Berita Internasional Terkini

ANCAMAN Rusia Jika Swedia dan Finlandia Gabung NATO, Kerahkan Senjata Nuklir hingga Rudal Hipersonik

Ancaman Rusia jika Swedia dan Finlandia ngotot bergabung NATO, bakal kerahkan senjata nuklir hingga rudal hipersonik.

Editor: Ikbal Nurkarim
AMERICAN MILITARY FORUM
Sistem rudal pertahanan S-400 buatan Rusia - Ancaman Rusia jika Swedia dan Finlandia ngotot bergabung NATO, bakal kerahkan senjata nuklir hingga rudal hipersonik. 

Lithuania mengatakan ancaman Rusia bukanlah hal baru, sebab Moskow telah mengerahkan senjata nuklir ke Kaliningrad jauh sebelum perang di Ukraina.

NATO tidak segera menanggapi peringatan Rusia.

Namun kemungkinan aksesi Finlandia dan Swedia ke NATO, akan menjadi salah satu konsekuensi strategis terbesar dari perang di Ukraina.

Baca juga: 100.023 ASN Dipindahkan Bertahap ke IKN Nusantara, Tahap Awal Pegawai Berusia Muda

Finlandia memperoleh kemerdekaan dari Rusia pada tahun 1917 dan berperang dua kali melawannya selama Perang Dunia Kedua berujung hilangnya beberapa wilayah.

Pada Kamis, Finlandia mengumumkan latihan militer di Finlandia barat bersama dengan Inggris, Amerika Serikat, Latvia dan Estonia.

Di sisi lain, Swedia tidak berperang selama 200 tahun.

Kebijakan luar negeri difokuskan untuk mendukung demokrasi dan perlucutan senjata nuklir.

Rudal Ditempatkan di Kaliningrad

Kaliningrad, sebelumnya pelabuhan Koenigsberg, ibu kota Prusia Timur, terletak kurang dari 1.400 km dari London dan Paris dan 500 km dari Berlin.

Kaliningrad merupakan ibu kota Oblast Kaliningradskaya, sebuah daerah administratif Federasi Rusia yang terletak di antara negara Lithuania dan Polandia.

Rusia pada 2018 mengatakan telah mengerahkan rudal Iskander ke Kaliningrad, yang ditangkap oleh Tentara Merah pada April 1945 dan diserahkan ke Uni Soviet pada konferensi Potsdam.

Iskander, yang dikenal sebagai SS-26 Stone oleh NATO, adalah sistem rudal balistik taktis jarak pendek yang dapat membawa hulu ledak nuklir.

Baca juga: Akhirnya Vladimir Putin Muncul Lagi, Klaim Invasi Rusia ke Ukraina Tetap Lanjut, Jalan Damai Buntu?

Jangkauan resminya adalah 500 km, tetapi beberapa sumber militer Barat menduga itu mungkin jauh lebih besar.

"Tidak ada orang waras yang menginginkan harga yang lebih tinggi dan pajak yang lebih tinggi, ketegangan yang meningkat di sepanjang perbatasan, Iskander, hipersonik, dan kapal dengan senjata nuklir yang secara harfiah berada dalam jarak yang cukup jauh dari rumah mereka sendiri," kata Medvedev.

"Mari berharap bahwa akal sehat tetangga utara kita akan menang," imbuhnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved