Berita Internasional Terkini
Update Perang Rusia vs Ukraina: Putin Tarik Mundur Pasukannya & Lepas Kyiv, Tanda-tanda Kalah?
Perang Rusia vs Ukraina menunjukkan adanya penurunan intensitas serangan dari kedua kubu
TRIBUNKALTIM.CO - Perang Rusia vs Ukraina menunjukkan adanya penurunan intensitas serangan dari kedua kubu.
Militer Rusia diketahui telah menarik mundur pasukannya dari sejumlah wilayah di Ukraina.
Kondisi tersebut membuat pasukan Ukraina langsung mengambil alih kembali kota yang sempat dikuasai pasukan Rusia.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasukan Rusia menarik diri dari sejumlah wilayah yang sempat diduduki.
Apakah ini tanda-tanda pasukan Vladimir Putin kalah perang?
Atau, ada perubahan strategi yang dilakukan militer Rusia?
Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina: Diam-diam Vladimir Putin Kirim Pesawat Berisi Hulu Ledak Nuklir
Baca juga: 37 Hari Perang Rusia-Ukraina, Dukungan untuk Putin Naik, Biden Terpaksa Lepas Cadangan Minyak Mentah
Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina: Pertempuran Makin Sengit, Dukungan ke Vladimir Putin Meningkat
Dilansir dari Kompas.com, Ukraina mengatakan pada hari Sabtu (2/3/2022) bahwa pihaknya telah mendapatkan kembali kendali atas wilayah Kyiv.
Pasukan Rusia mundur dari sekitar ibu kota dan kota Chernigiv.
Namun, dilansir AFP, bukti terbaru muncul tentang kemungkinan pembunuhan warga sipil di daerah-daerah yang telah diduduki pasukan Rusia selama invasi.
Wartawan AFP melihat setidaknya 20 mayat di satu jalan di kota Bucha dekat Kyiv, termasuk satu dengan tangan terikat, dan mayat seorang fotografer yang hilang ditemukan di desa terdekat.
"Semua orang ini ditembak," kata Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk kepada AFP, seraya menambahkan bahwa 280 mayat lainnya telah dikuburkan di kuburan massal di kota itu.
Saat menarik diri dari beberapa wilayah utara, Rusia tampaknya berfokus pada Ukraina timur dan selatan, di mana ia telah menguasai sebagian besar wilayah.
Baca juga: NEWS VIDEO Ratusan Tentara Rusia Dikabarkan Membelot ke Ukraina untuk Melawan Vladimir Putin
"Rusia memprioritaskan taktik yang berbeda, yakni mundur ke timur dan selatan," kata penasihat presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak di media sosial.
"Tanpa senjata berat kami tidak akan bisa mengusir (Rusia)," katanya.
Namun pihak berwenang Ukraina menawarkan kabar baik kepada warga, mengeklaim kemajuan melawan Rusia lebih dari lima minggu setelah invasi Moskwa memicu konflik terburuk di Eropa dalam beberapa dasawarsa.
"Irpin, Bucha, Gostomel dan seluruh wilayah Kyiv dibebaskan dari penjajah," kata wakil menteri pertahanan Ganna Maliar di Facebook, merujuk pada kota-kota yang telah rusak berat atau hancur akibat pertempuran.
Presiden Vladimir Putin sebelumnya memerintahkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari.
Ukraina memperkirakan 20.000 orang telah tewas dalam perang sejauh ini.
Baca juga: NEWS VIDEO Putin Sarankan Pasukan Ukraina Menyerah Jika Ingin Penembakan di Mariupol Dihentikan
Lebih dari 10 juta orang harus meninggalkan rumah mereka.
Ya, Rusia telah merevisi strategi perang di Ukraina untuk fokus menguasai Donbass dan wilayah lain di Ukraina timur dengan target tanggal awal Mei.
Hal itu disampaikan oleh beberapa pejabat Amerika Serikat (AS) yang mengetahui penilaian intelijen AS terbaru.
Lebih dari sebulan memasuki perang, pasukan darat Rusia tidak dapat mempertahankan kendali atas daerah-daerah tempat mereka bertempur.
