Berita Balikpapan Terkini
Rumor Gejala Virus PMK Sudah Merambah Kalteng dan Kalbar, DP3 Balikpapan: Masih Dalam Pengujian
Peternak sapi di Balikpapan mengkhawatirkan terkait penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku yang dikabarkan cepat menular
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Peternak sapi di Balikpapan mengkhawatirkan terkait penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku yang dikabarkan cepat menular.
Virus yang kini ditetapkan sebagai wabah di Provinsi Jawa Timur tersebut diketahui telah ada kabarnya di Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Kabar burung tersebut beredar di kalangan peternak di Balikpapan. Sebut saja Muhamad Abduh, salah seorang peternak di Balikpapan yang sedikit banyak merasa khawatir ternaknya turut terjangkit.
"Informasi dari komunitas peternak sapi, penyakitnya sudah sampai di Palangkaraya. Berbahaya sekali itu," ujar Abduh, Rabu (11/5/2022).
Baca juga: Ketar-ketir Virus PMK, Peternak di Balikpapan Hentikan Sementara Suplai Sapi dari Jawa
Baca juga: Kebutuhan Daging Sapi Segar pada Lebaran Idul Fitri Kemarin di Penajam Paser Utara Mencapai 36 Ton
Baca juga: Harga Daging Sapi dan Ayam di Pasar Bontang Belum Turun, Pedagang Jual Stok Lama
Dikonfirmasi, Kepala Bidang Kehewanan dan Peternakan Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Balikpapan, Mohamad Bisri membenarkan adanya ternak bergejala virus PMK di dua provinsi tersebut.
Kata dia, memang ditemukan adanya gejala klinis hewan ternak yang mengarah ke PMK di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
"Sampelnya sudah diambil dan diujikan di Surabaya. Karena memang jadi rujukan. Ini lagi proses pengujian di sana," sebut Bisri, Rabu (11/5/2022).
Jika hasilnya sudah keluar, kata dia, barulah bisa disimpulkan mengenai penyebaran virus PMK di Kalimantan.
Metode tersebut, lanjut Bisri, diistilahkan penekunan diagnosa. Dari hasil survei lapangan, diuji, lalu disimpulkan.
Baca juga: Harga Daging Sapi Segar di Penajam Paser Utara Mulai Naik, Puncaknya Dua Hari Jelang Lebaran
"Kalau kita di lapangan kan cuma melihat gejala klinisnya aja semisal ada yang mengarah ke PMK. Nanti kita ambil sampel, baru kita ujikan dulu," tandasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel