Berita Kukar Terkini

Diskusi Dengan Tribun Kaltim Soal Mitra IKN, Bupati Kukar Paparkan Program Peningkatan Pertanian

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menyambut langsung kunjungan Tim Tribun Kaltim, di rumah jabatan di Pendopo Odah Etam Tenggarong

Penulis: Aris Joni | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI
Bupati Kukar Edi Damansyah saat berdiskusi dengan Wakil Pimoinan Umum Tribun Kaltim, Ade Mayasanto di rujab Bupati Kukar di Tenggarong.TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG- Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menyambut langsung kunjungan Tim Tribun Kaltim, di rumah jabatan di Pendopo Odah Etam Tenggarong pada Kamis (14/4/2022) sekira pukul 13.00 Wita.

Kunjungan Tim Tribun Kaltim yang dihadiri langsung Wakil Perusahaan Umum, Ade Mayasanto tersebut, dalam rangka memberikan penghargaan kepada Bupati Kukar dan bersilaturahmi serta berdiskusi soal program-program pemerintah kabupaten Kukar.

Dalam pertemuan itu, Bupati Kukar Edi Damansyah memaparkan alasannya perihal Kukar tidak ingin dianggap sebagai penyanggah Ibu Kota Negara (IKN), melainkan ingin dianggap sebagai mitra IKN.

Tak hanya itu, dirinya juga memaparkan betapa besar nantinya kontribusi Kukar terhadap IKN, seperti sebagai wilayah yang mempersiapkan suplai pangannya.

"Kabupaten/kota di Kaltim itu, Kukar dan Paser kalau kita mau bicara masalah pangan," ujarnya.

Baca juga: Bupati Kukar Terima Tribun Kaltim Award Sebagai Kepala Daerah Paling Inovatif Bidang Ekonomi Kreatif

Baca juga: BREAKING NEWS Kebakaran di Tenggarong Kukar, Warga Kaget, Rumah Sewa Hangus Terbakar

Baca juga: Kejar Herd Immunity Pemkab Genjot Vaksinasi, Ini Jadwal Booster di Kukar, Kamis 14 April 2022

Oleh karena itu, dirinya sangat getol memperjuangkan pangan di Kukar ini dengan menginginkan adanya kerja bersama dengan pemerintah provinsi Kaltim.

"Karena tidak bisa kita kerja sendiri, tapi juga perlu ada peran provinsi," ungkapnya.

Kendala yang ia hadapi soal pangan saat ini, yakni persoalan hilirisasi pertaniannya, seperti sarana dan prasarana penunjang pertanian, pengairannya, peralatannya, hingga produksinya.

"Kalau bicara beras, 42 persen beras di Kaltim ini kan dari Kukar, tapi itu hulunya. Sementara hilirnya kita masih kesulitan, seperti mau panen, pasar tidak ada dan kita masih menuju tiga kali panen," terangnya.

Diakuinya, kerja saat ini harus dilakukan bersama-sama dengan menghilangkan ego sektoral guna fokus mengembangkan pertanian di Kukar.

Pasalnya ucap Edi, melaksanakan program pertanian tersebut tidak bisa hanya dilakukan satu sektor atau instansi saja, harus ada support dari beberapa instansi terkait.

Ia menegaskan, para petani sebenarnya mudah untuk diurus, selama yangengurusnya itu benar cara mengurusnya.

"Jadi tidak bisa kalau cuma Dinas Pertanian saja, disitu ada peran Dinas pekerjaan Umum untuk jalan usaha tani dan irigasi pengairannya, ada peran Dinas Ketahanan Pangan juga," jelasnya.

Diakuinya, selama dirinya menjadi abdi negara sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dirinya mempelajari terkait kinerja pengembangan pertanian di Kukar, dan dimana satu moment dirinya menemukan permasalahan yang terjadi yaitu kerja yang tidak tuntas dan tidak fokus.

Oleh sebab itu, dimasa pemerintahannya ini, Edi menegaskan kepada semua stakeholder untuk fokus dan konsisten serta berkomitmen, dalam menjalankan program kerja oemerintahan sehingga dapat menghasilkan capaian yang tuntas.

"Hilangkan ego sektoral, ini saatnya kerja bersama, tidak bisa kita kerja sendiri-semdiri," tegasnya.

Saat ini kata dia, kolaborasi kerja di pemerintahan Kukar sendiri sudah diintegrasikan dalam dokumen perencanaan, dimana pada sektor pertanian leading sektornya yakni Dinas Pertanian, sentara dinas pendukungnya diantaranya Dinas PU, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Baca juga: Peneliti Komnas HAM Lakukan Analisis Dampak UU IKN, Pemkab Kukar Siap Berikan Data

"Untuk menunjangnya jadi saya bentuk tim khusus, seperti tim Kukar Idaman dan tim percepatan pembangunan," terangnya.

Dirinya optimis, Kukar kedepan akan menjadi lumbung pangan untuk menyiapkan suplai pangan ke wilayah IKN, pasalnya untuk pendekatan secara struktural, fungsional dan administratifnya sudah berjalan.

"Kalau bernicara target, kita maksimalkan aja waktu yang ada," pungkasnya.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kukar yang dihimpun Tribunkaltim.co, luas lahan pertanian padi sawah di Kukar mencapai 18 ribu hektar.

Sementara padi ladang atau padi gunung bisa mencapai 4-5 ribu hektar, namun sifatnya fluktuasi, sedangkan padi sawah masih relatif tetap luasannya.

Namun, biasanya padi sawah dan padi ladang hanya dua kali musim tanam, sehingga panennya dalam setahun bisa 36 ribu sampai 42 ribu hektar dalam setahun.

Sementara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim tahun 2021, Kukar sendiri memberikan kontribusi produksi padi terbesar yakni 45,39 persen dari keseluruhan produksi padi di Kaltim.

Sehingga, jika ditinjau berdasarkan kabupaten/kota di Kalimantan Timur, Kukar masih jadi produsen padi tertinggi di Kalimantan Timur dengan produksi padi sebesar 119.318,88 ton.

Hal ini berbanding lurus dengan luas panen padi di Kukar yang mencapai 32.214,63 hektar atau 46 persen dari luas panen. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved