

"Tapi ada juga orang biasa yang jadi pengedar, kurir dan lain-lain. Bahkan anak sekolah dan kuliahan juga banyak," ungkapnya.

Baca juga: BNNP Kaltim Beber Warga Masih Pasif dalam Memberi Informasi Penyalahgunaan Barang Haram

Ditanya terkait mengapa residivis seakan tidak ada kapoknya, gadis berambut hitam lurus panjang ini kembali menegaskan.

Bahwa menjalani bisnis haram narkoba sangat cepat mendapatkan uang.

"Kebanyakan teman Aku saat keluar bukan enggak dapat kerjaan. Tapi males nyari kerja," ucapnya.

"Ada juga yang pasrah karena coba cari kerja halal, susah. Ditawarin jual sabu lagi, mau," imbuhnya.

Ia bahkan menyebutkan, beberapa residivis yang ditemuinya ada yang sudah 3-4 kali bulak balik jeruji besi.

"Karena waktu keluar (bebas), mereka masih kembali ke lingkungan bandar sabu. Yah sama saja masuk kandang yang sama lagi. Apalagi yang enggak dapat kerjaan dan perut tetap harus makan," terangnya.

Baca juga: Temuan Barang Haram di Lingkup Kerja Lapas Samarinda, Rutin Razia Blok Hunian

Secara pribadi, meski menjanjikan, namun MR mengaku kapok berurusan dengan narkoba yang menjerumuskannya ke dalam dinginnya dinding jeruji besi.

Bagaimana tidak, di dalam bilik sempit mereka harus berbagi tempat dengan 28 orang lainnya.

"Kamar mandinya cuma satu. Jadi dari jam 2 subuh kita sudah antri mandi karena paginya harus ada kegiatan," kenangnya.

Belum lagi untuk soal makanan, ungkapnya, hanya sekedarnya.

Bahkan terkadang makanan yang dititip untuk mereka sudah tidak layak konsumsi.

"Kalaupun masih bisa dimakan, kita tidak mungkin menikmati sendiri, pasti bagi-bagi," jelasnya lagi.

Baca juga: Tergiur Tawaran Uang Tambahan, Pemuda di Samarinda Nekat jadi Kurir Barang Haram

Oleh sebab itu, Ia pribadi mengaku ingin kembali ke jalan yang benar. Karena menurutnya, tidak ada tempat yang nyaman selain udara bebas dan rumah.

"Menurut saya kalau tau lingkungan itu banyak pengedar sabu, sebaiknya pergi menjauh. Jangan kembali ke sana karena sangat mudah terpengaruh," sarannya.

"Juga lagi, peredaran sabu bakal terus ada kalau pemakainya masih ada. Karena saya pribadi mau ikut (menjual) dulu karena ada saja yang cari," ujarnya.

"Jadi kesadaran masyarakat juga perlu," pesannya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved