Virus Corona
Kebangkitan Endemi
Setelah dilarang mudik oleh pemangku negeri akibat didera Pandemi Covid-19. Dua tahun penantian dari larangan itu terjadi.
Semua masih tampak kondisi cukup baik. Segenap diskresi dilakukan para regulator. Mulai tidak adanya tes Covid-19 dengan syarat telah melakukan vaksin booster. Meski sebelumnya terjadi polemik.
Namun antusias warga pun melakukan vaksin booster terjadi signifikan sebelum mudik dilakukan.
Gangguan kelancaran yang sebelumnya telah diprediksi, benar terjadi. Awal mudik telah terjadi kemacetan akses menuju Pelabuhan Penyeberangan Merak menjadi salah satu buktinya.
Pemudik rata-rata tertahan di jalan hampir 5 jam. Akibat itu telah diprediksi dan perencanaan yang matang, regulator telah sigap dengan membuat sejumlah mitigasi dan rekayasa lalu lintas guna mengurai kemacetan saat arus mudik yang disempurnakan pada arus balik.
Baca juga: Kabar Buruk! Rencana Pandemi jadi Endemi Bisa Batal? WHO Umumkan Varian Baru Virus Corona dan Gejala
Kemudian 'horor' yang diprediksi di jalan tol, semua bisa dijawab dengan kelancaran meskipun agak sedikit ketersendatan. Jalan tol terdapat rekayasa lalu lintas berupa One Way, Contraflow, Ganjil Genap hingga pembatasan angkutan barang sumbu tiga atau lebih. Cara ini telah terbukti mampu mengurai kepadatan dan memperlancar arus kendaraan di jalan tol.
Meskipun kebijakan tersebut diambil untuk kelancaran arus mudik, namun harus menjadi evaluasi tersendiri.
Sebab kebijakan tersebut menyisakan sejumlah masalah baru serta menghambat arus kelancaran lalu lintas yang lain, semisal kemacetan panjang di Tol Cipularang sehingga sejumlah masyarakat mengaku kecewa. Serta keterlambatan pemberangkatan angkutan umum, seperti Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).
Akibatnya, membeludaknya jumlah penumpang angkutan umum masih terjadi di beberapa terminal Jabodetabek, serta sejulah titik kumpul seperti kantor PO Bus masih terjadi. Bahkan keterlambatan nyaris 12 jam. Lebih juga ada.
Hal itu diungkapkan salah owner PO bus yang biasa berjalan rute Jabodetabek ke Sumatera dan hampir seluruh Pulau Jawa.
Kawan itu pun berkata kepada saya. Dalam sejarah mudik--kurun waktu 20 tahun kurang lebih, Mudik lebaran tahun 2022 ini merupakan masalah pelik.
Kepadatanan jalan pun terjadi. Penumpukan penumpang khususnya bus umum pun melonjak signifikan, bahkan nyaris 300 persen. Jalan tikus, jalan semut, bahkan jalan gajah pun padat. Semua tidak ada sela untuk lancar.
Owner bus ini pun bercerita kepada saya, bahwa dia sudah mengerahkan seluruh armadanya, baik reguler maupun cadangan, atau pun sewa bus pariwisata milik koleganya.
Sebanyak 1.000 unit armada dikerahkan, itu pun masih kurang menampung jumlah lonjakan penumpang.
Padahal harga tiket pun cukup tinggi. Sehingga dirinya memohon maaf kepada calon penumpang lainnya yang tidak kebagian tiket.

Pun pada moda transportasi kereta api pun melonjak naik. Tercatat 4,39 juta orang menggunakan jasa kereta api sepanjang musim angkutan lebaran 2022 dari 22 April hingga 13 Mei 2022.