Berita Samarinda Terkini
Geliat Kampung Ketupat di Samarinda Seberang, Jelang Lebaran Banjir Orderan
Sebuah deretan permukiman warga di ujung wilayah Kecamatan Samarinda Seberang, di tepi Sungai Mahakam ini akan terlihat selalu dalam suasana lebaran s
Bahan-bahan ketupat itu pun diperoleh melalui perjalanan yang relatif panjang.
Baca juga: Tips Ketupat Nggak Gampang Basi dan Tahan Lama, Ternyata Cukup Siram dengan Cairan Satu Ini
Daun-daun nipah beserta lidinya berasal dari daerah muara Sungai Mahakam yang diangkut menggunakan tug boat.
Hamka menyebutkan bahan-bahan itu harus menempuh perjalanan sekitar dua hari dari tempat pengambilannya hingga sampai ke kampung ketupat.
"Harus dari sana, karena bahannya yang bagus di sana," tuturnya.
Saat momen Idul Fitri, total omset yang Hamka dapatkan bisa mencapai Rp 10 juta, dengan pemesanan tak hanya datang dari wilayah Samarinda, namun juga daerah sekitar seperti Berau dan Kutai Kartanegara.
Sementara itu Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Ketupat, Samarinda Seberang, Abdul Aziz menerangkan kampung ketupat berdiri sejak tahun 2019.
Dahulunya, kampung ini adalah permukiman kumuh yang ada di tepi Sungai Mahakam.
Baca juga: Harga Kedelai di Balikpapan Terus Naik, Perajin Tahu Tempe di Somber Khawatir Bangkrut
Setelah mendapat sentuhan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2017, kampung tersebut berbenah menjadi salah satu ikon wisata di Samarinda.
"Awal berdirinya kampung ketupat itu karena di wilayah tersebut ada kearifan lokal di mana banyak warga yang menjadi pengrajin anyaman ketupat," cetus Aziz.
"Selain keunikannya, juga terdapat nilai historis di kampung ini dengan konsep kota lama sebagai awal berdirinya kota Samarinda, melalui peninggalan sejarah seperti Rumah Ganal yang merupakan pemberian dari Sultan Aji Muhammad Sulaiman selaku Raja Tenggarong," ucapnya.
Kampung Ketupat di Samarinda Seberang ini menjadi aset wisata dan sejarah potensial yang dimiliki oleh kota Samarinda, yang dinilai dapat mengundang daya tarik wisata yang menjanjikan.
"Ya tinggal perhatian dari pemerintah, soal modal yang selama ini masih dari kita sendiri," ucap Hamka. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.