“Presiden Rusia Vladimir Putin berada di bawah tekanan untuk menunjukkan bahwa dia dapat menunjukkan kemenangan, dan Ukraina timur adalah tempat di mana dia kemungkinan besar akan mencapainya,” kata para pejabat AS itu, dilansir dari CNN, Minggu (4/3/2022).
Menurut seorang pejabat AS, penyadapan intelijen AS menunjukkan bahwa Putin fokus pada 9 Mei untuk "Hari Kemenangan" Rusia.
Baca juga: Ramzan Kadyrov Tegaskan Dialog Rusia-Ukraina Tak Berguna, Pemimpin Chechnya Ingin Perang Dilanjutkan
Tanggal 9 Mei adalah hari libur utama dalam kalender Rusia, hari di mana negara itu menandai penyerahan Nazi dalam Perang Dunia II dengan parade besar pasukan dan persenjataan melintasi Lapangan Merah di depan Kremlin.
Para pejabat AS mengatakan, Vladimir Putin ingin merayakan kemenangan dalam perangnya hari itu.
Tetapi, pejabat lain mencatat bahkan jika ada perayaan Rusia, kemenangan sebenarnya di Ukraina mungkin masih jauh.
“Putin akan mengadakan parade kemenangan pada 9 Mei terlepas dari status perang atau pembicaraan damai,” kata seorang pejabat pertahanan Eropa.
Namun, para pejabat AS dan Eropa mengatakan tenggat waktu apa pun yang mungkin ditetapkan Moskwa secara retoris tidak mengubah kenyataan dengan alasan bahwa Rusia tampaknya bersiap untuk prospek konflik yang diperpanjang.
Para pejabat mengungkap ada beberapa alasan lain yang mungkin dimiliki Rusia untuk menargetkan kemenangan di Ukraina timur pada awal Mei mendatang.
Baca juga: AKHIRNYA Rusia dan Ukraina Mulai Dapat Titik Temu Perundingan di Turki, Putin dan Zelenssky Bertemu?
Di mana, menurut penilian intelijen AS, saat pembekuan musim dingin berakhir dan tanah melunak, akan lebih sulit bagi unit-unit darat Rusia yang berat untuk bermanuver.
Ini berarti sangat penting bagi pasukan Rusia untuk bergerak sesegera mungkin.
Pejuang yang didukung Rusia juga telah berada di wilayah itu selama bertahun-tahun.
Wilayah Donbas di Ukraina Timur adalah tempat pasukan separatis Rusia menguasai wilayah pada tahun 2014.
Pejabat Ukraina juga telah secara terbuka menunjukkan soal apa yang mungkin akan terjadi pada awal Mei.
"Menjelang 9 Mei, Putin menetapkan tujuan parade kemenangan untuk perang ini," kata Sekretaris Dewan Keamanan Ukraina Oleksiy Danilov, Kamis (31/3/2022).
Baca juga: Tak Jadi Gabung NATO, Zelensky Sebut Ukraina akan Jadi Negara Netral, Setujui Permintaan Rusia
Sementara itu, Mantan Perdana Menteri (PM) Ukraina Arseniy Yatsenyuk mengatakan pada Jumat (1/4/2022), bahwa Ukraina yakin mereka menghadapi bulan yang sangat kompleks dan sulit ketika Putin mencoba memenuhi tenggat waktu.
“Tujuan utamanya (Putin) dulu, maupun nanti adalah mengambil alih Ukraina, tapi dia gagal. Dia gagal karena tekad yang sangat kuat dari militer Ukraina dan persatuan yang sangat kuat antara Ukraina dan dunia Barat, dan sanksi yang telah dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan G7 dan Uni Eropa,” kata Yatsenyuk.
“Jadi sekarang, sejauh yang saya lihat, Putin beralih ke Rencana B. Pendapat saya adalah bahwa Rencana B ini memiliki tenggat waktu,” tambah dia.
AS juga menilai Putin sekarang sedang mempersiapkan, untuk pertama kalinya, menunjuk seorang komandan perang secara keseluruhan untuk mencapai keberhasilan Rusia yang lebih besar.
Dua pejabat AS itu yakin Putin kemungkinan akan menunjuk seorang jenderal yang telah berada di Ukraina selatan karena wilayah tersebut adalah tempat di mana Rusia berhasil mencapai tujuan mereka. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.