Ibu Kota Negara

Tak hanya Lahan, Warga di Sekitar IKN Nusantara Minta Semua Hal Bernilai Diberikan Kompensasi

Warga di kawasan IKN meminta penghitungan bukan hanya untuk lahan tetapi juga semua yang bernilai.

Editor: Heriani AM
HO/PUPR
ILUSTRASI Desain forest city IKN Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Warga di kawasan IKN meminta penghitungan bukan hanya untuk lahan tetapi juga semua yang bernilai. 

Dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel yang berjudul 100 Ribu Tenaga Kerja Bakal Pindah ke IKN Nusantara pada Juli 2022, diharapkan akan ada multiplier effect secara ekonomi dengan hadirnya 100 ribu tenaga kerja ini.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengungkapkan ada 100.000 tenaga kerja bakal pindah ke ibu kota negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Juli 2022 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Kawasan, Perkotaan, dan Batas Negara, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Thomas Umbu Pati dalam diskusi bertajuk 'Pemindahan Ibu Kota dan Tinjauan Masa Depan Jakarta Dalam Perspektif Pemda se-Jabodetabek' di Jakarta, Senin (23/5/2022).

"Alhamdulillah bulan Juli nanti sekitar 100 ribu tenaga kerja sudah mulai pindah ke sana (IKN Nusantara)," kata Thomas Umbu.

Menurut Thomas, pemerintah saat ini sedang memikirkan untuk membangun kebutuhan-kebutuhan sarana infrastruktur.

Hamparan hijau, hutan di kawasan titik nol IKN Nusantara, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.  TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Hamparan hijau, hutan di kawasan titik nol IKN Nusantara, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Sebab, pada triwulan pertama tahun 2024 sebanyak 60.000 aparatur sipil negara (ASN) bakal pindah ke lokasi IKN Nusantara.

"Sehingga mimpi bahwa triwulan pertama 2024 60 ribu ASN sudah bisa pindah ke lokasi IKN dan Bapak Presiden (Joko Widodo) akan menyelenggarakan upacara 17 Agustus perdana di IKN," ujarnya.

Sementara terkait ketersediaan air, kata dia, pemerintah telah memanfaatkan aliran Sungai Mahakam.

"Memang hari ini banyak diskusi tentang tantangan terkait dengan kebutuhan air bersih. Namun ini sudah bisa kita cegah, kita antisipasi dengan memanfaatkan aliran Sungai Mahakam," ucap Thomas.

Thomas menuturkan, perpindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN Nusantara dikarenakan berbagai faktor, seperti bahaya ancaman banjir.

Selain ancaman banjir, kata dia, beberapa alasan lain mengapa ibu kota harus pindah, yakni 57 persen penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa.

Kemudian, konversi lahan terbesar terjadi di pulau Jawa, krisis ketersediaan air di pulau Jawa, pertumbuhan urbanisasi apalagi Jakarta, serta beberapa aspek lainnya.

Tak hanya itu, lanjut Thomas, berdasarkan hasil riset pada tahun 2013 misalnya, Jakarta menempati peringkat ke-10 kota terpadat di dunia.

"Jadi kalau urgensi kenapa (ibu kota) harus pindah, saya kira banyak persoalan di Jakarta yang saya kira kita semua paham melihat bagaimana dinamika persoalan hari ini dan akhirnya Ibu Kota harus dipindah ke Penajam Paser Utara," ujarnya.

Baca juga: IKN Ditawarkan di World Economic Forum di Swiss, Bahlil: Minat Ada, tapi Eksekusinya di WEF Belum

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved