Berita Balikpapan Terkini
Pesepeda Mbah Teguh Tutup Usia Saat Ingin Sambangi IKN Nusantara, Sempat Dirawat 11 Hari di RSKD
Pihak Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan membenarkan pesepeda legendaris Teguh Mukti Widodo
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pihak Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan membenarkan pesepeda legendaris Teguh Mukti Widodo (61) sempat mendapatkan perawatan di rumah sakitnya.
Namun, laki-laki yang senang untuk menjelajah bumi nusantara itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (17/5/2022) pukul 16.08 Wita, kemarin.
Sebelumnya, Mbah Teguh, sapaan akrab, sempat mendapat perawatan di rumah sakit rujukan milik pemerintah provinsi Kalimantan Timur itu selama 11 hari.
Saat masuk ke RSKD, Mbah Teguh langsung mendapat perawatan medis secara intensif.
Baca juga: Kunjungan Masyarakat Umum ke Titik Nol IKN Bakal Dibatasi Hanya Sabtu dan Minggu
Baca juga: Warga Pemaluan PPU Akui tak Mengetahui Soal Adanya Tim Transisi IKN
Baca juga: Isu Dana Haji Digunakan Bangun IKN Nusantara, Menag Beber Justru Pemerintah Subsidi
Pada Kamis, 5 Mei 2022 pukul 17.03 Wita, Mbah Teguh mendapat perawatan di ruang ICU2.
Namun demikian, pihak Rumah Sakit tak bisa memberikan informasi secara detail mengenai kondisi Mbah Teguh selama mendapatkan perawatan.
"Kemudian pada tanggal 15 Mei 2022 dipindahkan ke ruang Flamboyan B pukul 17.00 wita dan pasien meninggal dunia kemarin," ujar Humas RSKD Balikpapan Dian, Rabu (18/5/2022).
Teguh Mukti Widodo yang tercatat sebagai warga Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara itu menghembuskan nafas saat perjalanannya menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
Mbah Teguh sebelumnya pamit pergi dari rumah sejak 21 Desember 2021, dengan niat menjelajah nusantara dengan sepeda ke sejumlah penjuru Indonesia.
Di antaranya Klaten ke Sabang, hingga ke IKN di Kaltim. Namun naas, belum sempat menginjakan kaki di Titik Nol Ibu Kota Nusantara, Mbah Teguh mengalami kecelakaan.
"Tadi pagi almarhum sudah dimakamkan di pemakaman umum Prona III Sepinggan oleh Yayasan Apip Bakti Balikpapan," imbuh Dian.
Diberitakan sebelumnya, sang istri Sri Harjanti (65) mengatakan, suaminya meninggal setelah menjalani perawatan selama beberapa hari pasca kecelakaan yang dialaminya.
Ia pun mendapatkan pesan atau kabar duka mengenai kabar suaminya yang dinyatakan tiada dari dokter jaga RSUD Kanujoso Djatiwibowo kemarin.
Setelah berdiskusi dengan keluarga, Harjanti akhirnya memutuskan agar almarhum dimakamkan di Kalimantan Timur atas pertimbangan banyak hal. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.