Berita Nasional Terkini
Markas KKB Papua Rata dengan Tanah, TNI-Polri Dituding Lakukan Serangan Pakai Senjata Kimia Beracun
Kerusakan di permukiman warga berawal dari serangan yang dilakukan TNI dan Polri dengan menggunakan mortir ke markas KKB Papua
Sebelumnya, Sebby Sambom mengatakan bahwa TNI-Polri telah menyerang kawasan Alguru, Nduga, Papua pada Kamis (31/3/2022).
Baca juga: NAIK PITAM Prajurit TNI Dibunuh KKB Papua, KSAD Dudung Beri Perintah ke Pangdam Cenderawasih
Sebby mengatakan bahwa TNI-Polri menggunakan bom mortir dan senjata kimia beracun dalam penyerangan tersebut.
Tak hanya itu, menurut Sebby serangan TNI-Polri turut membakar rumah milik warga sipil.
"Serangan bom mortir dua hari berikutnya mengakibatkan sembilan rumah warga sipil di Alguru terbakar hangus, menghancurkan semua harta benda milik warga sipil orang asli Papua di Ndugama," ujar Sebby Sambom dalam laporannya.
Menurut Sebby dampak dari penyerangan itu langsung membakar rumah-rumah warga sipil.
Namun ia mengakui bahwa dirinya dan anggotanya tidak mengetahui dengan pasti jenis dan senjata apa yang digunakan TNI-Polri dalam penyerangan tersebut.
Markas KKB di Alguru diklaim menjadi telaga lumpur akibat serangan itu.
Namun KKB Papua memastikan pihaknya tidak ada korban jiwa.
Dengan melihat serang bom mortir, Panglima TPNPB-KODAP III Ndiuama Bridgen Egianus Kogeya melalui telepon selulernya mempertanyakan penggunaan bom oleh TNI/Polri yang menghancurkan alam dan merusak rumah warga sipil.
"Jadi anda Indonesia merusak tanah? Saya ada sama-sama dengan anda TNI/Polri di Kenyam," ungkap Sebby mengulang pernyataan Egianus, dilansir dari Tribun-Papua.com berjudul KKB Nduga Tuding Aparat Serang Markasnya Pakai Mortir, 16 Rumah Dibakar di Puncak: Balas Dendam?
KKB Bakar 16 Rumah dan Baku Tembak 2 Jam
Terkini, belasan rumah warga sipil di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) selama dua hari, Selasa (5/4/2022) dan Rabu (6/4/2022).
Baca juga: TERUNGKAP MOTIF Sebenarnya KKB Papua Undius Kogoya Bakar Sekolah dan Aniaya Guru di Tanah Papua
Mereka juga dilaporkan menyerang aparat keamanan.
Kontak tembak pun pecah selama 2 jam. Aparat gabungan TNI dan Polisi memukul mundur kelompok tersebut.
Aksi KKB tersebut diduga sebagai bentuk balasan setelah satu anggota mereka, Ali Teu Kogoya alias Ali Kogoya yang tewas ditembak polisi dalam operasi penegakan hukum di wilayah itu.